Profesor Ini Berani Tolak Tawaran Presiden Jokowi Untuk Bantu Mendikbud Nadim Makarim, Siapa Dia?

Tokoh Muhammadiyah tersebut menuturkan, awalnya ia dihubungi oleh Mensesneg Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Editor: Frans Krowin
repro Kompas TV
Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Muti 

Profesor Ini Berani Tolak Tawaran dari Presiden Jokowi Untuk Bantu Mendikbud Nadim Makarim, Siapa Dia?

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Dibalik gegap gempitanya reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo, tiba-tiba muncul kabar yang cukup mengejutkan.

Kabar itu menyebutkan bahwa salah seorang tokoh Muhammadyah secara tegas menolak permintaan Presiden Jokowi untuk membantu Menteri Pendidikan (Wamendikbud) Nadien Makarim memajukan bidang pendidikan Indonesia.

Sosok yang berani menolak tawaran Presiden Jokowi untuk jabatan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, adalah Sekretaris Umum Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. 

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Abdul Muti melalui akun facbooknya yang diunggah, Rabu (23/12/2020).

Tokoh Muhammadiyah tersebut menuturkan, awalnya ia dihubungi oleh Mensesneg Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

"Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya bersedia bersedia jika bergabung dengan amanah," ujar Abdul Muti dikutip dari akun twitternya.

Namun, setelah mengukur kemampuan diri, ia pun berubah pikiran.

"Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," ujarnya.

Ia menilai bila dirinya bukan sosok yang tepat untuk mengemban amanah sebagai Wamendikbud.

"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," katanya.

Setelah melihat berbagai pertimbangan dan dipikirkan secara matang, akhirnya ia pun memutuskan untuk tidak bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," katanya.

Diketahui Presiden Joko Widodo melantik enam menteri, lima wakil menteri di Istana Negara, dan dua kepala badan, Rabu (23/12/2020).

Dalam daftar orang yang akan dilantik sempat muncul nama Abdul Muti.

Namun akhirnya, hanya ada 13 orang yang dilantik Rabu kemarin. Mereka di antaranya:

Menteri

1. Tri Rismaharini menggantikan Juliari P Batubara sebagai Menteri Sosial.

2. Sandiaga Uno menggantikan Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

3. Budi Gunadi Sadikin menggantikan dr Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.

4. Yaqut Cholil Qoumas menggantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.

5. Muhammad Lutfi menggantikan Agus Suparmanto sebagai Menteri Perdagangan.

6. Sakti Wahyu Trenggono menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Wakil Menteri

1. Letjen TNI Muhammad Herindra menjadi Wakil Menteri Pertahanan

2. Eddy Hiariej menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM

3. Dante Saksono Harbuwono menjadi Wakil Menteri Kesehatan

4. Harvick Hasnul Qobri menjadi Wakil Menteri Pertanian

5. Pahala Nugraha Mansury menjadi Wakil Menteri BUMN.

Kepala Badan

1. Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional

2. Hartono Prawiraatmadja menjadi Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove

Sosok Abdul Muti

Prof Dr Abdul Muti MEd merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ia lahir di Kudus, 2 September 1968.

Abdul Mu'ti menamatkan pendidikan gelar S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 1991.

Kemudian, ia melajutkan S2 di Flinders University South Australia dan lulus tahun 1996.

Selanjutnya, Abdul Muti menempuh pendidikan S3 di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada 1993, ia mulai mengajar sebagai dosen di IAIN Walisongo.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat ditemui KompasTV di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat ditemui KompasTV di Jakarta, Rabu (3/5/2017). (Repro/KompasTV)

Ia kemudian menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tahun 2014.

Abdul Muti adalah salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris PWM Jateng periode 2000-2002.

Pada 2005-2006, ia menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Kemudian, Abdul Mu'ti menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010.

Siapa Abdul Muti Sehingga Berani Tolak Permintaan Jokowi?

Abdul Mu'ti merupakan  Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah sekaligus tokoh Muhammadiyah.

Nama Abdul Mu'ti tercantum dalam daftar nama yang akan dilantik menjadi Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Berdasarkan keterang tertulis yang diterima Tribunnews, Abdul Mu'ti masuk ke dalam daftar yang akan dilantik menjadi Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Pelantikan dilakukan bersamaan dengan pelantikan 6 menteri yang telah ditunjuk pada Selasa (22/12/2020).

Namun, di hari pelantikan menteri dan wakil menteri yang baru, Abdul Mu'ti mengungkapkan alasannya mengapa ia tak hadir.

Lewat akun Facebook-nya, Abduk Mu'ti mengatakan ia menolak tawaran menjadi wakil menteri.

Ia merasa tidak mampu mengemban amanah yang dinilainya sangat berat.

Meski begitu, Abdul Mu'ti mengatakan ia sempat menerima tawaran dari Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, setelah mengukur kemampuan diri, Abdul Mu'ti menolak tawaran itu.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri.

Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut.

Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.

Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik."

Profil Abdul Mu'ti

Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ia lahir di Kudus, 2 September 1968.

Abdul Mu'ti menamatkan pendidikan gelar S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 1991.

Kemudian, ia melajutkan S2 di Flinders University South Australia dan lulus tahun 1996.

Selanjutnya, Abdul Mu'ti menempuh pendidikan S3 di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada 1993, ia mulai mengajar sebagai dosen di IAIN Walisongo.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat ditemui KompasTV di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat ditemui KompasTV di Jakarta, Rabu (3/5/2017). (Repro/KompasTV)

Ia kemudian menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tahun 2014.

Abdul Mu'ti adalah salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris PWM Jateng periode 2000-2002.

Pada 2005-2006, ia menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Kemudian, Abdul Mu'ti menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah

Abdul Mu'ti telah dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang ilmu pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2 September 2020.

“Menjadi guru besar adalah awal saya belajar,” ucap Abdul Mu’ti saat penyampaian orasi ilmiah atas pengukuhan Guru Besar, dikutip dari suaramuhammdiyah.id.

Pada acara tersebut dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla; Menko PMK, Muhadjir Effendy; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim; dan Mantan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

“Jujur, pengukuhan Guru Besar ini begitu emosional bagi saya untuk berdiri dan menyampaikan pidato di sini. Ini sesuatu yang begitu emosional bagi hidup saya."

"Sebelumnya saya begitu gugup dan emosional ketika diminta bapak untuk melamar calon istri pertama saya dan ketika mengucap ijab sah bahwa saya adalah seorang suami yang harus cinta dan setia kepada istri,” ujarnya.

Berikut daftar 6 menteri yang resmi dilantik:

1. Wali Kota Tri Rismaharini diangkat menjadi Menteri Sosial.

Risma menggantikan rekan separtainya, Juliari P Batubara yang ditangkap KPK karena dugaan korupsi.

2. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Uno diangkat menjadi Menteri Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif.

Sandi menggantikan Wishnutama.

3. Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi Menteri Kesehatan.

Budi menggantikan dr Terawan Agus Putranto.

4. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas diangkat menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

5. Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi diangkat menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto

6. Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Sakti menggantikan Edhy Prabowo yang tersangkut dugaan korupsi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Abdul Mu'ti Tolak Tawaran Jadi Wamendikbud, Sempat Bersedia Lalu Berubah Pikiran, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/24/cerita-abdul-muti-tolak-tawaran-jadi-wamendikbud-sempat-bersedia-lalu-berubah-pikiran?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved