Gegara Biaya Tes Swab Mahal,   5 Anggota Sekeluarga Penumpang Sriwijaya Air Diduga Ikut Tewas

Pemerintah dan maskapai penerbangan mewajiban semua penumpang pesawat untuk bebas Covid-19

Editor: Alfred Dama
istimewa
Daftar penumpang Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu. Satu jenazah ditemukan. Infografis menggambarkan detik-detik terakhir peswawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepualauan Seribu empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). 

Gegara Biaya Tes Swab Mahal,   5 Anggota Sekeluarga Penumpang Sriwijaya Air Diduga Ikut Tewas

POS KUPANG.COM -- Pemerintah dan maskapai penerbangan mewajiban semua penumpang pesawat untuk bebas Covid-19

Peraturan ini pun memberi kesempatan pada semua pihak untuk menawarkan jasa swab kepada calon penumpang.

Tak jarang biasa swab yang mahal membuat calon penumpang kesulitan untuk membayar

Akibat biasa swab yang mahal membuat calon penumpang mencari cara untuk bisa bepergian ke daerah lain dengan biaya swab yang tidak terlalu memberatkan

Kisah sendu keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mencuri perhatian publik.

Seperti halnya 5 anggota keluarga yang hanya transit ke Jakarta untuk Tes Swab lantaran di Pangkalpinang mahal justru berbuah petaka.

Pasalnya, untuk menghindari biaya tes swab yang mahal, 5 anggota keluarga yang jadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 harus transit di Jakarta sebelum bertolak ke Pontianak.

Kisah ini diungkap oleh Sri Rahayu (38) yang mendapat kabar 5 anggota keluarganya turut menjadi korban.

Ayu pun tak kuasa menitikkan air mata setelah keluar dari Posko Crisis Center Sriwijaya SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Mulai dari tante hingga keponakannya tercatat sebagai penumpang Pesawat Boeing 7373-500 rute Jakrta-Pontianak itu.

"Keluarga saya ada lima (yang jadi penumpang-red). Tante saya, anaknya, menantu, cucu dan ibunya," kata wanita yang datang bersama sang anak dan suaminya itu di Terminal 2D Bandara Soetta, Tangerang, Sabtu (9/1/2021).

Ayu, sapaan akrab bagi wanita tersebut sempat melakukan komunikasi jarak jauh berupa video call saat kelima korban pesawat itu tiba di Bandara Soetta.

Para korban itu tiba di Jakarta hanya melakukan transit sementara waktu di Jakarta sebelum melakukan perjalanan ke Pontianak.

"Saya video call hampir sekitar setengah jaman karena kan saya enggak bisa ke hotelnya mereka nginep di hotel kawasan Slipi, karena saya di Bekasi mau ke Slipi itu jauh untuk menyamper mereka."

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved