Bob Freeberg, Pilot RI-002 Warga AS Berjuang demi RI Hingga Mati di Tangan Belanda,Pacar Tak Nikah

Banyak kisah tentang perjuangan Bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan yang ingin direbut oleh oleh Belanda

Editor: Alfred Dama
Kolase Intisari
Bob Freeberg 

Bob, demikian ia akrab dipanggil, adalah seorang mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) asal Parsons, Kansas.

Ia mengajukan diri untuk melakukan penerbangan bagi Republik yang baru saja terlahir dari Bumi Pertiwi.

Bob kali pertama bertemu dengan Petit saat ia menerbangkan C-47 untuk sebuah perusahaan di Filipina, CALI.

"Ia kemudian membeli Douglas DC-3 untuk diterbangkan demi kepentingan Republik. Kami menyebut pesawat itu RI-002, sebab nomor RI-001 disiapkan untuk pesawat presiden di masa yang akan datang," kata Petit.

Kala itu, Belanda memblokade pelabuhan dan mengawasi ketat wilayah udara.

Bob, yang dikontrak Pemerintah RI, mengemudikan pesawat pada malam hari mengirimkan perbekalan medis dari Palang Merah Amerika Serikat dan kargo lainnya.

Bob membantu menyelundupkan vanila , kina dan karet dari Indonesia ke luar negeri. Lalu dia membawa senjata, pakaian dan obat-obatan ke Tanah Air. Ia juga banyak membantu TNI menjalankan operasi militer.

Dialah pilot operasi penerjunan pertama yang dilakukan AURI pada 17 Oktober 1947 untuk menembus blokade Belanda.

Bob juga membawa perwakilan RI untuk bertemu pejabat PBB di negara lain. Pesawatnya kala itu adalah satu-satunya yang bolak-balik masuk dan keluar Indonesia.

RI-002 yang dipiloti Bob juga mengantar Soekarno berkeliling Sumatera, mengumpulkan sumbangan rakyat untuk membantu perjuangan RI. Itu perjalanan pertama sang presiden ke luar Jawa.

Kala itu rakyat Aceh menyumbang 20 kg emas. Emas itu lalu dibelikan pesawat Dakota yang diberi nama Seulawah atau gunung emas. RI-001 akhirnya tak lagi sekadar nomor registrasi. Ia jadi kapal terbang sungguhan.

Tak jelas mengapa Bob memutuskan untuk datang ke Indonesia. Ia seorang penerbang bayaran, uang adalah tujuannya.

Seperti dikutip dari situs Smithsonian, Bob berencana untuk menabung dan kembali ke Amerika Serikat.

"Ia sudah bertunangan dengan seorang perawat yang ditemuinya di Manila," kata keponakannya, Marsha Freeberg Bickham.

Namun, surat-suratnya yang ditujukan pada keluarganya, menunjukkan sisi lainnya. Bob mengaku tergerak melihat ketidakadilan yang dialami rakyat Indonesia di tangan Belanda

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved