Dicap Jadi Dedengkot Tua, Hendropriyono Bukannya Marah Tapi Menasehati Pigai: Kamu Bukan Yang Dulu

"Buat seorang pejuang tdk ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2 Jika negara dlm bahaya, kita hrs membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi."

Editor: Frans Krowin
Tribunnews
Abdullah Mahmud Hendropriyono, Mantan Kepala BIN 

Dicap Jadi Dedengkot Tua, Hendropriyono Bukannya Marah Tapi Menasehati Pigai; Kamu Bukan Yang Dulu

POS-KUPANG.COM, JAKARTA-- Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai mempertanyakan kapasitas AM Hendropriono dalam statemennya terkait Front Pembela Islam (FPI).

Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer, AM Hendropriyono, sebelumnya, dalam pemberitaan sejumlah media massa, mewanti-wanti kepada organisasi pelindung mantan anggota FPI.

Pelarangan FPI diumumkan oleh Menko Polhukam, Mahfud Md. Pemerintah juga mengungkap jejak pidana, dukungan terhadap ISIS, dan perkara terorisme.

Apabila ada organisasi yang menampung eks angota FPI, bisa-bisa organisasi tersebut juga bakal kena sanksi oleh pemerintah.

Apabila ada oknum yang menyampaikan hasutan dan melanggar undang-undang, maka oknum tersebut bisa kena pidana terorisme. Namun setidaknya, masyarakat bisa lega karena FPI sudah dilarang. Demikian kata Hendropriyono.

"Rakyat kini bisa berharap hidup lebih tenang, di alam demokrasi yang bergulir sejak reformasi 1998. Tidak akan ada lagi penggerebegan terhadap orang yang sedang beribadah, terhadap acara pernikahan, melarang menghormat bendera Merah Putih, razia di kafe-kafe, mini market, toko-toko obat, warung makan, mal, dan lain lain kegiatan yang main hakim sendiri," tutur Hendropriyono.

Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, ikut mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK, di Kantor Setneg, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, ikut mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK, di Kantor Setneg, Jakarta, Kamis (4/7/2019). (TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI)

Natalius Pigai pun mempertanyakan kapasitas Hendropriono dalam memberikan pernyataan itu.

"Kapasitas bapak di negara ini sebagai apa ya, penasehat presiden, pengamat? aktivis?. Biarkan diurus generasi abad ke 21 yang egaliter, humanis, Demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf," tulis Natalius Pigai di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Jumat (1/1/2021).

Sementara itu, AM Hendropiyono merespon cuitan dari Natalius Pigai.

Hendropiono, dalam akun Twitter pribadinya.

Hendro menjawab pertanyaan Natalius Pigai tentang kapasitasnya berbicara soal FPI.

"Buat seorang pejuang tdk ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2
Jika negara dlm bahaya, kita hrs membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi dan muda atau tua."

Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono seusai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono seusai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). (Warta Kota.com)

Hendropriyono juga berkisah pertemuan awalnya berkisah tentang pertemuan awalnya bersama Pigai.

"Waktu pertama kali kita kenal, kamu adalah komisioner Komnas HAM. Kita bertemu di restoran Kunskring di Jl Teuku Umar. Dgn bersemangat kmu menawarkan jasa, utk membela saya dlm kasus Talangsari," tulis Hendropriyono.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved