Refly Harun Ungkit Lagi Soal Kudeta Demokrat: Untung Bisa Dicegah, Jika Tidak AHY Bakal Ditinggalkan

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengapresiasi langkah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono (AHY) atas isu tersebut.

Editor: Frans Krowin
instagram @reflyharun
Pengamat politik Refly Harun 

Menurut Refly, Demokrat bisa cepat diambilalih jika isu itu tak diungkap AHY.

Ia mengatakan, AHY pun memiliki tujuan khusus dengan memimpin Demokrat.

Karena itu jika kehilangan posisi di Demokrat, AHY disebutnya tak akan menjadi siapa-siapa.

"Karena kalau tidak diumumkan sejak awal, maka barangkali sudah hilang Partai Demokrat," ujar Refly.

"Dan kalau Partai Demokrat lepas dari genggaman AHY, AHY akan menjadi bukan siapa-siapa."

"Tapi selama dia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, selama dia masih berada di bawah naungan SBY," sambungnya.

Refly melanjutkan, AHY memiliki peluang untuk maju di Pilkada DKI atau Pilpres 2024.

Namun, hal sebaliknya disebut Refly akan menimpa AHY jika gagal mempertahankan Demokrat.

"Maka dia akan tetap jadi orang yang diperhitungkan dalam perhelatan Pilkada DKI kalau digelar 2022 dan juga Pilpres 2024," kata Refly.

"Tapi kalau genggaman terhadap Partai Demokrat hilang, maka mereka akan hilang pula."

"Termasuk hilang juga pengikut-pengikutnya, semacam Andi Arief, teman lama saya di UGM," tukasnya.

Marzuki Alie Tak Terima

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut-sebut pernah meminta jabatan kepada mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2015 silam.

Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie yang saat itu masih menjabat memberi klarifikasi.

Hal itu ia sampaikan dalam Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (3/2/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved