Edhy Prabowo

INTIP Sepeda Specialized S-Work Milik Edhy Prabowo yang Disita KPK, Segini Harga dan Spesifikasinya

Ternyata, sepeda yang telah disita KPK bermerek Specialized tipe S-Works Roubaix, sebagaimana dibenarkan Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri.

Editor: Benny Dasman
tribunnews.com
Menteri KKP Edhy Prabowo kenakan rompi oranye usai pemeriksaan di KPK 

POS KUPANG, COM  - Selain barang-barang bermerek milik Edhy Prabowo yang ditangkap KPK.

Ternyata ada sepeda milik mantan Menteri KKP ini pun disita diamankan KPK.

juga menunjukkan sebuah sepeda yang turut diamankan.

Namun, KPK tak menjelaskan jenis sepeda yang dimaksud saat menggelar konferensi pers.

Tribunnews.com pun berusaha mencari tahu merek sepeda tersebut.

Ternyata, sepeda yang telah disita KPK bermerek Specialized tipe S-Works Roubaix, sebagaimana dibenarkan Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri.

Ali mengatakan, sepeda berjenis roadbike ini berbahan karbon.

"Iya, berbahan carbon," kata Ali kepada Tribunnews.com melalui pesan tertulis, Jumat (27/11/2020).

Harga dan Spesifikasi Sepeda Specialized S-Work Milik Edhy Prabowo yang Disita KPK, Setara Mobil?

Harga dan Spesifikasi

Berdasarkan penelusuran di situs Specialized.com, S-Works Roubaix dihargai 11.000 dolar AS atau setara Rp 155 juta.

Jika sepeda ini masuk ke Indonesia melalui jalur resmi, tentu harga tersebut akan jauh lebih mahal.

Sebab, ada kewajiban pajak yang harus dipenuhi, belum termasuk biaya pengiriman.

Dengan seatpost Pavé baru, varian Roubaix ini diklaim sebagai produk Specialized paling seimbang hingga saat ini.

Aerodinamikanya pun disebut setara dengan Tarmac, salah satu varian terkenal Specialized lainnya.

Lebih jauh, meskipun mengedepankan performa, produsen yang berbasis di California ini menyebutkan, "the new Roubaix" ini tetap menawarkan kenyamanan.

"Mesin" sepeda ini menggunakan groupset Shimano Dura-Ace Di2 dengan 2x11 percepatan.

Performa itu lalu dipadukan dengan Roval CLX 50 carbon fiber wheels yang mereka sebut sebagai set ban level kompetisi dunia.

Kemudian, seperti yang sudah disebut di atas, Pave seatpost, dan ban 28mm Turbo Cotton menyempurnakan spesifikasi dari sepeda ini.
Diketahui, KPK sejauh ini baru menetapkan tujuh orang tersangka atas kasus dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020 alias suap ekspor benur lobster.

Ketujuh orang itu yakni, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo (EP); Stafsus Menteri KKP, Safri (SAF); Staf khusus Menteri KKP, Andreau Pribadi Misata (APM).

Kemudian, Pengurus PT ACK, Siswadi (SWD); Staf Istri Menteri KKP, Ainul Faqih (AF); dan Amiril Mukminin (AM). Mereka adalah tersangka penerima suap.

Sedangkan satu tersangka pemberi suap yakni, Direktur PT DPP, Suharjito (SJT).

Fadli Zon Bunglkam, selama ini dikenal vokalis sebagai wakil rakyat.

Iya, Fadli Zon Suka Kritik Pemerintah, tapi Sempat Bungkam Saat Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Akhirnya terbuka ngomong ini?

Saat Edhy Prabowo ditangkap sebagai tersangka oleh KPK, Rabu (25/11/2020), cuitan Fadli Zon sempat menuai sorotan hingga jadi trending topik di Twitter.

Sebagai kolega di Partai Gerindra, Fadli Zon terlihat tidak memposting hal apapun tentang Edhy Prabowo dan kasusnya.

Malah Fadli Zon menuliskan cuitan soal hal-hal yang berkaitan dengan Hari Guru Nasional.

Sontak, warganet mendesak Fadli Zon untuk berkomentar terkait penangkapan sang Menteri KKP, Edhy Prabowo.

Pasalnya, Fadli Zon selama ini sering berkomentar tentang peristiwa-peristiwa besar.

Setelah cukup lama bungkam, akhirnya Fadli Zon pun buka suara.

Hal itu dilakukan setelah Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan suap ekspor benih lobster.

Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (25/11/2020) malam, Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menerangkan Edhy Prabowo, Safri, Siswadi, Ainul, Andreau, dan Amiril ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Sementara Suharjito sebagai tersangka pemberi suap.

Selain Edhy Prabowo, ada 6 orang lainnya yang ikut ditetapkan jadi tersangka.

Diantaranya adalah staf khusus Menteri KKP, Safri; pengurus PT Aero Citra Karo (ACK), Siswadi;

Staf istri Menteri KKP Ainul Faqih; Direktur PT Duta Putra Perkasa (DPP) Suharjito;

Staf khusus menteri sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas, Andreau Pribadi Misata; dan Amiril Mukminin.

Setelah ditetapkan jadi tersangka, Edhy Prabowo pun menyatakan mundur dari jabatan WaketumGerindra dan Mneteri Kelautan dan Perikanan ( Menteri KKP).

"Saya dengan ini akan mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum," ujar Edhy Prabowo, mengutip dari Tribunnews.

"Nanti saya akan mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai Menteri dan saya yakin prosesnya sedang berjalan, saya bertanggungjawab penuh dan saya akan hadapi dengan jiwa besar," lanjutnya.

Langkah Edhy Prabowo ini pun mendapat apresiasi dan pujian dari Fadli Zon yang menurutnya adalah bijak.

"Stlh penetapan tersangka tengah malam ini, EP mundur dr Partai n Men KKP. Langkah bijak. Apresiasi kerja @KPK_RI

Edhy Prabowo: Saya Mundur dari Jabatan Waketum Gerindra dan Menteri KKP," tulis Fadli Zon.

Setelah itu, Fadli Zon pun menyinggung kasus Harun Masiku yang masih buron belum ditangkap.
"Smg bisa jg temukan Harun Masiku yg msh “hilang” spt ditelan bumi.," tambah Fadli Zon.

Tak hanya itu, Fadli Zon pun menyinggung nama Susi Pudjiastuti, sang mantan Menteri KKP.

Menurutnya, saat akan ekspor benih lobster, Fadli Zon sempat memberi nasihat kepada Edhy Prabowo.

Ia meminta agar Edhy Prabowo mempertimbangkan saran dari Susi Pudjiastuti.

"Berita hampir setahun lalu. Ramai soal Lobster, Fadli Zon Minta Edhy Prabowo Pertimbangkan Saran Susi," tulis Fadli Zon.

Selain itu, Fadli Zon memperlihatkan cuitannya pada Desember 2019.
"Sy sarankan pd kolega sy Menteri Edhy Prabowo untuk mempertimbangkan masukan n kritik yg baik soal benih lobster.

Jangan apriori walau datang dr manapun apalagi dr pendahulu @susipudjiastuti yg punya nasionalisme tinggi.

Sy yakin Menteri Edhy Prabowo akan bijak bersikap," tulis Fadli Zon.

Kronologi penangkapan Edhy Prabowo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo itu ditangkap di Bandara Soekarno Hatta Rabu (25/11/2020) dini hari setibanya dari perjalanan ke luar negeri (Amerika Serikat).

Edhy Prabowo ditangkap atas dugaan kasus korupsi ekspor benur (benih udang).

Informasi KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo itu beredar luas di grup-grup WhatsApp dan media sosial.

KPK pun angkat bicara mengenai informasi penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo tersebut.

"Benar kita telah mangamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Nawawi Pomolango Pimpinan KPK ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (25/11/2020).

Ketika ditanya lebih lanjut apakah yang ditangkap adalah Menteri KKP Edhy Prabowo atau bukan, Nawawi tidak menjelaskan lebih lanjut.

"Maaf selebihnya nanti saja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," katanya.

Edhy Prabowo Minta Maaf : Saya Bertanggung Jawab Penuh Dunia Akhirat

Ditetapkan jadi tersangka, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta maaf kepada masyarakat karena terjerat kasus dugaan korupsi terkait izin ekspor benih lobster.

Edhy diduga menerima uang senilai Rp 3,4 miliar dan 100.000 dollar AS terkait izin ekspor lobster.Uang itu diperoleh Edhy dari pihak PT Aero Citra Kargo.

Perusahaan itu diduga menerima uang dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster, karena ekspor hanya dapat dilakukan melalui PT Aero Citra Kargo.

Edhy menyebut kasus yang menjeratnya itu sebagai sebuah kecelakaan.

"Saya juga mohon maaf kepada seluruh masyarakat, seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat. Ini adalah kecelakaan yang terjadi," kata Edhy di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (26/11/2020).

Edhy menyatakan akan bertanggung jawab atas kasus yang menjeratnya.

"Saya bertanggung jawab terhadap ini semua, saya tidak lari dan saya akan beberkan apa yang saya lakukan," ujar Edhy.

Edhy pun meminta doa terkait ia yang terjerat kasus dugaan korupsi.

Ia mengatakan apa yang menimpanya merupakan tanggung jawab dunia dan akhirat.

"Ini tanggungjawab penuh saya kepada dunia dan akhirat, dan saya akan jalani pemeriksaan ini."

"InsyaAllah dengan tetap sehat, mohon doa," pungkas Edhy.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengintip Harga Sepeda Specialized S-Work Milik Edhy Prabowo yang Kini Disita KPK

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Intip Sepeda Specialized S-Work Milik Edhy Prabowo yang Disita KPK, Segini Harga dan Spesifikasinya, https://manado.tribunnews.com/2020/11/28/intip-sepeda-specialized-s-work-milik-edhy-prabowo-yang-disita-kpk-segini-harga-dan-spesifikasinya?page=4.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved