Berperang Sejak Umumkan Kemerdekaan, Israel Punya Senjata Nuklir yang bisa Hancurkan Timur Tengah

Sejak saat itu, negara Yahudi itu sudah  berperang dengan negara-negara Arab Bahkan pasukan zionis pernahdikeroyok habis-habisan oleh pasukan Mesir ,

Editor: Alfred Dama
(THE TIMES OF ISRAEL / ISRAEL DEFENSE MINISTRY)
Ilustrasi peluncuran rudal dari pangkalan udara Palmachim di pusat Israel pada Juli 2018 lalu. 

Dalam kasus Iran, kita dapat membayangkan skenario di mana perencana Israel tidak lagi menganggap serangan konvensional cukup mematikan untuk menghancurkan atau menunda program Iran.

Dalam skenario seperti itu, dan tidak adanya intervensi langsung dari Amerika Serikat, Israel mungkin akan memutuskan untuk melakukan serangan nuklir terbatas terhadap fasilitas Iran.

Mengingat bahwa Iran tidak memiliki pertahanan rudal balistik yang signifikan, Israel kemungkinan besar akan mengirimkan senjata nuklir dengan rudal balistik jarak menengah Jericho III.

Israel kemungkinan akan membatasi serangannya pada target yang secara khusus terkait dengan program nuklir Iran, dan cukup jauh dari wilayah sipil.

Dapat dibayangkan, karena itu akan melanggar tabu nuklir, Israel mungkin menargetkan fasilitas dan pangkalan militer lain untuk diserang.

Tetapi kemungkinan pemerintah Israel ingin membatasi preseden untuk menggunakan senjata nuklir sebanyak mungkin.

Akankah itu berhasil?

Senjata nuklir akan memberikan lebih banyak kerusakan daripada kebanyakan serangan konvensional yang bisa dibayangkan, dan juga akan menunjukkan tingkat keseriusan yang bahkan mungkin membuat Iran terkejut.

Di sisi lain, penggunaan aktif senjata nuklir oleh Israel mungkin akan meningkatkan minat semua orang di kawasan (dan berpotensi di seluruh dunia) untuk mengembangkan persenjataan nuklir mereka sendiri.

Transfer Nuklir

Salah satu kekhawatiran terbesar Israel adalah gagasan bahwa negara pemilik tenaga nuklir dapat memberikan atau menjual senjata nuklir kepada organisasi non-pemerintah (LSM).

Hamas, Hizbullah, atau beberapa kelompok teroris lainnya akan lebih sulit untuk dicegah daripada negara-bangsa tradisional.

Bahkan jika sebuah organisasi teroris tidak segera menggunakan senjata itu untuk menyerang target Israel, itu berpotensi mengekstraksi konsesi yang tidak ingin dibuat oleh Israel.

Dalam skenario seperti itu, Israel mungkin mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir untuk mencegah transfer senjata.

Atau menghancurkan perangkat nuklir musuh setelah pengiriman.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved