Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber ke Ummat: Jangan Terpecah Belah, Tetap Bersatu Untuk Indonesia Makmur
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan saat memberikan ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020).
Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber ke Ummat: Jangan Terpecah Belah, Tetap Bersatu Untuk Indonesia Makmur
POS-KUPANG.COM - Jauh sebelum Syekh Ali Jaber meninggal dunia, ternyata pendakwah berdarah Arab Saudi itu telah menyampaikan pesan-pesannya ke ummat.
Ia meminta umat agar tetap bersatu untuk kehidupan yang lebih baik. Ia juga meminta agar kasus penusukan yang dialaminya, jangan dikait-kaitkan dengan isu lain.
Syekh Ali Jaber menilai, peristiwa penusukan yang dialaminya merupakan ujian dari Allah SWT.
Syekh Ali Jaber meminta masyarakat Indonesia jangan terpecah belah menanggapi isu tersebut.
Masyarakat, kata dia, hendaknya tetap bersatu untuk membangun bangsa.
"Jaga saf, rapatkan saf, kita tetap bersatu. Untuk bersama-sama membangun Indonesia menjadi, Insya Allah baldatun thoyyibatun wa rabun qhafur (negeri yang makmur)," kata Syekh Ali Jaber saat berkunjung ke Kota Malang, Kamis (17/9/2020).
Syekh Ali Jaber berharap jemaahnya tak terprovokasi dengan insiden penusukan yang terjadi di Lampung tersebut.
"Jadi tolong jemaah sekalian, jangan terpancing dan terprovokasi, mohon sabar dan tenang," kata Syekh Ali Jaber.
Ulama kondang itu pun berjanji segera menyapa jemaah dan menyampaikan kondisi terbarunya secara langung lewat Youtube pada Jumat (18/9/2020).
"Insya Allah pernyataan langsung dari saya Hari Jum'at secara live di Youtube. Saya sampaikan terkait kondisi saya terkini dan kondisi yang dijalankan dan diproses aparat kepolisian," katanya.
Syekh Ali Jaber menegaskan, telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus penusukan itu kepada polisi.
"Dan mudah-mudahan apa yang terjadi memberi manfaat yang terbaik," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Syekh Ali menjalani buka bersama dan menjadi imam di Masjid Khadijah yang dilanjutkan dengan tausyiah.
Syek Ali meminta seluruh undangan yang hadir mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Terima kasih atas kesempatan bisa hadir dan buka puasa bersama. Sekali lagi saya mohon jaga 3M. Mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak," katanya.
Sebelumnya, Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan saat memberikan ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020).
Akibat penusukan itu, Syekh Ali Jaber menderia luka tusuk di bagian lengan. Ia mendapatkan enam jahitan di bagian dalam dan empat jahitan di bagian luar.
Habib Abdurrahman: Kita Ikhlaskan Kepulangan Beliau
Kabar mengenai meninggalnya Syekh Ali Jaber dikabarkan oleh Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Alhabsyi, melalui akun Instagram yayasan tersebut.
"Telah wafat Guru kita, Syekh Ali Jaber (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber). Di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H," ucap Abdurrahman.
Syekh Ali Jaber meninggal pada pukul 08.30 WIB dalam keadaan negatif dari Covid-19.
"Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabb. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau," tutur Abdurrahman.
Syekh Ali Jaber sebelumnya menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumya, kondisinya sempat dikabarkan membaik beberapa waktu lalu.
Syekh Ali Jaber adalah ulama asal Madinah, Arab Saudi yang kini telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Di Indonesia, nama Syekh Ali Jaber semakin kondang setelah menjadi juri kontes Hafiz Indonesia.
Pada September 2020, Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi pengajian di Lampung.
Berikut profil Syekh Ali Jaber lengkap beserta biodatanya, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber yang memiliki nama lengkap Ali Saleh Muhammad Ali Jaber lahir di Madinah, Arab Saudi pada 3 Februari 1976.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Syekh Ali Jaber telah mendapat bimbingan agama dari sang ayah yang juga seorang penceramah sejak kecil.
Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber telah menghafal 30 juz Alquran.
Bahkan pada umur 13 tahun, ia diamanahi untuk menjadi imam masjid di sebuah masjid di Kota Madinah.
Ia menempuh pendidikan formal dari madrasah ibtidaiyah hingga madrasah aliyah di Madinah.
Setelah lulus sekolah menengah, Syekh Ali Jaber melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.
Moeldoko dan Syekh Ali Jaber (KSP)
Pada 2018, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfidz Alquran di asjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.
Ia juga menjadi imam salat dan khatib.
Di Lombok pulalah, Syekh Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia yang merupakan wanita asli Lombok.
Selanjutnya, Syekh Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Nama Syekh Ali Jaber naik daun setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.
Syekh Ali Jaber Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi (Tangkap layar channel YouTube tvOne)
Pada Minggu (13/9/2020), Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.
Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber.
Tusukan itu berhasil dihindari, tapi Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jemaah untuk tidak memukuli pelaku.
Ia mengaku kasian melihat pelaku dan meminta jemaah segera menyerahkan pelaku ke polisi.
Saat meminta hal tersebut, Ali terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jemaah dari atas panggung.
"Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi'," kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui usai pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu malam.
Dalam persidangan, pelaku penusukan, AA meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber saat bertemu secara daring.
Syekh Ali Jaber menanggapi permintaan maaf itu dengan mengatakan sudah memaafkan AA sejak hari pertama kejadian.
"Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," kata Syekh Ali Jaber.
Ali Jaber pun menyempatkan bertanya mengenai keadaan dan kondisi kesehatan AA.
"Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," kata Syekh Ali Jaber.
4. Terpapar Covid-19
Kabar terbaru, Syekh Ali Jaber dikonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diketahui diketahui dari akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, Selasa (29/12/2020).
Melalui media sosial tersebut, pemilik nama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini meminta dukungan doa jemaah agar dapat sembuh dari Covid-19.
"Mohon Doa untuk kesembuhan guru kita @syekh.alijaber bahwasannya beliau terkonfirmasi positif Covid-19."
"Semoga beliau segera disembuhkan dan penyakitnya diangkat oleh Allah Ta'ala," tulis akun Instagram @yayasan.syekhalijaber.
Syekh Ali Zaber mengaku tidak menyangka dirinya positif Covid-19.
"Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh. Nggak nyangka, padahal sering swab, sudah berkali-kali dan selalu negatif," kata Syekh Ali Jaber lewat video yang diunggah di akun Instagram @yayasan.syekhalijaber
Ia pun mengungkap kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19.
Beberapa hari sebelum dinyatakan positif Covid-19, Syekh Ali Jaber mengalami demam dan batuk.
Namun, ia menganggap saat itu hanya demam biasa.
"Saya minum obat untuk mengurangi panas, kemudian obat batuk. Saya juga minum madu dan lain sebagainya," katanya.
Kemudian, ia pun diminta untuk melakukan swab test kembali.
"Tapi Subhanallah, Qadarullah saya disuruh swab lagi. Saya tidak merasa sama sekali akan positif."
"Maka saya diswab saja, datang ke rumah, kemudian ternyata hasilnya positif," katanya.
Baca Doa Ini Untuk Ulama yang Meninggal Dunia
Innalilahi wainnailahi rojiun.
Kabar duka datang dari ulama besar Indonesia, Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam keadaan sakit.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021).
Setiap yang bernyawa juga pasti akan mati.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al Ankabut: 57.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Al-Ankabut: 57)"
Jadi, dalam islam kita dianjurkan untuk mendoakan yang telah wafat agar mendapat rahmat Allah SWT.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda : “Apabila seseorang telah meninggal dunia, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)
Doa untuk Orang Meninggal (Mayit) Laki-laki
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ. اَللهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرَنَا وَكَبِيْرَنَا وَذَكَرِنَا وَاُنْثَانَا. اَللهُمَّ مَنْ اَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَاَحْيِهِ عَلَى اْلاِسْلاَمِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلاِيْمَانِ. اَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَتُضِلَّنَا بَعْدَهُ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu
wa akrim nuzu lahu wa wassi’ madkholahu waghsilhu bilmaai wats-tsalji walbarodi
wanaqqihi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minaddanasi
wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wazaujan khoiron min zaojihi wa adkhilhuljannata wa ‘aidzhu min ‘adzaabilqobri wafitnatihi wamin ‘adzaabinnaari.
Alloohummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghooibinaa washoghiironaa wakabiironaa wadzakarinaa wauntsaana.
Alloohumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal islaami waman tawaffaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaani.
Alloohumma laa tahrimnaa ajrohu walaa tudhillanaa ba’dahu birohmatika yaa arhamar roohimiina. Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.
Terjemahannya:
Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia.
Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah dia.
Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah jalan masuknya cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula.
Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.
Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita.
Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman.
Wahai Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Tuhan lebih belas kasihan.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Habib Abdurrahman: Kita Ikhlaskan Kepulangan Beliau, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/14/syekh-ali-jaber-meninggal-dunia-habib-abdurrahman-kita-ikhlaskan-kepulangan-beliau?page=all