Bupati Belu Minta Plt. Kadis Dinkes Serius Tangani DBD

Bupati Belu, Willybrodus Lay, S.H memberikan penegasan kepada Plt. kepala dinas kesehatan, Florinus Nahak agar bekerja lebih serius cegah DBD

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Bupati Belu, Willybrodus Lay memimpin rakor penanganan Covid-19 dan DBD di Lantai I Kantor Bupati, Rabu (6/1/2021). 

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Bupati Belu, Willybrodus Lay, S.H memberikan penegasan kepada Plt. kepala dinas kesehatan, Florinus Nahak agar bekerja lebih serius untuk melakukan upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue ( DBD).

Upaya pencegahan harus dilakukan secara dini dan tetap sasaran sehingga tidak lagi menelan korban seperti tahun 2020. Pasalnya, kasus DBD di Kabupaten Belu tahun 2020 telah merenggut nyawa sembilan orang warga Belu.

Baca juga: Anda yang Dibutuh? Bank BNI Buka Lowongan Kerja, Cari Banyak Posisi, Ini Syarat, Link Daftar di Sini

"Tahun lalu sembilan orang meninggal dunia karena DBD. Pak Flori (Plt.Kadis Kesehatan-Red), tahun ini kita kerja lebih keras supaya tidak ada meninggal dunia akibat DBD", tegas Bupati Willy Lay saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 dan DBD di Lantai I Kantor Bupati, Rabu (6/1/2021).

Rapat dipimpin Bupati Belu, Willybrodus Lay didampingi Ketua Pengadilan Negeri Atambua, Kajari Belu dan Sekda Belu. Hadir dalam rapat tersebut, pejabat yang mewakili Kapolres Belu dan Dandim Belu serta pimpinan OPD dan beberapa dokter.

Baca juga: SD Kelas 2 Tema 5 Pengalamanku Jawaban Halaman 23 - 29, Buku Tematik Terpadu SD/MI Kelas 2

Ditemui Pos Kupang.Com usai memimpin rapat, Bupati Willy Lay mengungkapkan, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Belu sudah tergolong banyak karena jumlah yang terkonfirmasi sudah 62 orang walaupun 60 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh. Data ini menunjukkan kasus Covid-19 dinilai tinggi sehingga perlu waspada.

Selain Covid-19, penyakit lain yang perlu waspada saat ini adalah DBD. Sebab, penyakit DBD sudah merenggut nyawa warga Kabupaten Belu sebanyak sembilan orang tahun 2020. Berbeda dengan kasus Covid-19 yang sejauh ini belum ada yang meninggal dunia dan semoga tidak terjadi korban meninggal dunia.

Menurut Willy Lay, mengatasi masalah DBD dibutuhkan atensi semua pihak terutama masyarakat sendiri dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat seperti, menjaga kebersihan lingkungan.
Menjaga kebersihan lingkungan merupakan upaya pencegahan dini dan hal ini bukan hanya menunggu dari pemerintah tetapi juga kesadaran dari masyarakat sendiri.

"DBD itu penyakit yang bisa berbahaya dan bisa tidak. Kalau kita tangani secara dini pasti tidak berbahaya. Umpamanya begitu deman tidak turun kita segera bawa ke rumah sakit", kata Bupati Willy Lay.

"Omong DBD ini soal cairan tubuh atau plasma darah. Kita harus bisa pertahankan trombosit jangan turun. Kalau tidak turun pasti aman dan itu sudah terbukti ada pasien DBD yang sembuh", sambungnya.

Sebagai upaya pencegahan dini, pemerintah melalui dinas kesehatan dan puskesmas sudah menghimbau masyarakat agar tetap waspada penyakit DBD dengan menerapkan pola gerakan tiga M yakni, mengubur, menguras dan menutup.

Terkait anggaran penanganan DBD, Willy Lay mengungkapkan, pemerintah selalu menganggarkan untuk penanganan DBD. Pengalokasian anggaran mesti ada komitmen dari legislatif dan eksekutif karena kesehatan masyarakat harus diutamakan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved