AHY Bongkar Rencana Kudeta Kepemimpinan Partai Demokrat, Diduga Libatkan Orang Dekat Presiden Jokowi

AHY lalu mengungkapkan bahwa gabungan dari pelaku gerakan tersebut ada 5 (lima) orang baik yang kini aktif maupun yang sudah tak aktif lagi.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat memberikan keterangan pers. 

AHY Bongkar Rencana Kudeta Kepemimpinan Partai Demokrat, Diduga Libatkan Orang Dekat Presiden Jokowi

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara mengejutkan mengungkapkan rencana kudeta kepemimpinan partai yang kini dinakhodainya.

AHY menyebutkan, gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa itu melibatkan oknum pejabat yang berada di dekat Presiden Jokowi.

AHY mengungkapkan, bahwa informasi tersebut didapatkannya setelah ada laporan dari para pimpinan dan kader Partai Demokrat, baik di tingkat pusat maupun cabang.

"Sekarang ini ada gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa. Ini tentunya akan mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

AHY menyebut, gerakan tersebut terdiri dari kader secara fungsional, mantan kader maupun non-kader.

AHY lalu mengungkapkan bahwa gabungan dari pelaku gerakan tersebut ada 5 (lima) orang baik yang kini aktif maupun yang sudah tak aktif lagi.

Lima oknum tersebut, antara lain: 1 kader Demokrat aktif, berikutnya 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif.

Selain itu, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.

Sedangkan satu oknum lagi adalah non-kader partai, yang saat ini menjadi pejabat tinggi di lingkungan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) menyapa Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono kanan) di acara Silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6/2018).
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) menyapa Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono kanan) di acara Silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6/2018). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WIDODO S JUSUF)

"Tentunya kami tidak mudah percaya dan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) dalam permasalahan ini," ucap AHY.

Oleh karena itu, AHY sejak pagi tadi telah bersurat secara resmi kepada Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi terkait gerakan politik yang disebut inkonstutional itu.

"Tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," pungkasnya.

Turut mendampingi AHY saat jumpa pers, yakni Sekjen Demokrat Teuku Riefki Harsya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Majelis Kehormatan Partai Demokrat Nahrawi Ramli, dan para keder Demokrat lainnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS:AHY Ungkap Ada Gerakan Politik Ingin Ambil Alih Kepemimpinan Demokrat Libatkan Pejabat, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/01/breaking-newsahy-ungkap-ada-gerakan-politik-ingin-ambil-alih-kepemimpinan-demokrat-libatkan-pejabat

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved