Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Berantas Nyamuk DBD

tempat berkembang biak dan pertumbuhan larva nyamuk, seperti genangan air akan lebih banyak tersedia dimusim hujan. 

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Dok. Satgas Yonarmed 3/105 Tarik.
Kegiatan fogging mencegah DBD oleh Satgas Yonarmed 3/105 Tarik di rumah warga perbatasan RI-RDTL.     

Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Berantas Nyamuk DBD

POS-KUPANG.COM I BETUN--Memasuki musim penghujan, masyarakat harus waspada dengan berbagai macam penyakit, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Hal ini dikarenakan tempat berkembang biak dan pertumbuhan larva nyamuk, seperti genangan air akan lebih banyak tersedia dimusim hujan. 

Bahayanya, akan muncul resiko wabah penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini, sehingga kewaspadaan ini harus diingatkan sejak dini sebagai peringatan dan langkah pencegahan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2020, kasus DBD di NTT menyentuh angka 3.731 kasus dengan total jumlah korban meninggal 43 orang. 

Maka untuk menekan kasus ini, perlu adanya tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali di tahun ini.

Terhadap realitas ini, Satgas Yonarmed 3/105 Tarik bekerja sama dengan perangkat Desa Humusu Wini melakukan Fogging di fasilitas umum seperti gereja dan pasar di wilayah Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik, Letkol Arm Laode Irwan Halim S.I.P., M.Tr.(Han) kepada Pos-Kupang, Sabtu (23/1) , menjelaskan bahwa pada musim penghujan akan banyak terdapat genangan air yang dapat menjadi media perkembangbiakan nyamuk DBD. 

Sehingga Pos Wini Satgas Yonarmed 3/105 Tarik bekerja sama dengan perangkat desa mengambil langkah pencegahan untuk memberantas nyamuk-nyamuk DBD dengan melakukan Fogging di beberapa tempat umum yang sering digunakan masyarakat seperti tempat ibadah dan pasar.

Harapannya dengan kegiatan ini masyarakat bisa lebih nyaman dalam beraktifitas sekaligus tercegah dari DBD.

Sasaran Fogging, katanya, diarahkan ke fasilitas umum seperti tempat ibadah dan pasar karena tempat ini merupakan tujuan kebanyakan masyarakat pergi ke luar rumah.

Selain itu, di sekitar tempat tinggal disarankan untuk melakukan 5M, seperti menguras bak air, menutup rapat tempat penampungan air, mengganti air, mengubur barang bekas yang dapat menyebabkan genangan air serta menaburkan bubuk abate di genangan air yang sulit dikuras, sehingga dapat mencegah nyamuk ini bersarang dan berkembang biak.

“Kami mengajak perangkat desa di sekitar wilayah tugas kami untuk mengambil langkah pencegahan, jadi tidak menunggu ada korban baru bertindak. Bukannya lebih baik mencegah daripada mengobati?,” tambahnya.

Di tempat yang sama Alfridus Bana (45) mewakili Kepala Desa Humusu Wini mengatakan banyak terimakasih kepada Satgas Yonarmed 3/105 Tarik yang telah menggelar kegiatan Fogging di desanya. 

Baca juga: Tahun 2021 Nikah, 5 Fakta Mengejutkan Persiapan Nikah Ayu Ting Ting Adit Jayusman Nomor 5 Bikin Syok

Baca juga: Bupati Ende Djafar Achmad Terima Jenazah Korban Sriwijaya, Ingatkan Masyarakat Urus Adminduk

Baca juga: Jadi Calon Kapolri Termuda, Listyo Harus Perkuat Soliditas Polri

“DBD di wilayah NTT sudah menjadi wabah yang menakutkan bagi masyarakat karena telah menimbulkan banyak korban. Terimakasih sudah dibantu Pak, kami berharap semoga setelah di Fogging, masyarakat disini lebih nyaman beraktifitas dan tidak ada lagi yang terkena penyakit ini,” pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved