Penembakan Laskar FPI

SAKSI KUNCI Selamat dari Kejadian di Tol Cikampek, Ungkap Kejadian Tertembaknya 6 Laskar FPI

Anggota FPI (A, nama disamarkan) menuturkan kesaksiannya terkait penembakan polisi yang menewaskan 6 anggota laskar FPI.

Editor: Benny Dasman
Mata Najwa
Jeritan pilu laskar FPI sebelum tewas ditembak polisi 

POS KUPANG, COM  - Saksi kunci selamat dari kejadian di Tol Cikampek, ungkap kejadian tertembaknya enam laskar FPI.

Pada tayangan program Mata Najwa, Rabu 16 Desember 2020 dengan tema 'Silang Versi FPI-Polisi', terungkap sejumlah rekaman suara anggota laskar FPI ( Front Pembela Islam), hingga pengakuan salah satu anggota laskar FPI yang selamat.

Dalam program yang dipandu Najwa Shihab itu, salah satu anggota laskar FPI tersebut mengungkapkan kronologi versi pihaknya.

Anggota FPI (A, nama disamarkan) menuturkan kesaksiannya terkait penembakan polisi yang menewaskan 6 anggota laskar FPI.

Dia membantah mengenai kepemilikan senjata tajam yang sebelumnya diungkap pihak kepolisian Polda Metro Jaya.

Kesaksian ini diungkap anggota FPI tersebut melalui program acara Mata Najwa Trans 7 dilansir pada Kamis (17/12).

Menurut A, ketika itu laskar FPI mendapatkan tugas untuk mengawal Habibana dari jalan sampai ke lokasi.

"Tetapi sebelumnya ada info dari teman yang sudah stay selama beberapa hari disitu, ada tiga mobil yang standby di sana, dicurigain tuh," ucap anggota FPI.

Lebih lanjut, anggota FPI ini menceritakan ketika mereka keluar dari komplek Sentul menuju tempat pengajian.

Di situ terdapat mobil yang dicurigai kemudian menyala mesinnya.

"Ada satu mobil pertama jalan, kita curiga. Enggak lama satu mobil lagi langsung respon menyalakan lagi, langsung mau masuk ke barisan Imam Besar mendekat ke Habibana," ujar anggota FPI.

Melihat hal tersebut, A merasa khawatir dan mengambil langkah untuk menghampiri mobil yang dicurigakan untuk menjauhi dari mobil Habibana.

"Pas keluar tol Karawang Timur bermunculan kembali mobil yang kita curigai dan kita usir," jelas anggota FPI.

A mengaku, kelompoknya sengaja memberikan akses pengintai untuk perlahan masuk ke barisan.

"Kita alihkan sehingga mereka engga bisa ikuti rute yang Habibana tuju," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved