Berita Pendidikan Sumba Timur
Tahun 2021, SMP Negeri 2 Waingapu Tetap Terapkan BDR
SMP Negeri 2 Waingapu sampai saat ini masih menerapkan sistem belajar dari rumah (BDR). Keputusan BDR ini diambil pihak sekolah karena kasus p
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS -KUPANG. COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/WAINGAPU -- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Waingapu sampai saat ini masih menerapkan sistem belajar dari rumah (BDR). Keputusan BDR ini diambil pihak sekolah karena kasus positif Covid-19 di Sumba Timur masih cukup tinggi.
Hal ini disampaikan Kepala SMP Negeri 2 Waingapu, Narwasty Danga Hinda, S.Pd , Kamis (7/1/2021).
Menurut Narwasty, sejak tahun lalu adanya Pandemi Covid-19, sekolah itu sudah menerapkan belajar mengajar dari rumah atau online.
"Kami di SMP Negeri 2 Waingapu ini masih sekolah dari rumah atau BDR. Akhir tahun lalu ada informasi bahwa tahun ini sekolah tatap muka, namun di Sumba Timur kasus masih tinggi sehingga kita masih BDR,* kata Narwasty.
Dijelaskan, keputusan BDR itu telah dibahas dan disetujui oleh komite sekolah dan orang tua.
"Komite juga setuju agar kegiatan belajar mengajar di sekolah ini dengan sistem BDR atau secara online," katanya.
Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si yang dikonfirmasi mengatakan, sejauh ini pemerintah setempat belum memberi izin agar satuan pendidikan melakukan sekolah tatap muka.
"Kami belum izinkan sekolah di melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka langsung, karena sampai saat ini kasus positif Covid-19) di Sumba Timur terus meningkat," kata Gidion.
Baca juga: Danlanud El Tari Kupang Berkunjung ke Maumere, Simak Agenda Kegiatannya Saat di Maumere
Menurut Gidion, saat ini masih terjadi kasus yang cukup tinggi sehingga sekolah tatap muka belum diizinkan.
"Sampai sekarang belum ada sekolah yang kita izinkan untuk belajar tatap muka," katanya.
.Sementara data dari Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Sumba Timur menyebutkan saat ini pasien positif sebanyak 106 orang. Dari jumlah itu ada 35 orang telah sembuh, lima orang meninggal dunia dan 66 pasien masih dalam perawatan.
