Calon Tunggal Kapolri Bakal Hadapi Tantangan Ini, "Tapi Saya Pikir Dia Bisa" Kata Faisal Santiago
Bila nantinya dilantik, maka Listyo Sigit Prabowo diprediksi akan menghadapi tiga tantangan berat dalam tenggat waktu tiga tahun ke depan.
Calon Tunggal Kapolri Bakal Hadapi Tantangan Ini, "Tapi Saya Pikir Dia Bisa" Kata Faisal Santiago
POS-KUPANG.COM - Presiden Jokowi telah mengajukan satu nama sebagai calon tunggal Kapolri yang akan menggantikan jenderal Pol Idham Azis yang akan pensiun pada 1 februari 2021 mendatang.
nama calon tunggal Kapolri yang sudah diajukan ke DPR RI, adalah Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang saat ini mengemban tugas sebagai Kabareskrim Polri.
Bila nantinya dilantik, maka Listyo Sigit Prabowo diprediksi akan menghadapi tiga tantangan berat dalam tenggat waktu tiga tahun ke depan.
Untuk jangka pendek, kata Faisal, Listyo Sigit masih akan menghadapi tantangan seperti Jenderal Idham Azis yaitu mengatasi pandemi Covid-19.
Ia menyebut, polisi harus bisa mengayomi masyarakat dan bersikap terukur terhadap pihak-pihak yang melanggar protokol kesehatan.
"Jangan menggunakan cara-cara kekerasan, karena Covid-19 sudah membuat masyarakat bosen hampir setahun itu mereka tidak melakukan aktifitas, dan aktivitasnya juga lebih banyak mengarah ke ekonomi. Saya pikir lebih persuasiflah, lebih baik daripada penindakan," paparnya.
Secara personal, Faisal Santiago melihat Listyo Sigit memiliki prestasi dan rekam jejak yang baik, serta mampu menjaga kedekatan dengan Presiden Joko Widodo.
"Untuk ke depan sampai berakhirnya Pak Jokowi, saya pikir cocok untuk menegakkan hukum dan mengayomi masyarakat," kata dia.
Listyo Sigit Seangkatan 4 Jenderal Polisi Ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR RI.
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo adalah lulusan Akademi Kepolisian atau Akpol 91.
Dia akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang pensiun 1 Februari 2021
Akpol 91 membuat sejarah dalam perjalanan prajurit Polri.
Listyo Sigit Prabowo akan menguasai jajaran Polri hingga tahun 2027 mendatang sebab Ia baru pensiun Mei 2027.
Lalu siapa saja Akpol 91 yang bersinar?
1. Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Iqbal
Irjen Pol Muhammad Iqbal lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 4 Juli 1970; umur 50 tahun).
Sosok Irjen Muhammad Iqbal adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 Mei 2020 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
Iqbal, lulusan Akpol 1991 ini berpengalaman dalam bidang lantas.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Divisi Humas Polri.
Tahun 2020, Muhammad Iqbal promosi menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat.
2. Karomisinter Divhubinter Polri Brigjen Krishna Murti
Nama Krishna Murti dikenal saat menjadi garda terdepan dalam baku tembak teroris di peristiwa Bom Jakarta 2016 lalu.
Saat ini Krishna Murti sudah berpangkat jenderal bintang satu.
Brigjen Pol Krishna Murti lahir di Ambon, Maluku, 15 Januari 1970 (50 tahun).
Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 20 Juli 2017 mengemban amanat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri.
Krishna merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.
Krinna Murti memulai kariernya di Polda Jawa Tengah.
Pada tahun 1994-1996, Krishna dipercaya sebagai Pengasuh Taruna Akpol hingga kemudian diangkat sebagai Kanit Serse Polwiltabes Surabaya pada tahun 1997-1998.
Tahun 1996, ia ditunjuk sebagai Komandan Kontingen Polri untuk misi perdamaian PBB di Bosnia.
Ia termasuk anggota Polri pertama yang masuk ke Darfur tahun 2008.
Selama bertugas di PBB, ia telah menjejakkan kakinya di sedikitnya 50 negara bagian di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa dari Uganda, Libya hingga Afganistan.
Selanjutnya, ayah dua anak ini melanjutkan studi kesarjanaan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 1999.
Di Angkatan XXXV PTIK, Krishna lulus pada tahun 2000 sebagai mahasiswa dengan peringkat terbaik pertama.
Saat menjadi Diskrimun Polda Metro Jaya, dia menjadi polisi yang memburu kasus Bom Sarinah.(*)
3. Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran
Putra asal Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan kini menjabat sebagai kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (kapolda Metro Jaya).
Dia adalah Irjen Pol Fadil Imran.
Jebolan Akademi Kepolisian angkatan 1991 ini mengemban tugas berat untuk menjaga keamanan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Irjen Fadil Imran menggantikan posisi Irjen Pol Nana Sudjana yang dicopot dari jabatannya sebagai kapolda Metro Jaya, Senin (16/11/2020) lalu.
Irjen Pol Muhammad Fadil Imran lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968; umur 52 tahun).
Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 16 November 2020 menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Sosok Jenderal Asal Makassar ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri.
Salah satu kasus menonjol adalah ia menangani kasus kerumuman massa di Petamburan, Jakarta Pusat hingga mentersangkakan Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab.
Lompati 4 Angkatan
Sejumlah fakta terungkap saat kini namanya dipilih menjadi calon Kapolri.
Mulai dari melompati angkatan seniornya di Akademi Kepolisian (Akpol) hingga menyisihkan 12 Komjen
Komjen Listyo Sigit merupakan lulusan Akpol '91.
Jika ia menjadi Kapolri, Listyo Sigit akan melompati empat angkatan di atasnya.
Pasalnya kini, masih ada empat seniornya yang masih aktif berdinas baik di internal dan luar Polri.
Di antaranya yakni Akpol 87, 88, 89, dan 90.
Persisnya yang menjadi acuan adalah sosok Komjen Pol Arief Sulistyanto, Akpol 87 yang juga masuk dalam bursa calon Kapolri diajukan Kompolnas kepada Jokowi.
Diketahui, kompolnas mengajukan 5 nama yakni Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo
Selain itu Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat), Komjen Pol Arief Sulistyanto dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam), Komjen Pol Agus Andrianto
Sisihkan 12 Komjen
Saat ini terdapat 13 Komjen termasuk Listyo Sigit yang berdinas di internal dan luar Polri.
Sebagai Komjen termuda di antara Komjen lainnya, Listyo Sigit kini diusulkan Jokowi menjadi Kapolri.
Lalu ini nama-nama Komjen yang tak dipilih Jokowi untuk menjadi calon Kapolri, seperti yang pernah dirangkum Indonesia Police Watch (IPW):
1. Wakapolri Gatot Edi, alumni Akpol 88 A, kelahiran 28 Juni 1965, masa dinas 30 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Metro Jaya.
2. Irwasum Agung Budi, alumni Akpol 87, kelahiran 19 Februari 1965, masa dinas 26 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Jabar. Akpol 87 menjadi kendala mengingat Kapolri Idham Azis adalah juniornya di Akpol 88 A.
3. Kabaintelkam Rycko AD, alumni akpol 88 B, kelahiran 14 Agustus 1966, pernah menjadi Kapolda Sumut, Gubernur Akpol, dan Kapolda Jateng. Muncul pertanyaan, mungkinkah terjadi mantan ajudan Presiden SBY akan menjadi Kapolri era Jokowi.
4. Kabaharkam Agus Andriyanto, alumni Akpol 89, kelahiran 16 Februari 1967, pernah menjadi Kapolda Sumatera Utara.
5. Kalemdikpol Arief Sulistyanto, alumni akpol 87, kelahiran 24 Maret 1965, pernah menjadi Kapolda Kalbar, Deputi SDM, dan Kabareskrim. Akpol 87 menjadi kendala mengingat Kapolri Idham Azis adalah juniornya di Akpol 88 A.
6. Kepala BNPT Boy Rafli, alumni akpol 88 B, kelahiran 25 Maret 1965, pernah menjadi Kapolda Banten dan Kapolda Papua.
7. Kepala BNN Petrus Golose, alumni Akpol 88, pejabat baru di BNN menggantikan Komjen Heru Winarko yang pensiun Desember lalu.
8. Ketua KPK Firli Bahuri, alumni Akpol 90, lahir 8 November 1963, masa dinas tinggal setahun lagi, dan pernah menjadi Kapolda Sumsel.
9. Waka BSSN Dharma Porengkun alumni Akpol 88A lahir 12 Januari 1966, dan belum pernah menjadi Kapolda.
10. Sestama Lemhanas Didi Widjarnadi, alumni Akpol 86, kelahiran 14 Januari 1963, masa dinas tinggal 1,5 bulan lagi.
11. Sestama BIN Bambang Sunarwibowo, alumni akpol 88 B, lahir 24 Mei 1966, pernah menjadi Asrena, dan belum pernah menjadi Kapolda.
12. Irjen Depkumham Andal BR, alumni akpol 88 B, kelahiran 23 Juni 1866, pernah menjadi Kapolda Sultra, Maluku, dan Kapolda Kepri.
Perbandingan Rekor Tito
Dikutip dari WartakotaLive.com, jika itu terjadi, Listyo Prabowo jadi Kapolri, maka kejadian Tito Karnavian saat menjadi kapolri akan terulang.
Bahkan Listyo Prabowo akan pecahkan rekor Tito Karnavian sebagai Kapolri Termuda.
Saat dilantik menjadi Kapolri pada 3 Juli 2016, Jendral Tito berusia 51 tahun, 9 bulan.
Tito kelahiran 26 Oktober 1964 yang belum pensiun sebagai polisi dari segi usia.
Sedang jika Listyo Sigit Prabowo jadi Kapolri usianya masih 51 tahun.
Listyo kelahiran Ambon, 5 Mei 1969. Artinya ia baru berusia 52 pada 5 Mei 2021 mendatang.
Persisnya 51 tahun, 8 bulan jika bulan Februari nanti dilantik.
Saat itu Tito yang almuni angkatan 1987 menggantikan Badrodin Haiti lulusan 1982.
Jadi Tito Karnavian melewati empat angkatan yakni 1983, 1984, 1985, dan 1986.
Saat itu ia pun tercatat sebagai Kapolri termuda sepanjang sejarah Polri.
Kini Listyo berpotensi sama dengan Tito.
Listyo yang angkatan 1991 bakal melewati lulusan 1990, 1989, 1988, dan 1987.
Bedanya Tito peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik, Listyo bukan.
Peraih Adhi Makayasa angkatan 1991 adalah Irjen Wahyu Widada, yang kini Kapolda Aceh.
Beda lainnya, Tito tak pernah menjadi ajudan presiden. Listyo pernah.
Listyo menjadi ajudan Presiden tahun 2014 hingga 2016.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Jika Resmi Jadi Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo Bakal Hadapi Tiga Tantangan Berat, Apa Saja?, https://manado.tribunnews.com/2021/01/15/jika-resmi-jadi-kapolri-komjen-listyo-sigit-prabowo-bakal-hadapi-tiga-tantangan-berat-apa-saja?page=all