Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore Sebut DPRD Kota Jangan Main 'Preman'

Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore Sebut DPRD Kota Jangan Main "Preman"

POS-KUPANG.COM | KUPANG --Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, mengatakan, ketidakhadiran Pemerintah Kota Kupang hari ini dalam Sidang Banggar DPRD Kota Kupang telah disampaikan melalui surat ke DPRD. Terkait dua hal, Pertama DPRD kota Kupang membatalkan program pakaian seragam tanpa ada konfirmasi. 

"Padahal itu sidang KUA PPS, tidak biasanya seperti itu. Seharusnya dibahas ke komisi lalu diberikan saran, bukan main preman. Kalau mau seperti itu lebih baik tidak usah sidang. Beberapa program prioritas pro rakyat langsung dialihkan, batalkan. Tidak bisa begitu donk, kalau mau preman mending tidak usah sidang. Jangan main hapus program. Sudah diketok dihilangkan untuk apa diskusi lagi? Jadi buat apa sidang lagi?," tuturnya ketika dihubungi POS-KUPANG.COM via telepon Senin (23/11)malam.

Ia juga telah menyampaikan ke Gubernur NTT alasan Pemerintah Kota tidak mengikuti sidang banggar hari ini.
Kedua, etika dalam bersidang harus dijaga. "Jangan bilang anak buah kami bodoh, pembohong, penipu, pencuri, itu menunjukkan kita bukan mitra," ujarnya.

Terkait langkah selanjutnya, kata Jefri, jika program pro rakyat penyediaan pakaian seragam diakomodir, barulah Pemerintah akan hadir dalam sidang.

Baca juga: Pangdam Jaya Tak Takut Dicopot Usai Turunkan Baliho Habib Rizieq: Dulu Saya Tukang Koran

Baca juga: JADWAL an Klasemen Liga Champions, Rennes vs Chelsea, Real Madrid Korban Selanjutnya Inter Milan?

"Anggaran diajukan Rp 8 miliar, itu saja sudah kami hapus tas dan buku tulis. Jangan alasan covid, daring, daring pun tetap pakai seragam. Tidak pakai tanya langsung, ketok dan alihkan, kalau sudah begini apa yang harus didiskusikan. Bila mengakomodir program penyediaan pakaian seragam, mari kita sidang," kata Jefri. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati).