Persebaya Surabaya
Legenda Persebaya Mat Halil Sebut Jadi Pelatih Sulit dan Menguji Kesabaran, Ini Kiatnya, Simak INFO
Fenomena maraknya pemain yang tertarik menjadi pelatih dengan mengikuti kursus kepelatihan mendapat respon dari Legenda Persebaya, Mat halil. Belakang
POS KUPANG.COM--Fenomena maraknya pemain yang tertarik menjadi pelatih dengan mengikuti kursus kepelatihan mendapat respon dari Legenda Persebaya, Mat halil.
Belakangan ini banyak pemain yang tampil di kasta teratas sepak bola nasional menunjukan ketertarikan menjadi pelatih dengan mengikuti kursus lisensi kepelatihan.
Rata-rata mereka tertarik mengikuti kursus kepelatihan dasar lisensi C untuk mengisi waktu saat kompetisi sepak bola nasional yang mandek total hampir setahun ini akibat pandemi Covid-19.
Itu ditunjukan oleh sejumlah pemain Persebaya seperti Oktafianus Fernando, M Syaifuddin, Hansamu Yama yang pada awal bulan Januari nanti akan mengikuti kursus kepelatihan lisensi C.
Melihat banyak pemain mulai melebarkan sayap menjadi pelatih, Legenda Persebaya Mat Halil coba mengingatkan para pemain bahwa menjadi pelatih bukanlah pekerjaan mudah.
Diketahui Mat Halil memang jadi contoh pemain yang kini menjadi pelatih.
Selain menangani Persebaya U-18, saat kompetisi nasional mandek total dia melatih sekolah sepakbola (SSB) El Faza.
Baca juga: Tak Ada Paslon Ajukan Sengketa ke MK, Ini Tanggal KPU Tetapkan Bupati dan Wabup Manggarai Terpilih

"Kalau pelatih itu, selain melatih kita juga harus menyiapkan materi latihan untuk besoknya lagi. Jadi enakan jadi pemain, datang pemanasan lalu latihan dan selesai," jelas Mat Halil, Sabtu (26/12/2020).
Pelatih yang semasa bermain ikut mengantarkan Persebaya meraih juara liga Indonesia di musim 2004 itu mengaku mulai merasakan sulitnya menjadi pelatih saat mengikuti kursus kepelatihan.
"Setelah sekolah saya paham betapa sulitnya jadi pelatih," jelasnya.
Dia lanjut menjelaskan melatih pemain SSB yang usianya masih remaja memang cukup jadi tantangan karena diharuskan sabar agar mental dan minat bermain sepak bola pemain tidak down.

"Remaja sulitnya susah di atur karena usia segitu masih mencari jati diri. Makanya kadang kita kencang dan pelan. Tidak boleh terlalu keras takutnya mereka berontak gak mau main bola lagi," ujar Mat Halil.
Sepaham dengan Mat Halil, Rendi Irwan pemain Persebaya yang sekaligus berstatus sebagai pelatih SSB Kelud Putra klub asal Sukodono, Sidoarjo itu mengaku sulit menjadi pelatih.
"Jujur enak jadi pemain. Kalau pelatih itu kita harus menyusun program latihan dan datang lebih dulu dari pada pemain," kata pemain yang mengantongi lisensi C kepelatihan pada awal tahun 2020 lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Legenda Persebaya Mat Halil Sebut Jadi Pelatih Itu Sulit dan Menguji Kesabaran, https://jatim.tribunnews.com/2020/12/26/legenda-persebaya-mat-halil-sebut-jadi-pelatih-itu-sulit-dan-menguji-kesabaran
Penulis: Ndaru Wijayanto
Editor: Taufiqur Rohman