Gunung Ile Lowotolok Meletus
Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, BPBD Evakuasi Warga di Radius 10 km
tetap mendukung dari sisi SOP. Sejak pekan lalu, pihak BPBD NTT telah mengirim masker dari untuk antisipasi kejadian tersebu
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen

Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gunung Ile Lewotolok kembali mengalami erupsi pada Minggu (29/11) pagi. Erupsi tersebut merupakan erupsi susulan setelah gunung api yang terletak di koordinat 08°16'15" LS dan 123°30'18" BT atau dalam wilayah administrasi Kabupaten Lembata itu mengalami erupsi pertama pada Sabtu, 28 November 2020 pukul 05.57 Wita.
Gunung api dengan ketinggian 1.423 mdpl itu dilaporkan mengalami erupsi pada Minggu pagi sekira pukul 09.45 Wita. Sejak 7 Oktober 2017, gunung api tersebut telah ditetapkan dengan dengan level II atau waspada.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPBD NTT), Thomas Bangke kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan, erupsi susulan yang terjadi pada Minggu pagi menyebabkan semburan debu vulkanik hingga ketinggian tiang debu 4 km dari puncak gunung.
Namun demikian, beruntung karena angin yang membawa debu vulkanik itu menuju arah barat yang wilayahnya relatif tidak berpenduduk.
Thomas mengatakan, hingga saat ini pihak BPBD NTT telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lembata untuk melakukan segala antisipasi terhadap dampak yang mungkin terjadi. Antisipasi tersebut dilakukan dengan mengevakuasi penduduk yang berada di sisi selatan gunung Ile Lewotolok yang dikhawatirkan akan terkena dampak apabila arah angin berbelok.
"Mereka lakukan evakuasi di beberapa dusun yang diperkirakan dari segi teknis arah angin akan berbelok kesana," kata Thomas ketika dihubungi Minggu siang.
Ia menjelaskan, belum ada data pasti berapa jumlah warga yang dievakuasi karena belum ada update laporan terkait hal itu. Namun demikian, ia memastikan telah berkoordinasi agar pihak BPBD dapat mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar area gunung dengan radius hingga 10 km.
"Kita bersyukur sementara ini (angin) ke arah barat yang belum ada pemukiman, semoga cepat turun hujan sehingga debunya turun ke bumi. Tetapi kita tetap antisipasi terhadap dampak yang mungkin timbulnya akibat pergeseran angin atau debu," ujar Thomas.
Warga, kata Thomas, akan dievakuasi ke Kantor Bupati lama yang berada di Kota Lewoleba. Sementara itu, berdasarkan laporan lapangan, hingga Minggu siang tidak ada korban jiwa dalam peristiwa erupsi gunung tersebut. "Laporannya tidak ada korban jiwa," ungkap Thomas.
BPBD Provinsi NTT, kata Thomas,pihaknya tetap mendukung dari sisi SOP. Sejak pekan lalu, pihak BPBD NTT telah mengirim masker dari untuk antisipasi kejadian tersebut. "Kami tetap suport BPBD Kabupaten dan terus lakukan koordinasi dengan mereka," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan POS-KUPANG.COM di Lewoleba, erupsi Gunung Ile Lewotolok pada Minggu pagi terjadi dengan letusan yang lebih besar dan terpantau jelas dari Kota Lewoleba. Warga pun terlihat panik dan keluar ke jalan.
Sejumlah warga dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur tampak mulai mengungsi ke dalam Kota Lewoleba dengan pakaian seadanya. Arus kendaraan motor dan mobil yang mengangkut warga juga terus berdatangan ke dalam kota Lewoleba. Sebagian dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Mobil BPBD, Personil TNI, Polri mulai menuju ke Ile Ape guna menyelamatkan warga.
Informasi yang dihimpun, sejumlah desa di seputaran lereng Ile Lewotolok dihujani batu dan debu vulkanik. (hh)
