Berita Kabupaten Belu Terkini
Update Covid-19 Kabupaten Belu - NTT: Tujuh Pasien Covid-19 Meninggal, Ini Data dan Penjelasannya
data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu hingga Kamis (21/1/2021) pukul 15.00 Wita menunjukkan, pasien terpapar Covid-19 yang meninggal se
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| ATAMBUA----Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu hingga Kamis (21/1/2021) pukul 15.00 Wita menunjukkan, pasien terpapar Covid-19 yang meninggal sebanyak tujuh orang, bukan delapan seperti yang beredar di kalangan masyarakat.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu, Christoforus M. Loe Mau, SE kepada Pos Kupang.Com, Kamis (21/1/2021). Cristoforus ingin meluruskan informasi yang beredar di masyarakat tentang jumlah pasien yang meninggal dunia masih simpang siur.
"Kita perlu meluruskan informasi tentang pasian yang meninggal, ada yang bilang delapan, ada yang bilang tujuh. Yang benar adalah tujuh", kata Cristoforus.
Cristoforus mengatakan, pasien meninggal yang terdata dalam Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu sebanyak tujuh orang, bukan delapan.
"Memang benar yang kubur di Masmae ada delapan tapi satu pasien yang meninggal di Malaka itu terdata sebagai pasien di sana sehingga pasien meninggal yang terdata di Belu hanya tujuh", jelas Cristoforus.
Menurut Cristoforus, pasien meninggal didata berdasarkan riwayat penanganan medis sejak pertama kali. Bila pasien terdata di Kabupaten Belu kemudian sempat dirujuk ke kabupaten lain dan meninggal maka pasien yang bersangkutan adalah data pasien meninggal yang terdata di satgas Kabupaten Belu. Hal ini seperti pasien yang meninggal di RS Leona Kefamenanu, Kabupaten TTU adalah pasien terdata di satgas Covid-19 Belu karena dirujuk dari RS Marianum Halilulik yang berada di wilayah Kabupaten Belu.
Sebaliknya, satu pasien yang meninggal di RSPP Betun, Rabu (20/1/2021) adalah pasien terdata di Satgas Kabupaten Malaka hanya karena pasien adalah warga Kabupaten Belu sehingga dikuburkan di Kabupaten Belu. Meski kubur di Kabupaten Belu namun pasien tersebut terdata di Kabupaten Malaka.
Cristoforus mengatakan, sebagai Jubir Satgas, ia perlu meluruskan informasi yang benar terkait jumlah pasien yang meninggal agar diketahui masyarakat. Hal ini perlu disampaikan agar tidak menimbulkan kepanikan bagi masyarakat.
Berdasarkan data satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Belu, Kamis (21/1/2021) menunjukkan, jumlah orang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 106 orang. Dari jumlah itu, 60 orang dinyatakan sembuh dan 46 orang menjalani isolasi mandiri yang tersebar di Kecamatan Kota 7 orang, Kecamatan Atambua Barat 24 orang, Kecamatan Atambua Selatan 10 orang, Kecamatan Lasiolat 2 orang, Kecamatan Kakuluk Mesak 1 orang, Kecamatan Tasifeto Barat 1 orang dan satu orang pasien dari TTU isolasi mandiri.
Total status Kontak Erat sampai hari ini sebanyak 470 orang, 404 selesai pemantauan dan 66 orang dalam pemantauan. Ke 66 orang ini tersebar Kecamatan Lamaknen 1 orang, Kecamatan Tasifeto Timur 1 orang, Kecamatan Kota 11 orang,
Kecamatan Atambua Barat 22 orang, Kecamatan Atambua Selatan 30 orang dan Kecamatan Tasifeto Barat 1 orang.
Untuk status Probable sebanyak 7 orang tersebar di Kecamatan Atambua Barat 1 orang,
Kecamatan Atambua Kota 3 orang, Kecamatan Atambua Selatan 1 orang, Kecamatan Tasifeto Barat 1 orang dan Kecamatan Kakuluk Mesak 1 orang.
Sedangkan status Suspek sebanyak 90 orang, 84 selesai pemantauan dan 6 orang dalam pemantauan. Ke 6 orang itu berada di Kecamatan Lasiolat 1 orang, Kecamatan Kota 1 orang, Kecamatan Atambua Barat 1 orang dan Kecamatan Atambua Selatan 3 orang.
Data Pelaku Perjalanan sebanyak 3.198 orang, selesai pemantauan 3.169 orang dan dalam pemantauan 29 orang.