Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab
MUI Kecewa Kerja Keras 10 Bulan Dihancurkan oleh Kegiatan Kerumunan Dalam Satu Pekan Terakhir
Nadjamuddin Ramly menuturkan, MUI berkomitmen mendukung dan meminta Satgas mengedepankan aksi penyelamatan jiwa manusia.
POS KUPANG COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan terjadinya kerumunan massa yang memperbesar risiko penularan Covid-19 dan mengingatkan agar kasus serupa tidak terulang.
Wasekjen MUI Nadjamuddin Ramly mengatakan peristiwa kerumunan itu, seperti menghancurkan kerja keras semua pihak dalam 10 bulan terakhir dalam menanggulangi pandemi.
"Kita sangat menyesalkan, kerja keras sepuluh bulan dihancurkan oleh kegiatan-kegiatan kerumunan dalam satu pekan terakhir," ujar Nadjamuddin dalam Rapat virtual Satgas Penanganan Covid-19, Senin (23/11/2020).
Selain diikuti unsur Satgas berbagai daerah, BPBD, unsur TNI/Polri dan Dinas Kesehatan, utamanya yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Nadjamuddin Ramly menuturkan, MUI berkomitmen mendukung dan meminta Satgas mengedepankan aksi penyelamatan jiwa manusia.
"Umat Islam tahu betul, untuk dan atas nama penyelamatan jiwa manusia, yang wajib pun bisa diringankan. Wajib salat Jumat di masjid bisa dilakukan di rumah. Idul Fitri di lapangan, bisa di rumah. Wajib merapatkan shaf saat salat berjamaah, bisa diatur menjadi berjarak. Itu semua atas nama dan demi penyelamatan manusia. Dalilnya pun jelas, baik dalil naqli maupun dalil aqli. Baik yang bersumber dari Alquran dan hadits maupun pemikiran ulama," tegasnya.
Nadjamuddin Ramly menyebut, tak kurang dari 12 fatwa sudah dikeluarkan MUI terkait situasi pandemi.
Antara lain, tata cara salat bagi tenaga kesehatan yang tengah melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19.
Berikutnya, fatwa mengenai pemulasaraan jenazah Covid-19, lalu Salat Idul Fitri dan Salat Idul Adha di rumah masing-masing, dan banyak fatwa lain.
Hal serupa juga disampaikan Perwakilan PBNU dr M. Makky Zamzami.
Ketua Satgas Covid-19 PBNU itu mengatakan, sudah selayaknya Satgas dan segenap pemangku kepentingan penanganan Covid-19 melakukan langkah kebijakan antisipasi terhadap musim libur akhir tahun 2020, bulan depan.
Mencermati kondisi psikis masyarakat yang berada pada tingkat kelelahan akut menjalani kehidupan sulit di masa pandemi, diperlukan strategi pendekatan yang diperbarui.
"Bila perlu, disesuaikan dengan kearifan lokal. Pesan-pesan protokol kesehatan, lebih baik jika dibuat berbeda antara satu bulan dan bulan yang lain. Bentuk, cara, dan strateginya berbeda, tetapi tujuannya sama," ujar Makky.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Covid-19 PP Muhammadiyah, Arif Nur Kholis melaporkan, dari 82 rumah sakit Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Tanah Air, saat ini telah merawat 17.000 pasien Covid-19.
Angka penambahan korban corona terus bertambah dari hari ke hari. Untuk itu perlu terus digencarkan kampanye perubahan perilaku melalui berbagai tema.
Kampanye perubahan perilaku bukan tanpa hambatan. Hal yang sangat disesalkan adalah perilaku elite yang ada kalanya justru menurunkan persepsi masyarakat terhadap tingkat kepatuhan menjalankan protokol kesehatan.
Saat semua elemen masyarakat bekerja keras mengubah perilaku masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan, sementara ada elite masyarakat lain yang justru abai, bahkan terkesan menabrak.
Dampaknya sangat serius terhadap indeks persepsi masyarakat.
"Kesan yang timbul di masyarakat bisa sangat keliru. Menduga kalau situasi sudah aman," tegas Arif.
Dalam kesempatan rapat virtual semalam, PP Muhammadiyah juga meminta Satgas Covid-19 menaruh perhatian tidak saja pada sosialisasi protokol kesehatan, tetapi juga protokol kejadian.
Sebab, di banyak tempat, saat terjadi kasus, semua menjadi gagap. Banyak di antara masyarakat yang belum tahu bagaimana protokol menangani warga sekitar yang terinfeksi Covid-19.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo mengajak segenap aparat, petugas, relawan, dan berbagai elemen masyarakat lain mempertahankan semangat memerangi Covid-19, karena kita belum tahu kapan pandemi berakhir.
"Kita pernah menekan angka terendah pada September lalu berjumlah 41.000 kasus, tapi hari-hari ini naik-naik ke posisi 63.696 korban, baik yang ringan, sedang, berat, maupun kritis," tutur kepala BNPB itu.
Angka kematian lebih dari 15.000 orang, tuturnya adalah angka yang besar sekali.
Karenanya, melihat perkembangan terakhir, kita harus prihatin terhadap peningkatan kasus, terutama di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
"Karenanya, ke depan, setiap langkah kita adalah pencegahan. Saya teringat pesan yang sangat baik dari Sekjen MUI, Pak Anwar Abbas yang mengatakan, iman saja tidak cukup untuk mengendalikan Covid-19, tapi dibutuhkan ilmu," kata Doni.
Doni berharap, pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 terus ditingkatkan.
Masyarakat perlu diberi pemahaman bagaimana cara covid menulari, bagaimana proses transmisi, apakah lewat aerosol atau droplet.
"Edukasi dan sosialisasi terus kita lakukan tanpa henti, termasuk upaya mencegah terjadinya kerumunan. Ingat, Covid-19 ini adalah musuh kita bersama. Bagi yang mengatakan covid-19 bukan ancaman, bisa jadi ia merupakan bagian dari musuh yang harus kita perangi," tegas Doni Monardo, mantan Danjen Kopassus itu.
Lebih lanjut Doni menegaskan komitmen menyelamatkan jiwa manusia harus ditempatkan pada posisi tertinggi. Semua yang mengancam keselamatan jiwa manusia harus kita hindari. Termasuk kegiatan pengumpulan massa.
* Pernyataan FPI
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab disebut-sebut telah melakukan swab test dan hasilnya tidak tertular Covid-19.
Hal itu diungkapkan Sekjen Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar saat dikonfirmasi Senin (23/11/2020)
Menurut Aziz, bukan hanya Rizieq yang menjalani uji swab mandiri. Seluruh anggota keluarga Rizieq Shihab juga menjalani uji swab.
Hasilnya, baik Rizieq dan keluarganya dinyatakan negatif Covid-19.
"Keterangan hasil test swab mandiri dari Habib Rizieq Shihab (HRS) dan keluarga kemarin tadi dinyatakan negatif alhamdulillah," kata Aziz dikonfirmasi.
Aziz mengaku mendapatkan informasi tersebut dari Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Munarman.
Ia disebut yang berkepentingan dengan pemeriksaan test swab mandiri ini.
Namun demikian, Aziz enggan memperlihatkan bukti dari uji swab mandiri yang dijalani Rizieq Shihab dan keluarga.
Sebab hasil uji swab tersebut merupakan privasi keluarga.
"Adapun mengenai bukti medisnya itu merupakan privasi dari HRS. Maka hal itu akan di disclose berdasarkan arahan dari beliau," jelas Aziz.
Diketahui sebelumnya Imam Besar FPI Rizieq Shihab sudah menyiapkan tim untuk lakukan uji swab.
Maka dari itu pihak FPI imbau agar polisi dan Pemprov DKI Jakarta tidak perlu repot untuk menyediakan fasilitas uji swab.
"Untuk swab dan lain-lain itu kami ada tim dari HILMI dan MER-C, jadi pemerintah tidak perlu repot dan mengistimewakan HRS (Rizieq) dan FPI," kata Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar dikonfirmasi Senin (23/11/2020).
Namun demikian, Aziz enggan membocorkan apakah Rizieq sudah menjalani uji swab. Hal itu lantaran menurutnya hasil uji swab merupakan masalah pribadi.
Hasil uji swab hanya dipublikasi apabila ada sistem yang mengharuskan hal tersebut seperti naik pesawat terbang.
Saat ini Yanuar mengungkapkan kondisi Rizieq Shihab. Menurutnya, Rizieq Shihab dalam kondisi sehat.
Maka dari itu ia menyarankan kepolisian untuk fokus mengurus penularan Covid-19 di tahanan Mabes Polri.
Ia mengkhawatirkan kesehatan sejumlah simpatisan Rizieq yang saat ini ditahan di rutan Mabes Polri karena adanya sejumlah tahanan yang positif Covid-19.
"Sudah jelas ada Covid- 19 dan menyebar, kenapa sibuk dengan yang sehat dan bugar?" ujarnya.
Sementara itu kuasa hukum FPI Sugito Atmo Prawiro mengatakan Rizieq Shihab sudah pernah jalani uji swab.
"Mau berangkat ataupun setelah sampai Jakarta, setahu saya sudah swab. Insya Allah aman," jelasnya.
Diketahui beberapa pejabat di Tanah Abang disebut positif Covid-19. Mereka dinyatakan positif Covid-19 usai mengawal beberapa keramaian yang terjadi di Tanah Abang.
Misalnya Lurah Petamburan, Kapolsek Metro Tanah Abang, dan Wakapolsek Tanah Abang.
Sikap Kapolda Metro
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyikapi masih adanya warga yang menolak menjalani rapid test meski mereka berada di wilayah munculnya klaster Covid-19.
Pihaknya akan terus mengimbau, mengedukasi dan mengajak mereka untuk memahami perlunya mengetahui kondisi ini.
"Karena ini kan operasi kemanusiaan. Saya kira cepat atau lambat mereka akan menyadari. Karena memang yang kami lakukan di Forkopimda ini tujuannya untuk kebaikan dan keselamatan," katanya di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/11/2020).
Mereka yang menolak itu kata Fadil mungkin belum memahami secara utuh.
"Padahal kita melakukan upaya kuratif dini di lingkungn terbawah. Kalau mereka bergejala kewajiban kita untuk menyelamatkan mereka," katanya.
Fadil Imran mengatakan pihaknya bersama Kodam Jaya dan aparat pemda akan terus menggelorakan dan melakukan penyemprotan disinfektan, rapid test, serta pembagian sembako dan vitamin, di lokasi-lokasi di Jakarta dan sekitarnya, yang terdapat klaster baru kasus Covid-19.
Hal itu sudah dilakukan pihaknya di Petamburan, Jakarta Pusat dan Tebet, Jakarta Selatan.
Di mana di dua lokasi itu muncul klaster baru akibat kerumunan berupa acara akad nikah putri Habib Rizieq Shihab dan Maulid Nabi yang juga dihadiri Rizieq Shihab.
"Ini kita akan terus gelorakan dan lakukan. Dimana ada klaster, kita akan lauikan hal yang sama. Mudah-mudahan ini bisa terpolakan dengan baik. Sehingga semua klaster itu kita bisa respon.dengan cepat," kata Fadil didampingi Kasdam Jaya di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/11/2020).
Dalam kesempatan itu pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan, rapid test, serta pembagian sembako dan vitamin ke warga sekitar.
"Kami disini melakukan kegiatan kemanusiaan sehubungan dengan klaster Tebet. Sebagaimana kita ketahui akibat daripada kerumunan kegiatan yang dilaksanakan sekitar 10 hari, lalu telah diumjmkan oleh Gugus Tugas ada klaster di sini," katanya.
Sesuai info dari Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, kata Fadil, di Tebet, Jakarta Selatan ada 97 kasus Covid-19, dimana 5 yang positif disinyalir warga yang hadir saat gelaran acara di Tebet.
"Untuk memutus mata rantainya, kita laksanakan 3 T. Yakni testing, tracing dan treatment," kata Fadil.
Bagi warga yang reaktif saat dirapid tes kata Fadil pihaknya akan melaksanakan uji swab terhadap yang bersangkutan.
"Untuk meringankan beban masyarakat kita bagikan sembako sekaligus vitamin agar imunitas meningkat," katanya.
Ia mengatakan apa yang dilakukannya ini adalah hasil kolaborasi semua pihak dan semua elemen.
Selain itu Fadil Imran berencana menjadikan kawasan di Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, sebagai Kampung Tangguh dalam menghadapi Covid-19.
"Rencanananya di sini akan dibangun Kampung Tangguh di Tebet ini. Selain untuk melawan Covid-19, Kampung Tangguh juga mengeliminir dampak sosial ekonomi yang timbul, memberdayakan UMKM, dan bisa mengidentifikasi masyarakat terdampak. Sehingga distrubusi bansos, sembako atau BLT bisa dipertanggungjawabkan," kata Fadil.
Selain itu katanya dengan menjadi Kampung Tangguh maka bisa diberdayakan dan dimanfaatkan untuk bersama-bersama menanggulangi banjir.
"Sebab kita ingat bersama Jakarta akan memasuki musim hujan sebentar lagi. Manakala itu Kampung Tangguh akan bisa diberdayakan," ujarnya.
Menurut Fadil, semua pihak tidak akan mungkin bisa mengurus DKI Jakarta jika melakukannya sendiri-sendiri.
"Kita bisa aoptimalkan peran masyarakat. Jadi semua masyarakat kita beri ruang dan biarkan masyarakat mengatur diri sendiri dan kita tingggal mengasistensi dan membantu sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing," katanya.
Dengan peran semua elemen yang saling bahu membahu Fadil yakin maka Jakarta bisa melawan Covid-19 dan bisa bebas dari pandemi.
"Dengan doa kita semua, saya yakin apa yang kita lakukan ini pelan-pelan akan membuahkan hasil," katanya. (Desy Selviany)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rizieq Shihab dan Keluarga Bebas Covid?, Ini Kata Jubir FPI, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/24/rizieq-shihab-dan-keluarga-bebas-covid-ini-kata-jubir-fpi?page=4
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul MUI Kecewa Kerja Keras 10 Bulan Dihancurkan oleh Kegiatan Kerumunan Dalam Satu Pekan Terakhir, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/24/mui-kecewa-kerja-keras-10-bulan-dihancurkan-oleh-kegiatan-kerumunan-dalam-satu-pekan-terakhir?page=3