Ahok Blak-blakan Gabung PDIP, Selain Karena Megawati, Suami Puput Ingin Dikenang Sebagai Pejuang
Partai itu juga yang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Ahok Blak-blakan Gabung PDIP, Selain Karena Megawati, Suami Puput Ingin Dikenang Sebagai Pejuang Nasionalis
POS KUPANG.COM -- Haluan politik pilihan Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok sudah ke PDI-Perjuangan
Partai itu juga yang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Pilihan Ahok masuk PDI-P selain karena faktir Megawati , ia juga ingin dikenang sebagai pejuang yang nasionalis
Selain berterus terang karena faktor Megawati Soekarno Putri yang menjadikannya alasan gabung PDIP, Ahok juga punya alasan lain.
• KABAR Gembira Lawan Virus Corona, Ilmuwan Medis Israel Temukan Obat Covid-19 yang Efektif
• TERBONGKAR, Salah Satu Anggota GAR ITB Pelapor Din Syamsuddin ke KASN , Warganet: Hmm, Nggak Heran
• Beda Jauh Puput Nastiti Devi danVeronika Tan,Mantan Isrti Ahok Rayakan Imlek dengan Gaun Sederhana
• Tanggal Sudah Ditetapkan,Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Nikah 21 Maret 2021,yang Penting Halal
Yakni, Ahok ingin dikenang sebagai pejuang nasionalis.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP-P), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan alasannya memilih bergabung dengan partai berlambang moncong putih itu.
Ahok menyebut, alasan utamanya yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri yang menurutnya selalu menilai seorang kader dari kemampuannya bekerja.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tampil dalam acara dalam acara 'Imlekan Bareng Banteng' yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP) , Jumat (12/2/2021) (Tribunnews.com)
Megawati, menurut Ahok, tidak memikirkan latar belakang suku, agama, ras dan golongan ketika memilih seorang kader untuk maju dalam sebuah kontestasi politik.
"Saya sendiri bukan cuma ngomong tetapi mengalami, banyak orang takut mencalonkan saya karena dianggap triple minoritas atau apa, tetapi bagi Ibu Ketum tidak."
"Dia harus menilai orang berdasarkan meritokrasi atau kemampuan seseorang bisa kerja atau tidak," kata Ahok pada Perayaan Imlek yang diadakan oleh PDIP-P secara virtual, Jumat (12/2/2021).
Ahok bercerita, saat hendak mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2012, banyak pihak yang memintanya untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur menemani Joko Widodo.
Namun, kata Ahok, Megawati tetap memilihnya untuk disandingkan dengan Jokowi kala itu.
"Saya hanya dengar, ketika itu sebenarnya pendamping Pak Jokowi bukan saya sebetulnya. Karena kalau saya kan akan menurunkan nilai seorang Pak Jokowi, saya turunan Tionghoa, agama saya bukan yang mayoritas," kata Ahok.
"Tetapi Ibu Mega mengatakan 'Saya memilih Ahok untuk maju karena dia memang bisa kerja' dan terbukti. Itu yang dilakukan oleh Ibu (Mega), dan saya kira ini bukti konkret Ibu seorang negarawan," ucap dia.
Saat ini, Komisaris Utama Pertamina itu pun menyebut bahwa ia hanya ingin tetap dikenal sebagai seorang perjuang nasionalis.
"Yang saya harapkan dalam hidup saya adalah, saya tetap punya nama yang baik sebagai pejuang nasionalis di partai seperti PDI-P.
"Kerinduan saya adalah kita sama-sama sebagai saudara sebangsa se-Tanah Air, memperjuangkan fondasi dasar pancasila ini.
"Tujuannya apa? Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia," papar Ahok.
Pada 2017, Ahok mencalonkan diri dalam sebagai gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta.
Ia didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat.
Saat itu, Ahok-Djarot bersaing dengan pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) - Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pilkada tersebut akhirnya dimenangkan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua.
Dalam kesempatan yang sama, Ahok pun menjelaskan alasan ia memilih jadi kader PDI-P.
Menurut Ahok, salah satunya alasan ia masuk PDI-P yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang selalu menilai seseorang dari kemampuan bekerja, atau bukan latar belakang suku, agama, ras, dan golongan.
"Saya sendiri bukan cuma ngomong tetapi mengalami, banyak orang takut mencalonkan saya karena dianggap triple minoritas atau apa, tetapi bagi Ibu Ketum tidak. Dia harus menilai orang berdasarkan meritokrasi atau kemampuan seseorang bisa kerja atau tidak," tutur Ahok.
Hari ini, PDI-P menggelar perayaan Imlek virtual.
Selain Ahok, mereka yang turut hadir yakni Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, Anggota DPR Fraksi PDI-P Sofyan Tan, serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto,
Perayaan Imlek tersebut juga dipandu oleh Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Tina Toon.
Baca juga: Libur Imlek, Warga Penuhi Kali Cisadane untuk Memancing di Kawasan Jembatan Merah
Pesan Ahok untuk Politisi Muda
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pesan kepada anak-anak muda Indonesia, yang akan terjun ke dunia politik.
Hal itu disampaikan Ahok ketika menjawab pertanyaan dari Tina Toon selaku host perayaan Imlek 2021 yang digelar DPP PDIP bertema 'Imlekan Bareng Banteng', Jumat (12/2/2021).
Awalnya, Tina Toon bertanya apa pesan Ahok bagi anak muda Indonesia yang hendak terjun ke dunia politik.
Namun, Ahok mengatakan dirinya bukan hendak mengajari seakan-akan dirinya seorang guru politik.
Dia hanya berbicara berdasarkan pengalaman dirinya sendiri.
"Ketika Anda memutuskan sebagai politisi, Anda sebenarnya harus sudah siap mengorbankan diri Anda untuk kepentingan orang banyak."
"Kalau ingin menjadi kaya jangan menjadi politisi, saya kira jadi pengusaha saja, tapi punya teman politisi, mungkin ngeledeknya begitu."
"Kalau menjadi politisi dalam keadaan seperti ini, Anda harus konsisten dan komitmen Anda."
"Dan percaya juga, ketika memiliki reputasi dan nama yang baik, itu melebihi kekayaan yang lebih besar," tuturnya.
Ahok mengaku dari pengalamannya, jika seseorang punya nama yang baik, jujur, bisa bekerja, maka takkan mungkin kelaparan.
Karena itu, dia berpesan agar jangan takut miskin.
"Pasti seorang akan memperkerjakan kamu. Saya kira prinsip itu."
"Jangan takut miskin, tetap berdiri teguh untuk kebenaran, keadilan, dan tentu perikemanusiaan," tegas Ahok.
Ahok juga menyampaikan harapannya kepada seluruh rakyat Indonesia yang ikut merayakan Imlek di Tahun Kerbau ini.
"Saya ucapkan Gong Xi Fa Cai."
"Tentu saya doakan juga segalanya lancar dan selalu semua kebutuhan kita dicukupi di Imlek Tahun Kerbau ini."
"Dan tentu ada kesehatan yang baik, dan lebih penting lagi selalu ada suka cita dan damai sejahtera Tuhan di dalam hidup kita dan keluarga kita," paparnya.
Alasan Masuk PDIP
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan alasannya bergabung dengan PDIP, dalam acara 'Imlekan Bareng Banteng' yang digelar DPP PDIP, Jumat (12/2/2021).
Ahok mengungkap hal itu karena ditanya sang host, Tina Toon, yang menyebut dirinya sempat ditawari bergabung oleh banyak partai.
Ahok menyampaikan terima kasih khusus kepada Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, yang dari dulu secara konsisten memperjuangkan hak setiap anak bangsa boleh menjadi apa pun.
Dia bisa bilang begitu, karena mengalaminya langsung.
Pengalaman hidupnya itu pula yang menjadi alasannya memilih masuk menjadi anggota PDIP, walau parpol lain juga mengajaknya.
"PDI Perjuangan di bawah Ibu Megawati sebagai ketua umum ini sudah membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis."
"Dan juga memperjuangkan kepentingan anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar-golongan."
"Nah, saya sendiri bukan hanya ngomong tapi ngalamin kan," ujar Ahok, Jumat (12/2/2021).
Saat Pilgub DKI Jakarta 2012, ia banyak mendengar saat itu sebenarnya Joko Widodo (Jokowi) bukan hendak dipasangkan dengan dirinya sebagai calon wakil.
Ahok mengaku saat itu dirinya justru dianggap akan menurunkan nilai elektabilitas seorang Jokowi.
"Karena saya keturunan Tionghoa, agama saya juga yang minoritas."
"Tapi Ibu Mega kan memutuskan tidak, Ibu Mega cari orang yang bisa kerja," tutur BTP.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Blak-blakan Ahok Gabung PDIP, Selain Faktor Megawati, Ingin Dikenang Sebagai Pejuang Nasionalis, https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/13/blak-blakan-ahok-gabung-pdip-selain-faktor-megawati-ia-ingn-dikenang-sebagai-pejuang-nasionalis?page=all.