Berita TTU Terkini
Pemda Ngada Gelar Simulasi Vaksin Covid-19. Ini Tujuannya!
Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada melalui Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 melakukan kegiatan simulasi vaksin covid-19. Kegiatan y
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada melalui Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 melakukan kegiatan simulasi vaksin covid-19. Kegiatan yang melibatkan para tenaga kesehatan (nakes) dari 17 puskesmas yang ada di daerah tersebut dilakukan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Rabu (13/1/2021) pagi.
Pelaksana kegiatan simulasi, Paulus Nono mengatakan bahwa, dalam pelaksanaan simulasi, pihaknya menyiapkan ruangan tunggu untuk para peserta vaksin. Setelah berada di ruang tunggu, peserta diarahkan untuk menjalani protokol kesehatan seperti mecuci tangan, pengukuran suhu tubuh, dan disemprot dengan hand sanitizer.
Setelah menjalani protokol kesehatan, peserta diarahkan untuk memasuki ruangan vaksin. Namun di dalam ruangan vaksin, peserta diarahkan ke meja satu. Di meja satu peserta simulasi melakukan pendaftaran atau registrasi dan validasi dengan menunjukan KTP kepada petugas.
Selanjutnya, peserta simulasi diarahkan ke meja dua. Di meja dua, peserta simulasi diperiksa kesehatannya oleh petugas dengan melakukan pengukuran suhu kembali, pengecekan tekanan darah, anamnese.
"Ada kurang lebih 18 pertanyaan. Salah satu pertanyaan jika dijawab tidak, maka sasaran ini dinyatakan ditunda atau tidak boleh dilayani vaksinasi covid-19. Ketika sasaran layak, maka harus menandatangani persetujuan dan selanjutnya peserta diarahkan ke meja tiga," jelasnya.
Paulus menjelaskan, di meja tiga, sasaran kemudian mendapatkan pelayanan vaksinasi covid-19. Setelah dilakukan vaksin, peserta kemudian diberikan kartu yang mencatat jenis vaksin dan nomor betch vaksin.
"Kartu ini akan diberikan ke sasaran, selanjutnya diarahkan ke meja empat untuk dilakukan registrasi supaya mendapatkan kartu imunisasi, dan disitu akan dijelaskan terkait dengan protokoler lanjutan dimana sasaran ini akan melakukan penyuntikan kedua dengan rentang waktu selama 14 hari setelah penyuntikan pertama," jelasnya.
Paulus menambahkan, setelah menjalani penyuntikan yang kedua, sasaran vaksin diarahkan ke ruang observasi kurang lebih 30 menit untuk mengetahui efek samping dari pelaksanaan vaksin.
"Apabila terjadi efek samping dari pemberian vaksi ini, maka disitu akan dilakukan penanganan terutama fokus pada penanganan syok anafilaktik akibat dari pemberian vaksin dan disitu sudah ada SOP penanganannya," terangnya.
Paulus mengungkapkan, pelaksanaan simulasi vaksin covid-19 dilakukan sebagai upaya persiapan diri dalam rangka untuk menyukseskan kegiatan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Ngada.
Untuk itu, kata Paulus, para tenaga kesehatan dari 17 puskesmas yang ada di Kabupaten Ngada dilibatkan dalam kegiatan simulasi tersebut sehingga mengetahui prosedur pelaksanaan vaksin sehingga nantinya dapat dilakukan dilapangan secara benar. (mm)
Area lampiran
BalasTeruskan