Nelayan Tradisional Kalah Bersaing Dengan Kapal Purse Seine yang Tangkap Ikan di Teluk Lewoleba
kapal Purse Seine juga menangkap habis bibit-bibit ikan sehingga mengancam keberlangsungan hidup ikan di lau
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Nelayan Tradisional Kalah Bersaing Dengan Kapal Purse Seine yang Tangkap Ikan di Teluk Lewoleba
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Nelayan tradisional yang biasa melaut di Teluk Lewoleba kian tersisih. Mereka kalah bersaing dengan keberadaan sejumlah kapal Purse Seine yang sudah 'menyerobot' masuk sampai di Teluk Lewoleba.
Dampak dari keberadaan kapal dengan pukat harimau ini memang tidak main-main. Selain terumbu karang, pukat milik kapal Purse Seine juga menangkap habis bibit-bibit ikan sehingga mengancam keberlangsungan hidup ikan di laut. Nelayan tradisional pun kehilangan sebagian besar potensi ikan yang ada di laut.
"Menderita sekali sekarang. Kalau kita mau buat ribut juga nanti selesai di kantor polisi juga," kata Kader, salah seorang nelayan tradisional yang tinggal di pesisir Lewoleba, Selasa (16/2/2021).
Katanya, setelah berkonflik pada tahun 2018, sudah ada kesepakatan dengan para nelayan kapal Purse Seine dan nelayan tradisional soal batas wilayah tangkap kedua pihak.
Namun, sekarang kesepakatan itu sudah banyak dilanggar oleh nelayan kapal Purse Seine. Mereka sudah sering melakukan aktivitas tangkap di kawasan Teluk Lewoleba yang seharusnya jadi wilayah tangkap para nelayan tradisional.
"Musim begini seharusnya nelayan kecil seperti kami kenyang. Tapi sekarang ikan-ikan sudah habis ditangkap Purse Seine," ujar Kader meluapkan rintihan hatinya.
Hal senada juga diungkapkan Basinur, nelayan tradisional lainnya saat dijumpai di pesisir Wangatoa.
Dikatakannya, setiap hari selalu ada aktivitas kapal Purse Seine di Teluk Lewoleba. Jumlahnya cukup banyak.
Kapal-kapal itu mulai terlihat pada pagi hari sampai malam hari dan menangkap sampai di kawasan perairan Ohe, Kolontobo.
"Perjanjian itu mereka sudah tidak mau ikut. Kita sementara mancing juga mereka tetap lingkar pukat," ungkap Basinur.
Dia menceritakan bahwa konflik antara nelayan tradisional dan kapal Purse Seine pernah terjadi beberapa kali.
Namun, kini nelayan tradisional sudah tidak berdaya lagi. Kesepakatan sudah dilanggar. Teluk Lewoleba sudah dikuasai oleh kapal Purse Seine.
"Sekarang itu mereka (nelayan Purse Seine) lebih pintar, mereka pakai senter saja, bukan lampu supaya kita pikir itu kapal nelayan tradisional," katanya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lembata Mahmud Rempe mengakui selama ini masih ada kapal jenis Purse Seine yang melakukan aktivitas tangkap di wilayah Teluk Lewoleba. Padahal sesuai aturan dan kesepakatan, kapal jenis Purse Seine tidak bisa melakukan aktivitas di kawasan Teluk Lewoleba.