Berita Ekonomi Bisnis
Tingkatkan Imunitas Tubuh dalam Masa Pandemi, Imun Booster Teh Celup Kelor
Teh Celup Kelor yang diproduksinya ini mengandung 46 antioksidan kuat, 36 antiinflamasi serta 18 asam amino.
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Haloo pembaca setia Pos Kupang, sekarang kita semua sedang berjuang melawan Covid-19 ya. Baik pemerintah maupun masyarakat saling bahu membahu mengatasi wabah ini.
Berbagai sektor dikerahkan agar kita tetap bertahan. Nah salah satu kunci untuk menjaga diri supaya tidak tertular Covid, selain menerapkan protokol kesehatan, kita juga wajib menjaga imun tubuh.
Menjaga imun tubuh cukup dengan hal - hal sederhana seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi.
Nah salah satu minuman yang mengandung banyak nutrisi adalah teh kelor. Saat ini, salah satu produk olahan dari daun kelor ini banyak dicari.
Owner Dapur Kelor, Kiki Nurrizky Ekaputra Krisnadi mengungkapkan, Teh Celup Kelor yang diproduksinya ini mengandung 46 antioksidan kuat, 36 antiinflamasi serta 18 asam amino.
"Jadi, teh celup jita ini baik untuk imun booster," katanya pada Kamis (04/02/2021).
Meski demikian, Teh Celup Kelor tidak pernah diklaim bisa mengobati penyakit ya guys.
"Walaupun di kitab tradisional India, Ayurveda, disebutkan bahwa kelor yang diolah dengan benar itu dapat menyembuhkan 300 penyakit tubuh tapi kami tidak pernah mengklaim ini sebagai obat tapi sebagai nutrisi tinggi atau super food," jelas Kiki.
Lanjut Kiki, Teh Celup Kelor ini merupakan hasil dari pengeringan daun kelor dengan menggunakan 100 persen daun kelor segar organik yang diolah dengan menggunakan metode pengeringan daun khas dari Dapur Kelor Indonesia dengan menjamin keutuhan nutrisi yang dikandungnya.
"Daun kelor dikeringkan dengan menggunakan sistem pengeringan portable dengan nutrisi, yang kita sebut dengan nutrition lock method atau penguncian nutrisi," ujarnya.
Ketika proses pengeringan, kata Kiki, digunakan suhu stabil diangka 35 sampai 40 derajat celsius dengan kadar kelembaban daun yang ditekan 30 hingga 60 persen dan proses pengeringan selama 24 jam.
"Setelah itu kita menggunakan serbukan dengan mesin serbuk kami yang kadar kehalusan 60 mesh sampai 80 mesh," kata Kiki.
Pada proses pembuatannya, jelas Kiki, daun kelor dikeringkan terlebih dahulu karena melalui uji laboratorium di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), diketahui bahwa kadar nutrisi pada daun kelor yang dikeringkan lebih tinggi daripada daun kelor yang masih segar.
"Dan di BPOM pun melalui SK nomor 36 tahun 2010 menerangkan bahwa kelor yang diakui pangan adalah kelor yang diserbukkan menjadi tepung melalui pengeringan yang higienis dan bersih," katanya.
Jadi guys, kalau mengonsumsi kelor, kita tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan dan imun tubuh yang baik, tetapi kita juga sudah mengambil bagian dalam membantu pemerintah menjadikan kelor sebagai identitas NTT dimata Indonesia bahkan dunia.(cr4)

