Berita Ekbis
Tren Baru Pakai Masker, Belanja Rantai Masker di Nominobu Things
Masker telah menjadi kebutuhan utama di tengah situasi pandemi Covid-19. Pemakaian masker pun menjadi tren karena dipercantik dengan aksesori tambahan
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM ǀ KUPANG – Masker telah menjadi kebutuhan utama di tengah situasi pandemi Covid-19. Pemakaian masker pun menjadi tren karena dipercantik dengan aksesori tambahan berupa rantai masker. Rantai masker sendiri merupakan tali yang dikaitkan pada ujung masker agar masker dibiarkan menggantung, alih-alih dilipat atau disimpan di dalam tas ketika hendak makan. Tren ini kemudian menjadi bisnis sumber cuan.
Seorang ibu rumah tangga, Maria Rini Fersiana di Maumere, Kabupaten Sikka telah membuat rantai masker sejak awal Januari 2021 dan memperoleh penghasilan hingga Rp2 juta. Berawal dari pemakaian sendiri, kini rantai masker buatannya telah banyak dipesan. Mama Nobu-sapaan akrabnya- juga memiliki reseller di Kabupaten Ende untuk menjual rantai maskernya.
“Idenya muncul saat malam tahun baru. Kalau mau makan kan masker gantung di dagu, ternyata karetnya jadi longgar. Kalau buka masker dan dilepas sembarang, nanti maskernya kotor. Ya sudah saya beli saja bahannya. Awalnya pakai sendiri, dikasih ke adik-adik. Ternyata banyak sekali yang suka. Dari situ saya banjir orderan,” cerita pemilik bisnis Nominobu Things ini kepada POS-KUPANG.COM.
Perempuan yang berjualan online sejak tahun 2013 ini telah menjual sekitar 170-an rantai masker. Modelnya sendiri bermacam-macam, ada rantai yang terbuat dari tenun, tali, rantai, dan manik-manik. Harga yang dia tawarkan pun terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp35 ribu. Pembelinya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak muda, pekerja kantoran, hingga dosen. Rantai maskernya telah dijual hingga Ende, Bajawa, dan Kota Kupang.
“Kadang satu orang saja pesannya bisa sampai 10 buah. Kebetulan waktu itu orangnya mau pakai ke acara nikahan di gereja. Lalu, ada juga yang pesan lagi. Setiap hari saya selalu keluarkan new items. Dalam sehari, minimal 3, maksimal 7 yang saya buat. Kadang ada yang order model lama, saya buatkan lagi,” sambung mantan guru Bahasa Inggris ini.
Karena banyaknya orang yang mulai berjualan rantai masker sepertinya, Mama Nobu memutar otak agar sumber cuannya tetap mengalir. Dia juga menjual kalung dan gelang rosario, serta set konektor hijab plus rantai masker. Hingga kini, ia telah menjual 40-an buah kalung dan gelang rosario.
“Yang saya lihat tren aksesoris masker ini benar-benar membuka peluang usaha meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19. Kita kan diwajibkan untuk menggunakan masker, jadi masker termasuk barang berharga untuk kita semua. Nah, gantungan masker ini berguna sekali untuk menjaga masker tetap bersih, tidak longgar karetnya, tidak perlu repot cari masker kalau buru-buru mau keluar, dan pastinya lebih fashionable serta kelihatan kece kalau pakai gantungan masker,” jelas ibu dua orang anak ini ramah.
Promosi yang dilakukan Mama Nobu melalui sosial media ternyata berbuah manis. Beberapa pelanggannya justru membeli rantai masker miliknya karena melihat postingan di instagram @nominobu_things. “Selain harganya terjangkau dan awet, hasil karya Mama Nobu ini juga kekinian. Bahan-bahan yang dipakai kualitasnya bagus, tidak pasaran, modelnya lucu dengan warna yang selaras serta tidak norak. Rantai masker bisa jadi glasses strap juga. Yah, semoga Mama Nobu bisa menghasilkan karya lain seperti kalung cooker, gelang, atau aksesori lainnya,” ungkap Onna Maran, salah seorang pembeli setia dari Nominobu Things.
“Untuk saya yang suka simpan masker sembarang, rantai masker ini sangat berguna bagi saya. Strap mask ini rapi, lucu, handmade, dan bisa custom sesuai pilihan kita,” tambah Acha, pembeli gantungan masker Nominobu Things dari Kabupaten Ende. (cr1)
POS-KUPANG.COM / ISTIMEWA

BalasTeruskan