Breaking News

Paulina, Korban Erupsi Ile Lewotolok Terharu Terima Bantuan Dari Partai Demokrat

tahap ketiga lagi dan kita harap semua mereka harus dapat. Semoga ini bisa meringankan beban saudara dan saudari kita

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Anggota DPC Partai Demokrat Lembata dan barisan Bintang Muda Indonesia (BMI), menyalurkan bantuan bagi korban erupsi Ile Lewotolok yang melakukan evakuasi mandiri di Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat, Selasa (8/12/2020) siang. 

Paulina, Korban Erupsi Ile Lewotolok Terharu Terima Bantuan Dari Partai Demokrat

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Paulina Prada Hurek sudah seminggu mengungsi di rumah keluarganya di Waikomo, Kelurahan Lewoleba Barat akibat erupsi Ile Lewotolok menerjang seminggu yang lalu.

Kampungnya di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape memang masuk dalam kawasan radius empat kilometer dari puncak Ile Lewotolok, karena itu sementara waktu harus dihindari. 

Di tengah ketidakpastian ini, Paulina dan beberapa anggota keluarganya tak menyangka dikunjungi rombongan DPC Partai Demokrat Lembata dan barisan Bintang Muda Indonesia (BMI), Selasa (8/12/2020) siang yang membawa bingkisan sembako dan kebutuhan bagi warga terdampak erupsi Ile Lewotolok.

Paulina kelihatan terharu begitu menerima bantuan logistik tersebut.

Selain meringankan beban mereka sebagai penyintas erupsi Ile Lewotolok, bantuan sembako itu juga bisa sangat membantu keluarga yang menampung korban erupsi Ile Lewotolok

Partai Demokrat Lembata sendiri mendistribusikan bantuan logistik bagi para korban erupsi Ile Lewotolok tahap kedua dari rumah ke rumah. Bantuan logistik tahap kedua ini berasal dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, DPP Partai Demokrat, DPD Partai Demokrat NTT dan DPC Partai Demokrat Se-NTT.
Paulina Prada Hurek, salah satu penyintas erupsi Ile Lewotolok adalah yang berhak mendapatkannya.

Anggota DPRD Lembata dari Partai Demokrat Imo Wulakada menjelaskan bantuan logistik tahap kedua itu disalurkan di 70 titik pengungsian mandiri yang belum disentuh pemerintah daerah mulai dari Bilangan Waikomo sampai batas kota Lewoleba.

Data-data pengungsi mandiri tersebut menurutnya sudah dikumpulkan oleh timnya sehingga mereka mulai menyisir dari rumah ke rumah untuk membagikan bantuan.

Imo berujar bantuan tahap kedua itu terdiri dari beras, ikan kering, bawang, minyak goreng, mie instan, sabun, pasta gigi, pakaian anak dan wanita serta kebutuhan dasar lainnya.

"Kita bagi dari rumah ke rumah karena tahap pertama bantuan dipusatkan di posko pemerintah, jadi teman teman fokus di sana. Mungkin saat itu pemerintah belum dapat info ada pengungsi di rumah warga. Jadi tahap pertama banyak yang mengeluh sehingga kami memutuskan untuk bantu dari rumah ke rumah," kata Imo Wulakada di sela-sela aksi kemanusiaan tersebut. 

"Kita harap ada bantuan tahap ketiga lagi dan kita harap semua mereka harus dapat. Semoga ini bisa meringankan beban saudara dan saudari kita," tambahnya.

Sementara itu Ketua BMI Juprians Lamabelawa, menegaskan bahwa bantuan yang mereka salurkan merupakan tanggapan terhadap persoalan kemanusiaan yang terjadi saat ini.

"Sejak awal kita tidak pernah lihat warnanya apa tapi kita lihat nilai kemanusiaannya," kata Juprians.

Anton Leumara, Anggota DPRD Lembata dari Partai Demokrat, menambahkan pilihan terjun langsung bertemu pengungsi sebetulnya untuk meringankan beban kerja Pemerintah Daerah. 

“Daripada menumpuk di Posko Utama, lebih baik kami bantu antar sendiri ke lapangan. Dan, ternyata masih banyak pengungsi yang mengaku belum terima bantuan dari Pemda sejak hari pertama mengungsi,” ujarnya.

Tim Peduli Partai Demokrat menyisir di dalam kota Lewoleba hingga beberapa desa di Kecamatan Ile Ape. Mereka membagikan beras, mie instan, ikan kering, minyak goreng, bawang merah, energen, teh celup, gula pasir, sabun mandi, sabun cuci, odol gigi, pakaian dalam dan pembalut wanita.

Baca juga: Sejumlah Daerah di NTT Diprediksi Terjadi Hujan Sedang, Lebat Disertai Petir & Angin Kencang, Info

Baca juga: Pilkada Manggarai 2020, TPS 01 Mbaumuku, Langke Rembong Pemilih Wajib Patuhi Protokol Kesehatan 

“Warga pengungsi merasa terharu dan bersyukur karena ada perhatian dari donator. Masih banyak yang mengaku selama mereka dievakuasi, belum pernah ada perhatian dari Pemda,” ungkap Anton. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved