Natal 2020

Sejarah Natal, Peringatan Kelahiran Yesus Kristus 25 Desember, Mengikuti Tradisi Orang Kafir?

Selamat merayakan Natal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 2021. Tahukah Anda sejarah awal mula perayaan Natal, peringatan kelahiran Yesus Kristus?

Editor: Agustinus Sape
(Instagram @yuanitachrist)
Pohon Natal dan Yuanita Christiani 

Sejarah Natal, Peringatan Kelahiran Yesus Kristus Tanggal 25 Desember, Mengikuti Tradisi Orang Kafir?

POS-KUPANG.COM - Selamat merayakan Natal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 2021. Tahukah Anda sejarah awal mula perayaan Natal, peringatan kelahiran Yesus Kristus?

Sejarah di balik bagaimana Natal mulai dirayakan pada akhir Desember mungkin tidak ada hubungannya dengan tanggal kelahiran Yesus yang sebenarnya.

Setiap menyambut Natal, pusat perbelanjaan berhiaskan dekorasi Natal, serba semarak dan meriah.

Begitu juga di rumah-rumah penganut Kristen Khatolik dan Kristen Protestan menyambut 25 Desember penuh sukacita.

Mungkin Anda akan sulit membayangkan jika Natal tidak dirayakan pada 25 Desember, melainkan tanggal lainnya.

Namun, perayaan Natal baru dilakukan sekitar tiga abad setelah kelahiran Yesus. Sembilan abad kemudian, penganut Kristen mulai memeringati sebagai hari libur pada tanggal 25 Desember sebagai Hari Natal.

Mengapa begitu? Pertama-tama, Alkitab tidak menyebutkan tanggal lahir khusus untuk Yesus.

Menurut History.com, beberapa ahli Alkitab mencatat bahwa ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Yesus diperkirakan dilahirkan pada musim semi, bukan musim dingin.

Tetapi, penyebutan tanggal 25 Desember mungkin berasal dari sejarawan Katolik Roma, Sextus Julius Africanus.

Pada tahun 221 Masehi, Sextus Julius Africanus mencatat konsepsi tanggal 25 Maret, sembilan bulan sebelum tanggal 25 Desember.

Selain itu, para pemimpin Kristen awal menganggap perayaan ulang tahun sebagai ritual pagan (agama-agama sebelum Kristen).

Perayaan Epiphany yang memeringati tiga Orang Bijaksana (Tiga Orang Majus) yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem.

Paskah dianggap sebagai hari raya keagamaan yang lebih penting oleh penganut Kristen awal.

Tetapi itu tidak berarti bahwa pemimpin Kristen awal tidak mau mengambil bagian orang-orang Pagan (kafir).

“Pada abad ketiga, Kekaisaran Romawi, yang pada waktu itu belum mengadopsi agama Kristen, merayakan kelahiran kembali Matahari Tak Terkalahkan (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember," menurut Britannica.com.

"Liburan ini tidak hanya menandai kembalinya hari-hari yang lebih panjang setelah titik balik matahari musim dingin, tetapi juga mengikuti festival populer Romawi yang disebut Saturnalia (di mana orang-orang berpesta dan bertukar hadiah)."

Britannica.com juga menyebutkan bahwa pada tanggal 25 Desember merupakan hari kelahiran dewa Indo-Eropa Mithra, dewa cahaya dan kesetiaan yang kultusnya pada saat itu semakin populer di kalangan tentara Romawi.

Para pemimpin gereja mula-mula mungkin ingin memberikan alternatif bagi perayaan-perayaan Pagan.

Pada 336 Masehi, gereja di Roma secara resmi mulai merayakan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember.

Pada saat itu, Kaisar Konstantinus telah menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran Romawi.

Namun, liburan itu tidak diterima secara luas oleh orang Kristen mula-mula. Kemudian, pada abad kesembilan, Natal menjadi hari libur utama.

Yesus orang Nazaret menjadi panutan dalam iman bagi umat Kristiani. Keteladanan Yesus membuat banyak orang merasa mengenal Yesus secara pribadi.

Namun, sejumlah ilmuwan mengungkapkan, ada beberapa hal yang banyak orang tidak tahu tentang Yesus, karena hal tersebut tidak secara langsung dinyatakan di dalam Kitab Suci.

Ilmuwan itu antara lain John F Walvoord yang menjadi editor Bible Knowledge Commentary dan Gordon J Wenham, pakar Perjanjian Lama dan ikut menulis Holman Illustrated Bible Dictionary. (TribunJambi.com)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Inilah Awal Mula Perayaan Hari Natal Kelahiran Yesus Kristus Diperingati Tanggal 25 Desember

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved