Sosok Ini Ganti Nama Jokowi dengan Panggilan Negatif Ini Gegara Ayah Gibran Bagi Makanan, Siapa?

Sosok Ini Ganti Nama Jokowi dengan Panggilan Negatif Ini Gegara Ayah Gibran Bagi Makanan, Siapa?

Editor: maria anitoda
Tribunnews/Republika
Sosok Ini Ganti Nama Jokowi dengan Panggilan Negatif Ini Gegara Ayah Gibran Bagi Makanan, Siapa? 

POS-KUPANG.COM -  Sosok Ini Ganti Nama Jokowi dengan Panggilan Negatif Ini Gegara Ayah Gibran Bagi Makanan, Siapa?

Aksi Jokowi bagi-bagi makanan kembali menuai kritikan masyarakat luas.

Salah satu komentar datang dari pakar hukum Refly Harun.

Baca juga: Manchester United vs Liverpool: Menanti Aksi Nyata Pogba!

Baca juga: Daftar Kode Reedem Mobile Legends (ML) Terbaru per Kamis 21 Januari - Minggu 24 Januari 2021

Baca juga: Puskesmas Labuan Bajo Tutup 15 Tenaga Kesehatan Positif Corona

Sebelumnya Mensos Risma bungkus nasi dan gotong kayu juga viral. 

Warganet bahkan menyebut Jokowi melakukan pelanggaran prokol kesehatan apalagi ini masa pandemi covid-19.

Masa di mana pemerintah tidak memperbolehkan kerumunan terjadi.

Salah satu yang menyampaikan kritik ialah Refly Harun.

Pendapat Refly Harun kemudian diunggah di kanal Youtubenya berjudul "PENCIPTA KERUMUNAN ITU BERNAMA JOKOWI!!".

Refly mengatakan Presiden Jokowi tidak mungkin dipidanakan karena membuat kerumunan.

Meskipun begitu Refly Harun tetap sepakat bahwa Presiden Jokowi adalah penyebab kerumunan yang terjadi di lokasi bencana itu.

"Kalau kita bicara tentang kerumunan yang diciptakan presiden Jokowi, ya saya bisa mengatakan bahwa ini kerumunan. Pertanyaannya adalah kerumunan ini diciptakan oleh kepala negara, coba mau diapakan? Apakah kepala negara juga akan diproses pidana? kan tidak mungkin," ujarnya.

Ia lantas mengingatkan bahwa segala sesuatu tidak akan baik jika diselesaikan dengan langkah memidanakan.

"Makanya dari awal, saya mengatakan selalu, jangan apa-apa dekati dari sudut pidana, apa-apa itu dekati dari sudut penyelesaian masalah, kalau misalnya menyelesaikan masalahnya bisa dengan minta maaf, dan di kemudian hari tidak melakukan perbuatannya lagi," lanjutnya lagi.

Refly menyebut, akibat dari sikap apa-apa dipidanakan terlihat dalam tanggapan masyarakat yang ingin agar Raffi Ahmad dan bahkan Jokowi dipidanakan seperti Habib Rizieq.

"Jadi ketika Habib Rizieq ditangkap karena protokol kesehatan, ada Raffi Ahmad yang baru divaksin dianggap melanggar protokol, maka imajinasi orang harus tersagka dan dipenjarakan juga. Nah yang gawat adalah ketika kerumunan itu justru diciptakan oleh kepala negara sendiri atau presiden RI, lalu tiba-tiba ada yang berimajinasi agar di-Habib Rizik-kan juga, kan runyam,"kata Refly Harun.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved