Kualitas Kurang Bagus,PT Flobamor Akan Tarik Kembali Beras Bantuan Korban PHK di Borong & Rana Mese

PT Flobamor siap tarik kembali beras tersebut dan akan menggantikan dengan beras dengan kualitas layak dikomsumsi.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Direktur Operasional PT Flobamor, Budi Karsidin (tengah) dan Anggota DPRD NTT Yohanes Rumat (kanan) 

Kualitas Kurang Bagus, PT Flobamor NTT Akan Tarik Kembali Beras Bantuan Korban PHK di Borong & Rana Mese

POS-KUPANG.COM | BORONG---Mengakui beras bantuan jaring pengaman sosial (JPS) untuk korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dampak Covid-19 di kabupaten Manggarai Timur (Matim), kualitasnya kurang bagus. Maka, sebagai distributor, PT Flobamor siap tarik kembali beras tersebut dan akan menggantikan dengan beras dengan kualitas layak dikomsumsi.

Direktur Operasional PT Flobamor, Budi Karsidin, menyampaikan itu kepada wartawan, Rabu (2/11/2020).

Budi mengaku, ia juga sudah memeriksa beras bantuan itu di Kecamatan Borong dan Rana Mese dan benar kualitasnya sedikit tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Karena itu pihaknya siap menggantikan dengan beras baru dan tentu berkualitas.

"Saya sudah periksa berasnya di kecamatan Rana Mese dan Borong. Ternyata benar kualitasnya sedikit tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Kami siap ganti dengan beras baru dan berkualitas,"ungkap Budi.

Budi juga memastikan akan secepatnya pihaknya menggantikan beras itu dengan beras yang layak dikonsumsi alias berkualitas. 

Budi juga mengatakan, untuk kabupaten Matim, jatah beras bantuan bagi korban PHK totalnya sebanyak 72 ton.

Untuk di Kabupaten Matim, jelas Budi, dari sembilan wilayah kecamatan di kabupaten Matim, pihaknya baru mendroping beras ke dua kecamatan, yakni kecamatan Borong dan Rana Mese. Sementara kecamatan lain, belum sama sekali didroping, hal ini dikarenakan ditemukan kondisi beras sedikit kurang bagus, sehingga pendropingan ke kecamatan lain ditahan dan dipastikan akan didroping dengan kualitas beras yang baik.

"Bagi kecamatan lain, kami tahan untuk lanjut pendropingan. Kami pastikan beras yang didroping untuk tahap ke-3 ini, harus berkualitas bagus seperti tahap satu dan dua. Kami juga mau sampaikan bahwa beras yang sudah droping ke kecamatan Borong dan Rana Mese, bukan oplosan atau beras dari Bulog yang didaur ulang,"tegas Budi.

Dikatakan Budi, beras yang ada sudah ada dalam karung berlemabel bantuan pemerintah Provinsi NTT dan produksinya sudah jauh hari. Dan kemungkinan beras yang ada saat ini kondisi sedikit kurang bagus mungkin dikarenakan sudah disimpan terlalu lama. 

Budi mengatakan, pihaknya bersyukur dan terima kasih kepada anggota DPRD Provinsi NTT Yohanes Rumat yang merespon atas kondisi beras bantuan yang ada. 

"Jujur kami akui kesalahan dalam pengawasan dan terlanjur distribusi ke kantor camat, syukur bapak dewan yang temukan hal ini di lapangan. Kami juga cepat merespon. Terima kasih kepada Pa Hans dan kepada wartawan yang bisa memberi kontrol terhadap hal ini," ungkap Budi didampingi Direktur Cv. Setia Janji, Titus Ahas.

Lanjut Budi, Untuk kabupaten Matim juga kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat, PT. Flobamor berpatner dengan perusahan lokal Putra Kamboja dalam hal ini Cv. Setia Janji, untuk pengadaan beras lokal dan pendistribusian beras covid-19 bagi korban PHK. Dan pada tahap ke-3, pendistribusian beras bantuan tersebut, sampai titik kantor camat.

"Kalau tahap satu dan dua, kita distribusi sampai ke desa. Namun tahap ke-3 ini, distribusinya sampai di kantor camat. Itu karena anggaran atau biaya operasional lebih tinggi dan juga waktunya terlalu mepet, karena bantuan ini tidak boleh lewat dari Desember 2020," katanya.

Budi menambah, untuk tahap satu dan dua yang sudah dilaksanakan, berasnya jenis premium dari Sulawesi. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved