Sosok Ini Ganti Nama Jokowi dengan Panggilan Negatif Ini Gegara Ayah Gibran Bagi Makanan, Siapa?

Sosok Ini Ganti Nama Jokowi dengan Panggilan Negatif Ini Gegara Ayah Gibran Bagi Makanan, Siapa?

Editor: maria anitoda
Tribunnews/Republika
Sosok Ini Ganti Nama Jokowi dengan Panggilan Negatif Ini Gegara Ayah Gibran Bagi Makanan, Siapa? 

Berkaca dari kasus Habib Rizieq, Refly menyebut bahwa tindakan yang dilakukan Presiden Jokowi saat membagikan nasi kotak bisa dipersepsikan membahayakan orang lain juga.

Baca juga: Manchester United vs Liverpool: Menanti Aksi Nyata Pogba!

Baca juga: Daftar Kode Reedem Mobile Legends (ML) Terbaru per Kamis 21 Januari - Minggu 24 Januari 2021

Baca juga: SUPERBALL - Tempat Latihan Direnovasi, Bali United Cari Lapangan Alternatif, Ini Penegasan Yabes

"Apa yang dilakukan Jokowi bisa dipersepsikan membahayakan orang lain juga," ujar Refly.

"Ia berjarak dengan Presiden Jokowi, tapi rakyatnya sendiri malah berkerumun dan berdempetan tidak ada lagi jarak," lanjutnya.

"Kan itu diciptakan oleh Presiden Jokowi sendiri," lanjutnya lagi.

Refly lantas menekankan bahwa Presiden Jokowi harus memberi contoh pada masyarakat untuk menghormati dan menegakkan protokol kesehatan.

"Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan harus memberi contoh bagaimana menghormati dan menghargai protokol kesehatan, dan tidak memancing kerumunan," ucapnya.

BACA JUGA BERITA LAINNYA:

Skakmat Sosok Ini Soal Covid 19, Jokowi Sebut ' Kalau Komentar Mudah Praktik Sulit' Sindir Siapa? 

Presiden Joko Widodo mengungkapkan sulitnya penanganan pandemi Covid-19 yang harus sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Menurut Jokowi, berbagai pihak dengan mudah menyampaikan komentar atas penanganan pandemi di Indonesia.

Namun, kenyataannya, praktik yang dilakukan pemerintah tidak mudah. "Ini adalah masa yang sulit, masa yang tidak mudah, masa yang tidak gampang," ujar Jokowi saat memberi sambutan dalam 11th Kompas 100CEO Forum 2021 yang digelar secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Dia lantas menjelaskan, penanganan Covid-19 di hampir semua negara di dunia juga hampir sama sulitnya dengan di Indonesia.

Sebab, tidak hanya menangani kesehatan, pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi juga harus terus dilakukan. Kedua hal tersebut menurutnya harus berjalan bersamaan agar dampak sosial secara jangka panjang tidak semakin buruk.

"Mengatur manajemen, gas dan rem ini juga harus pas. Sesuatu yang tidak mudah dalam praktik. Kalau yang ngomentari mungkin (mudah) tapi saat dipraktikkan itu sulit," ungkapnya.

"Oleh sebab itu, ke depan tantangan dan peluang yang ada harus kita hadapi dan kita raih," lanjut Jokowi.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved