Paroki Pacar dan Bari Kevikepan Labuan Bajo Tidak Layani Misa Tatap Muka, Begini Alasannya !
misa yang dilayani oleh pastor paroki masing-masing namun tetap mengikuti Protokol Kesehatan secara ketat
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Paroki Pacar dan Bari Kevikepan Labuan Bajo Tidak Layani Misa Tatap Muka, Begini Alasannya !
POS-KUPANG.COM | RUTENG--Karena pastor parokinya reaktif Antigen, misa tatap muka ditiadakan di Paroki Pacar dan Paroki Bari di Kevikepan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Hal ini diatur oleh Vikep masing-masing.
"Yang tidak boleh misa hanya yang pastor parokinya reaktif yakni paroki Pacar dan Paroki Bari. Itu diatur Vikep masing-masing,"jelas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keuskupan Ruteng, Rm Manfred Habur, saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Senin (11/1/2021) pagi.
Rm Manfred, juga menjelaskan, sedangkan untuk empat pastor rekan yang reaktif Rapid Antigen yakni dari Paroki Sita, Borong, Loce dan Paroki Redong tetap dilakukan misa yang dilayani oleh pastor paroki masing-masing namun tetap mengikuti Protokol Kesehatan secara ketat berdasarkan instruksi.
"Yang Kapelan meraka karantina di luar paroki dimana untuk pastor Kapelan di paroki Sita dan Borong di rumah kevikepan sedangkan Redong dibiara SVD. Pastor paroki masih bisa layani misa dengan protokol Kesehatan ketat sesuai intruksi bulan juni yang lalu,"jelas Rm Manfred.
Rm Manfred, juga mengatakan, pihaknya masih menunggu kebjikan baru pemrintah dan Gugus Covid-19 tentang pembatasan kegiatan sosial.
Diberitakan POS-KUPANG.COM sebelumnya, enam orang Iman/Pastor Katolik di Keuskupan Ruteng Reaktif Rapid Antigen.
Keenam imam yang hasilnya reaktif Rapid Antigen itu, setelah dilakukan Rapid Antigen untuk para imam di Keuskupan Ruteng yang berlangsung di Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng, Selasa (5/1/2021) lalu.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Manggarai, Lody Moa, menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (7/1/2021) lalu.
Lody mengatakan, sebanyak 118 orang Imam dikeuskupan Ruteng yang ikut dilakukan Rapid Antigen. Dari 118 orang Iman tersebut, 112 orang Imam hasilnya non reaktif/negatif, sedangkan 6 orang Imam diantaranya hasilnya reaktif Antigen.
Lody menjelaskan enam orang Imam itu 2 orang dari Kabupaten Manggarai Barat, 2 orang dari Kabupaten Manggarai dan 2 orang dari Kabupaten Manggarai Timur. Adapun inisial 6 orang Imam itu yakni Romo KH, Romo WG, Romo YD, Romo MN, Romo JM dan Pater NU.
Lody juga menegaskan, hasil reaktif Rapid Antigen ini bukan berarti keenam Imam tersebut positif Covid-19. Tetapi untuk memastikan apakah 6 orang Imam ini terpapar atau tidak terpapar Covid-19 tentu berdasarkan hasil pemeriksaan Swab.
Karena itu untuk memastikannya, kata Lody, Satgas Covid-19, Kabupaten Manggarai menindaklanjuti dengan mengambil sampel Swab terhadap 2 orang Imam yang reaktif Rapid Antigen itu, sedangkan empat orang Imam yang berasal dari Manggarai Barat dan Manggarai Timur, Tim Satgas Covid-19 Manggarai juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dari kedua Kabupaten itu untuk diambil Swab.
"jadi menunggu hasil Swab apakah terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak terhadap 6 orang Imam ini. Untuk menunggu hasil Swab mereka masing-masing, 6 orang Imam saat ini menjalani isolasi secara mandiri,"ungkap Lody.
Baca juga: Wajib Tahu Guys, Jenis Stroke Penyebab hingga Gejalanya
Lody juga mengatakan, terhadap 6 orang Imam ini juga diminta untuk tidak boleh kontak dengan orang lain, mengkomsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga imun tubuh yang kuat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)