Amerika Serikat

Amerika Bergejolak! Joe Biden Kecam Presiden Donald Trump, Biden Geram Tak Akan Beri Ampun

Setelah pilpres berakhir, Presiden terpilih Joe Biden dan Presiden Donald Trump menjadi sorotan publik.

Editor: Benny Dasman
AFP/MANDEL NGAN AND JIM WATSON
Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald Trump 

POS KUPANG, COM - Kondisi pemerintahan Amerika Serikat semakin bergejolak.

Setelah pilpres berakhir, Presiden terpilih Joe Biden dan Presiden Donald Trump menjadi sorotan publik.

Baru-baru ini, Joe Biden mengecam reaksi Presiden AS Donald Trump atas sejumlah serangan siber yang menyusupi berbagai lembaga penting di AS.

Dilansir dari The New Daily, para ahli meyakini serangan siber tersebut merupakan hasil kerja intelijen Rusia.

Biden mengatakan, dia menyangkal pernyataan Trump yang menyebut serangan siber terhadap AS masih terkendali.

Biden menambahkan jika dia resmi dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2021,

dia berjanji tak akan memberi ampun terhadap serang siber itu.

Aksi serangan siber yang terungkap pekan lalu setidaknya telah menyerang enam lembaga pemerintah AS dan menyebabkan ribuan perusahaan AS terekspos.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperkirakan serangan siber tersebut tampaknya dilakukan oleh pemerintah Rusia.

Pernyataan Pompeo kontras dengan pernyataan Trump yang mengatakan bahwa upaya penyusupan itu mungkin ulah para aktor China.

“Ini adalah risiko besar dan terus berlanjut. Saya tidak melihat bukti bahwa itu terkendali.

Saya tidak melihat apapun,” Biden kepada wartawan di Wilmington, Delaware, AS.

Bahkan, imbuh Biden, Kementerian Pertahanan AS tidak memberikan informasi apa pun kepadanya meski proses transisi kekuasaan telah dimulai.

Biden juga menyalahkan Trump karena dianggap telah melucuti pertahanan AS terhadap serangan dunia siber.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved