Menteri Kesehatan Baru Budi Gunadi Sadikin Diharapkan Pimpin Program Vaksinasi Covid-19
Menteri kesehatan yang baru, Budi Gunadi Sadikin, diharapkan untuk memimpin program vaksinasi Covid-19.
Menkes Baru Budi Gunadi Sadikin Diharapkan Pimpin Program Vaksinasi Covid-19 Meski Tak Berlatar Belakang Kesehatan
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri kesehatan yang baru, Budi Gunadi Sadikin, diharapkan untuk memimpin program vaksinasi Covid-19. Namun sebagian ahli kesehatan meragukannya karena ia tidak memiliki latar belakang kesehatan.
Budi Gunadi Sadikin dilantik sebagai menteri kesehatan pada Rabu (23/12) pagi, sebagai bagian dari perombakan (reshuffle) kabinet dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo jilid dua.
Ia menggantikan Terawan Agus Putranto, yang banyak dikritik karena dianggap absen selama pandemi Covid-19.
Laki-laki berusia 56 tahun itu sebelumnya menjabat wakil menteri BUMN dan ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Covid-19, yang salah satu tugasnya adalah mencari kandidat vaksin untuk Indonesia.
Di luar pemerintahan, ia pernah menjadi direktur utama di bank Mandiri dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero).
Dalam keterangan pertamanya kepada pers sejak ditunjuk sebagai menteri kesehatan, Budi berbicara tentang membangun sistem layanan kesehatan publik yang kuat untuk mengatasi pandemi virus corona.
"Saya percaya kalau kita bersatu, bersama-sama dengan asosiasi, dengan pemerintah daerah, dengan seluruh komponen bangsa yang ada, kita bisa membangun sistem layanan kesehatan publik yang kuat dan siap mengatasi masalah SARS CoV-2 ini.
"Dan kita juga bisa mempersiapkan sistem layanan kesehatan publik yang siap, kuat, mumpuni agar generasi sesudah kita bisa menghadapi SARS CoV-3 atau SARS CoV-4 yang kita tidak tahu kapan datangnya," kata Budi di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Selasa kemarin.

Penunjukan Budi sebagai menteri kesehatan di masa pandemi dianggap unik karena ia tidak berlatar belakang kesehatan. Budi adalah alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Fisika Nuklir.
Ia memulai karier di perusahaan komputer IBM, sebelum terjun ke dunia perbankan.
'The right man at the right time'
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan Budi Gunadi Sadikin sangat peduli pada upaya menyelesaikan pandemi Covid-19 sejak ditunjuk menjadi ketua Satgas Pemulihan Ekonomi.
Pandu, yang mengaku pernah diajak diskusi oleh Budi, memandang menkes baru ini sebagai sosok yang memiliki visi dan strategi untuk menjalankan program vaksinasi masif di Indonesia.
Ia berharap, Budi juga memperkuat kebijakan penanganan pandemi yang sudah ada yakni 3T (test, trace, treat).
"Tahun 2021 itu memasuki fase yang tidak pernah kita lakukan, yaitu vaksinasi pada jutaan penduduk dalam waktu sesingkat-singkatnya.
"Dan yang punya visi untuk cepat melakukan program vaksinasi yang sedemikian kompleksnya itu Pak Budi Gunadi. Dan dia punya strategi bagaimana bisa mencapai itu," kata Pandu kepada BBC News Indonesia.
Menurut Pandu, program vaksinasi yang masif membutuhkan sosok yang memiliki kepemimpinan dan kemampuan manajerial - tidak harus dokter.
Ia menambahkan bahwa Budi nantinya perlu disokong oleh orang-orang yang mengerti masalah pandemi dan kesehatan masyarakat.
"Sekarang karena fase untuk mengatasi pandemi adalah melakukan program vaksinasi, dan dia punya ide dan gagasan supaya sukses, maka dia the right man at the right time (orang yang tepat di saat yang tepat)," ujarnya.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dedi Supratman mengaku kaget dengan pilihan Presiden Jokowi untuk menkes yang baru.
Ia khawatir, mengingat latar belakang Budi, menkes baru itu tidak memahami persoalan kesehatan secara menyeluruh.
"Saya lihat statement Pak Budi ini banyak bicara soal vaksinasi. Tapi ketahuilah, bicara kesehatan ini bukan cuma soal vaksin. Bukan cuma Covid, sekarang ini kita juga sedang menghadapi masalah lain yang itu dampak dari pandemi Covid," kata Budi.
Ia lanjut menjelaskan: "Sekarang kita lihat Posyandu itu sepi, tidak berjalan dengan baik. Itu artinya, program untuk kesehatan ibu dan anak banyak terabaikan. Vaksinasi yang non-Covid, yang untuk anak-anak balita, ini juga capaiannya turun.
"Bayangan saya, setelah Covid ini kita akan menghadapi masalah kesehatan yang jauh lebih besar karena banyak program kesehatan lainnya terganggu gara-gara Covid ini."
Namun Dedi juga melihat sisi positifnya. Ia berharap, Budi Gunadi memiliki kepemimpinan dan kemampuan manajerial yang mumpuni untuk memperbaiki berbagai masalah di kementerian kesehatan.
Salah satu masalah tersebut ialah komunikasi dengan kalangan profesi kesehatan, yang dinilai sangat kurang di masa Terawan.
"Kelemahan kemarin Pak Terawan adalah interaksi dengan IDI itu ada banyak sekali masalah. Itu yang membuat penanganan pandemi Covid-19 terganggu."
"Nah kami berharap dengan Pak Budi diangkat menjadi menteri kesehatan, persoalan-persoalan kemarin dengan IDI itu bisa segera selesai dan kita bisa bersinergi kembali dengan seluruh kalangan," ujar Dedi.
Majukan industri kesehatan
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai tidak masalah bila menkes tidak berlatar belakang kesehatan karena sudah banyak dokter dan ahli kesehatan yang mengisi jabatan eselon satu di Kemenkes. Adapun soal pandemi, menurutnya, sudah banyak ditangani oleh Satgas.
Agus menaksir, dengan penunjukkan Budi Gunadi sebagai menkes, Presiden Jokowi bermaksud memajukan industri kesehatan yang diperkirakan akan menjadi besar setelah pandemi.
Baca juga: Menteri Kesehatan Baru Budi Gunadi Sadikin Bukan Dokter, IDI Tidak Keberatan, Yang Penting Ini
Ia menjelaskan bahwa bisnis kesehatan, khususnya farmasi, dan persenjataan adalah dua bisnis yang selalu terlibat dalam hubungan internasional.
"Kan ke depan industri kesehatan duitnya banyak itu makanya perlu strategi-strategi inovasi dari sisi finansial, dari sisi investment. Saya melihatnya ke sana," kata Agus.
"Kalau internalnya [kementerian kesehatan] eselon satunya sudah hampir semuanya dokter. Nanti Budi Sadikin sebagai menteri dia hanya lihat strategic thinking-nya, strategic action-nya."
Penunjukkan orang berlatar belakang non-kesehatan sebagai menteri kesehatan juga terjadi di negara-negara lain, termasuk di Inggris, Belanda dan Amerika Serikat.
Budi Gunadi Sadikin merupakan satu dari enam nama baru yang mengisi posisi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Nama-nama lainnya ialah Tri Rismaharini sebagai menteri sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai menteri kelautan dan perikanan (KKP), Sandiaga Uno sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, Muhammad Luthfi sebagai menteri perdagangan, dan Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama.
Sumber: bbc.com/Indonesia