CEO PT Sejahtera Land, Bobby Liyanto, MBA: Hunian Asri dengan Aneka Fasilitas

Generasi milenial ingin memiliki rumah namun gaji pas-pasan. Adakah solusi?

Ini jalan keluar bagi milenial yang ingin punya rumah. Saya punya satu ide. Kalau membayar uang kos, maka uangnya hilang, tidak kembali. Kalau beli atau investasi rumah, cicilan dibayar misalkan setiap bulan cuma Rp 1,1 juta.

Kalau kos Rp 750 ribu, kan sisa tambah Rp 350 ribu sudah bisa bayar cicilan. Ada yang beli rumah ke kita, kamar kan dua. Satu kamar dia tinggali, satunya dia kasih jadikan kos ke orang lain. Jadi, kos di rumah sendiri.

Tentu kita harus berhemat dari sisi penghasilan, tapi ini menabung. Gaji kita bertambah setiap tahun, tapi harga cicilan tidak akan bertambah. Sudah pasti di awal kita berat, tapi nanti menjadi ringan

Apakah setelah membeli unit rumah, bisa disewakan ke orang lain?

Karena subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah, maka artinya rumah pertama dan dibantu pemerintah. Dia harus tinggal di tempat tersebut selama 5 tahun dan tidak boleh menyewakan ke orang lain.

Bagaimana kalau sementara menyicil rumah dan terjadi kebakaran dengan rumah tersebut?

Ada asuransi jiwa dan kebakaran. Kalau terjadi kebakaran rumah, maka dicover, entah dengan pelunasan rumah atau penggantian agar dibangun kembali. Jangan khawatir apabila terjadi kebakaran karena sudah diasuransikan.

Bagaimana Sejahtera Land menumbuhkan keyakinan masyarakat untuk berinvestasi rumah?

Perumahan adalah kebutuhan primer, tapi keputusan mengambil rumah bukan gampang. Namun, dampak membeli rumah akan panjang untuk masa depan. Dengan adanya program rumah subsidi dari pemerintah yang memberikan keuntungan secara bunga dan menjamin kita ke depan, maka keputusan mengambil rumah adalah baik, apalagi di tempat yang tepat.

Sejahtera Land menyiapkan satu kawasan perumahan dengan prospek ke depan dan fasilitas terbaik. Bahkan akan menambah keuntungan karena harga tanah dan rumah akan terus meningkat dan menjadi pilihan tepat bagi bapak dan ibu. (intan nuka)