Suami Istri Jadi Pengurus Harian DPP, Kader PPP Bentuk Gerakan Penyelamatan Partai, Arahnya Ke Mana?

"Tersentak kaget dan penuh penasaran serta sangat kecewa melihat hasil Muktamar IX dan susunan pengurus harian DPP PPP," kata Rusli Effendi.

Editor: Frans Krowin
Warta Kota.com
Konferensi pers Gerakan Penyelamat PPP di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021). 

Suami Istri Jadi Pengurus Harian DPP, Kader PPP Bentuk Gerakan Penyelamatan Partai, Arahnya Ke Mana?

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Gerakan Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang diinisiai sejumlah tokoh dan kader partai berlambang Kakbah itu, menyatakan kecewa dengan hasil Muktamar IX.

Juru bicara Gerakan Penyelamat PPP Rusli Effendi mengatakan, sebagian besar pengurus harian (PH) DPP PPP 2016-2020 dan simpatisan PPP, kaget dan kecewa melihat hasil Muktamar IX dan susunan pengurus harian DPP PPP.

Mukatamar IX yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada Desember tahun lalu itu, memilih Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP PPP 2020-2025.

"Mencermati dan menilai proses dan hasil Muktamar IX serta susunan pengurus DPP PPP 2020-2025."

"Para senior, ulama PPP, tokoh pejuang partai, sebagian besar Pengurus Harian DPP PPP 2016-2020 dan simpatisan PPP."

"Tersentak kaget dan penuh penasaran serta sangat kecewa melihat hasil Muktamar IX PPP dan susunan pengurus harian DPP PPP," kata Rusli dalam konferensi pers di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021).

"Karena meninggalkan kader-kader pejuang partai yang punya dedikasi sudah teruji."

"Serta tidak pula mencerminkan unsur- unsur fusi sesuai dengan sejarah PPP," lanjutnya.

Bahkan, kata Rusli, terdapat pengurus harian yang merupakan pasangan suami Istri.

Menurut Ketua DPP PPP 2016-2020 itu, hal tersebut tidak sesuai dengan semangat reformasi susunan pengurus dan kontradiktif.

"Sehubungan hal-hal tersebut, banyak komponen tokoh senior dan kader partai melakukan silaturahmi sebagai bagian tanggung jawab moral."

"Dan panggilan sejarah untuk berkontribusi dan menyelamatkan PPP untuk menghadapi Pemilu 2024."

"Serta tetap terus berkhidmat pada ummat, bangsa dan negara sebagai Partai Islam yang didirikan para ulama," tuturnya.

Turut hadir dalam konferensi itu Ketua Gerakan Penyelamat PPP yang juga Ketua DPP PPP 2016-2020 Rudiman, dan beberapa pengurus DPP PPP (2016-2020) lainnya.

Yakni, Makmun Halim dan Achmad Mustaqim, Mukhlisin (Wabendum PPP 2016-2020), Maryam Tawil, dan Joko Krismianto (Wasekjen PPP 2016-2020).

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan struktur kepengurusan DPP PPP masa bakti 2020-2025, Kamis (21/1/2021).

Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam acara bertema Merawat Persatuan dengan Pembangunan, yang disiarkan televisi nasional.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menerima kunjungan Suharso Monoarfa yang kini terpilih sebagai Ketua Umum Umum PPP (Partai Persatuan Pembangunan)
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menerima kunjungan Suharso Monoarfa yang kini terpilih sebagai Ketua Umum Umum PPP (Partai Persatuan Pembangunan) (tribunnews.com)

Berikut ini susunan lengkap pengurus PPP periode 2020-2025:

Ketua Umum

Suharso Monoarfa

Sekretaris Jenderal

Arwani Thomafi

Bendahara Umum

Surya Batara Kartika

Wakil Ketua Umum

Zainut Tauhid

Arsul Sani

Ermalena

Amir Uskara

Musyaffa Noer

Wakil Sekretaris Jenderal

Qonita Lutfiyah

Idy Muzayyad

Wabendum

Lukman Yani

Bidang Fungsional

Achmad Baidowi

Jafaruddin Harahap

Rendhika Deniardy Harsono

M Qoyum Abdul Jabar

Saifullah Tamliha

Nyoman Anjani

Bidang Isu Strategis

Habib Hasan Mulachela

Warti'ah

Illiza Sa'aduddin Jamal

Joko Purwanto

Rina Fitri

Syamsurizal

Atik Heru Maryati

Ema Umiyyatul Chusna

Gus Rojih Maimoen

Andi Surya

Anggi A Paturusi

Irene Rusli Khalil

Bidang Pemenangan Dapil

Dony Ahmad Munir

Komarudin Thaher

Futri Gayo

Dewi Arimbi

Sarah Larasati

Habib Farhan Al Amri

Syarifah Amelia

Hilman Ismail Metareum

Yunus Razak

Ainul Yaqin

Hakim Muzadi

Nadia Hasna Humaira

Hendra Kusumah

Chairunnisa

Audy Joenaidi

Yudhistira Raditya Soesatyo

Adika Lubis.

Sebelumnya, Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2020-2025.

Terpilihnya Suharso secara aklamasi karena tidak ada calon lain yang mengajukan diri sebagai ketua umum saat Muktamar IX PPP.

Amir Uskara selaku pimpinan sidang paripurna VII Muktamar IX PPP, awalnya menanyakan penetapan Suharso menjadi ketua umum kepada pemilik suara yang berada di 10 zonasi.

"Karena hanya ada satu calon, langsung kita tetapkan sebagai ketua umum, ketua formatur terpilih. Setuju?" tanya Amir Uskara kepada peserta Muktamar IX PPP, Sabtu (19/12/2020).

"Setuju," jawab peserta Mukatamar IX PPP.

Setelah mendapatkan persejuan, Amir kemudian membacakan keputusan dengan menetapkan Suharso Monoarfa dipilih sebagai ketua umum PPP melalui sidang paripurna Muktamar IX DPP PPP.

Selanjutnya, Suharso Monoarfa selaku ketua umum terpilih bersama anggota formatur lainnya menyusun susuaan pengurus harian DPP PPP, pimpinan majelis, dan anggota mahkamah partai.

"Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan mengikat."

"Ditetapkan di Makassar pada 19 Desember jam 21.00 WITA 2020," ucap Amir.

Muktamar IX PPP terselenggara dua hari di 10 daerah, yakni di Makassar, Padang, Semarang, Surabaya, Medan, Manado, Palembang, Balikpapan, Bogor, dan Tangerang. (Chaerul Umam)

(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kecewa Hasil Muktamar IX dan Susunan Pengurus, Sejumlah Kader Bentuk Gerakan Penyelamat PPP, https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/09/kecewa-hasil-muktamar-ix-dan-susunan-pengurus-sejumlah-kader-bentuk-gerakan-penyelamat-ppp?page=all
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved