Sholat Dhuha
Bacaan Niat dan Doa Sholat Dhuha,Keutamaannya Luar Biasa,Diampuni Dosa hingga Dibukakan Pintu Rezeki
Bacaan Niat dan Doa Sholat Dhuha, Keutamaannya Luar Biasa, Diampuni Dosa hingga Dibukakan Pintu Rezeki
- Membaca surat atau ayat Alquran. Bisa surat Adh Dhuha atau lainnya.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
Demikian tata cara sholat dhuha. Setiap dua rakaat salam, diulang sampai bilangan rakaat delapan atau yang dikehendaki. Setelah sholat dhuha dianjurkan berdoa.
Doa Sholat Dhuha
Tidak ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW setelah selesai Sholat Dhuha.
Sehingga dalam kitab-kitab Fiqih, para ulama sama sekali tidak mencantumkan doa Sholat Dhuha.
Misalnya dalam Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fikih Empat Madzhab maupun Fiqih Manhaji mazhab Imam Syafi’i.
Sehingga, kita boleh berdoa secara umum dengan doa apapun yang baik.
Ada satu doa Sholat Dhuha yang sangat populer, yaitu:
Doa Sholat Dhuha
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
(Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu,
wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin)
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah,
apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.
Doa ini bukanlah berasal dari hadits Nabi. Doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.
Meskipun bukan berasal dari hadits Nabi, boleh-boleh saja seseorang membaca doa tersebut dan doa lainnya asalkan baik.
Bahkan, diperbolehkan pula berdoa dengan bahasa Indonesia sekiranya tidak bisa bahasa Arab. Karena itu doa di luar Sholat.
Berapa raak Sholat Dhuha?
Jumlah raka’at Sholat Dhuha maksimal adalah delapan raka’at. Dalilnya adalah dari Ummu Hani, ia berkata, “Ketika tahun Fath al-Makkah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari Makkah.
Rasulullah sedang mandi, lalu Fathimah menutupinya. Kemudian beliau mengambil bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat delapan raka’at pada pagi Dhuha.” (Muttafaqun ‘alaih)
Waktu pelaksanaan shalat Dhuha ialah mulai dari berakhirnya waktu terlarang untuk shalat (setelah matahari setinggi tombak) hingga mendekati waktu zawal (matahari hendak tergelincir ke barat).
Hal ini berdasarkan hadits, “Allah Ta’ala berfirman:
ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِى مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Wahai anak Adam, ruku’lah kamu kepada-Ku dipermulaan siang sebanyak empat raka’at, niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu di akhir siang.” (Dikeluarkan oleh yang lima kecuali Ibnu Majah)
Waktu pelaksanaan salat Dhuha yang paling afdhol jika keadaan semakin panas (semakin siang). Hal ini berdasarkan hadits,
صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
“Shalat awwabin (shalat orang yang bertaubat yaitu shalat Dhuha) dikerjakan ketika anak unta mulai beranjak karena kepanasan.” (HR. Muslim)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Berapa Rakaat Shalat Dhuha yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW? Ini Penjelasan dan Doanya https://jogja.tribunnews.com/2021/01/01/berapa-rakaat-shalat-dhuha-yang-dianjurkan-nabi-muhammad-saw-ini-penjelasan-dan-doanya?page=all&_ga=2.8064370.1349993986.1609378454-1380521161.1589390118