Belajar dari Rumah
LENGKAP Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman SD 129 131 133: Sayembara Desain Maket Masjid Istiqlal
Pada artikel ini akan dibahas materi dan kunci jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 130. Simak penjelasannya
POS KUPANG, COM - Lengkap, kunci jawaban tema 6 kelas 4 halaman SD 129 131 133, Buku Tematik Giat Meraih Cita-Cita.
Perhatikan kunci jawaban Buku Tematik, sebagai panduan mendampingi anak belajar di rumah.
Artikel ini berisi kunci jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 130.
Pada artikel ini akan dibahas kunci jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 130.
Tak hanya memuat kunci jawaban Tema 6 Kelas 4 Halaman 130, artikel ini juga membahas kunci jawaban tema 6 kelas 4 halaman 129, 131, dan 133.
Pertanyaan dan soal yang ada pada Pembelajaran 5 Subtema 3, terdapat di halaman 129, 130, 131, dan 133, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.
Pembelajaran 3 tersebut merupakan Subtema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita, Tema 6 Cita-Citaku.
Berikut kunci jawaban halaman 129, 130, 131, dan 133:
Cita-cita tidak mengenal suku, agama, atau kebangsaan. Semua orang dapat menempatkan citacitanya setinggi langit. Namun, setiap orang harus berusaha keras untuk mencapainya.
Ayo Membaca
Sang Arsitek
Pada tahun 1955, presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, mengadakan sayembara membuat desain maket Masjid Istiqlal. Sebanyak 22 dari 30 arsitek lolos pada seleksi awal. Presiden Soekarno pun mengumumkan bahwa pemenangnya adalah seorang bernama Frederich Silaban. Siapakah dia?
Frederich Silaban, lahir di Bonandolok, Sumatra Utara, 16 Desember 1912. Ia adalah seorang lulusan Koningin Wilhelmina School, sebuah sekolah teknik di Jakarta. Meskipun bukan lulusan sekolah arsitektur, ia dapat memenangi sayembara tersebut. Dan semenjak itulah karya-karyanya banyak dikenal di seluruh Indonesia.
Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar dan termegah di Indonesia yang dibangun pada tahun 1961, dan pertama kali dibuka untuk digunakan pada tahun 1978.
Dengan demikian, diperlukan waktu 17 tahun untuk membuatnya! Dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah, Frederich berhasil menyelesaikannya. Karyanya diakui sebagai karya asli anak bangsa Indonesia.
