Pilkada Serentak

Kalah 3 Kali Berturut-Turut Di Pilkada, Megawati Dinilai Salah Pilih Kader: Ini Saatnya Dievaluasi!

Tidak ada parameter yang jelas dalam mengusung calonnya. Tidak cermat menganalisis, tidak menghargai proses politik, tidak mau mendengar kader.

Editor: Frans Krowin
kompas.com
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri 

"Sukur gagal memerjuangkan politik strategis ideologis partai. Ini efek dari kemauan segelintir pengurus partai. Padahal PDIP punya momentum di Pilkada sekarang," ujarnya 

Untuk itu, Toto berharap kegagalan bertubi-tubi PDI Perjuangan ini dapat dijadikan pelajaran berharga agar tidak kembali terjatuh dalam lobang yang sama.

"DPP harus bertindak, harus memberikan punishment (hukuman) kepada Sukur karena tidak jeli mengambil keputusan strategis partai," katanya.

Dia berharap Pilkada 2020 harus menjadi pelajaran penting bagi PDIP Depok. Egoisme politik hanya membuat partai makin hancur. 

"Jangan samakan partai dengan perusahaan. Seolah-olah di PDIP macam Komisaris dan Direktur, mereka saja yang buat keputusan. Harus segera dirombak," akunya.

Update Penghitungan Suara Sementara Pilkada 9 Kabupaten di NTT Berdasarkan Website KPU Rabu 14 Desember 2020

Secara umum masyarakat sudah mendapat informasi mengenai pasangan calon ( paslon) mana yang  keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di sembilan kabupaten di NTT, hasil Pilkada Serentak 9 Desember 2020.

Informasi itu misalnya kita dapat dari hasil quick count lembaga survei, hasil rekapitulasi perolehan suara dari tim pasangan calon masing-masing dan hasil real count KPU yang disampaikan secara periodik melalui website KPU RI: https://pilkada2020.kpu.go.id/#/pkwkk/tungsura/5315.

Namun, semua informasi itu bukanlah menjadi hitungan final. Bahkan real count KPU RI sendiri sifatnya masih sementara. Perolehan suara masing-masing paslon masih akan terus berubah sesuai dengan perkembangan hasil rekapitulasi suara.

Misalnya, sebagaimana dilapor Kompas.com, berdasarkan hasil real count KPU RI Jumat (11/12/2020) pukul 18.15 Wita, dari sembilan kabupaten yang menyelenggarakan pilkada di Nusa Tenggara Timur (NTT), sebanyak delapan calon petahana yang bertarung tertinggal dari rivalnya.

Mereka di antarannya, Stefanus Bria Seran-Wendelinus Taolin dari Kabupaten Malaka, Willybrodus Lay-JT Ose Luan dari Kabupaten Belu, Paulus Soliwoa-Gregorius Upi dari Kabupaten Ngada, dan Deno Kamelus-Victor Madur dari Kabupaten Manggarai.

Lalu, Nikodemus N Rihi Heke-Yohanis Uly Kale dari Kabupaten Sabu Raijua, Agustinus Niga Dapawole-Gregorius HBL Pandango dari Kabupaten Sumba Barat, Maria Geong-Silverius Sukur dari Kabupaten Manggarai Barat, dan Umbu Lili Pekuwali-Yohanis Hiwa Wunu dari Kabupaten Sumba Timur.

Sementara di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) tak ada calon petahana.

Hingga Jumat (11/12/2020) pukul 18.15 WITA, Stefanus Bria Seran-Wendelinus Taolin memperoleh 14.441 suara (46,9 persen). Mereka tertinggal dari pasangan Simon Nahak-Louise Lucky Taolin yang memperoleh 16.360 suara (53,1 persen).

Untuk Kabupaten Malaka, suara yang masuk sekitar 30,38 persen atau 120 TPS dari total 395 TPS. Hanya dua pasangan calon yang bertarung.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved