SIAP PERANG vs China di Laut China Selatan, AS Jadikan Negara ASEAN ini Basis Pertahanan,Lakuka ini
Amerika Serikat benar-benar serius untuk memperisaipkan militernya untuk perang habis-habisan di Laut China Selatan
SIAP PERANG vs China di Laut China Selatan, AS Jadikan Negara ASEAN ini Basis Pertahanan,Lakuka ini
POS KUPANG.COM -- Amerika Serikat benar-benar serius untuk memperisaipkan militernya untuk perang habis-habisan di Laut China Selatan
Militer Amerika juga sudah strategi pertahahanan hingga jadikan negara di Asia Tenggara yang masuk anggota ASEAN ini sebagai pangkalan besar bila benar-benar perang dengan China di kawasan Laut China Selatan
Konflik di Laut China Selatan membuat beberapa negara bersiaga.
Ini karena China mengklaim 80% wilayah Laut China Selatan sebagai milik mereka.
Padahal wilayah perairan itu dimanfaatkan oleh sejumlah negara di sekitarnya. Termasuk negara-negara di Asia Tenggara.
Salah satunya Filipina.
Sejak China membuat pernyataan itu, Filipina termasuk negara yang menolak keras.

Baca juga: Orang Pintar Ungkap Vicky Praseto Gunakan Pelet untukTundukan Kalina Ocktaranny,Kata Eks Angel Lelga
Baca juga: Asha Shara Gugat Cerai Suami, Kini Berharap Hidupnya Lebih Tenang, Akui Sudah Tak Bisa Dipertahankan
Baca juga: Putri Ahok Makin Dewasa, Wajah Semringah Saa Duduk di Tangga, Dibilang Makin Persis Veronica Tan
Baca juga: Kaesang Pangarep Beri Balasan Dingin pada Pria yang Ngaku Anak Presiden, Natizen: Bapak Gua Presiden
Baca juga: Putra Jokowi Gibran Rakabubuming Unggul Telak, Hasil Sementara Hitung Hitung Cepat Pilkada Solo
Bahkan terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya dan siap berperang.
Hanya saja secara senjata dan pasukan, Filipina masih kalah jauh dari China.
Jadi tidak heran jika Filipina bersekutu dengan Amerika Serikat (AS), musuh China di perairan itu.
Tak hanya itu, Filipina juga dilaporkanmenerima peralatan militer senilai 29 juta US Dollar (Rp409 miliar) dari Amerika Serikat (AS).
Peralatan militer itu sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan eksternal dan kontraterorisme negara itu.
Peralatan itu, termasuk senapan sniper dan perlengkapan alat peledak anti-improvisasi, diserahkan selama kunjungan oleh Pejabat Sementara Menteri Pertahanan AS Christopher Miller ke Filipina pada Selasa (8/12/2020).