Hijaukan Pesisir, Poktan Kaju Mata di Nagekeo Tanam 10 Ribu Anakan Mangrove
Sedikitnya 26 orang petani yang tergabung dalam kelompok Tani ( Poktan) mengikuti kegiatan padat karya berupa penanaman anakan mangrove
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sedikitnya 26 orang petani yang tergabung dalam kelompok Tani ( Poktan) Kaju Mata, di Desa Persiapan Aeramo Timur, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, mengikuti kegiatan padat karya berupa penanaman anakan mangrove atau bakau.
Mereka menanam dalam rangka menghijaukan wilayah hutan lindung dan pesisir Nagekeo.
Ketua Kelompok Tani Kaju Mata, Epinaldo Abel, menjelaskan, penanaman anakan Mangrove tersebut merupakan program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung.
Baca juga: Ikut Seleksi Duta Genre Nasional Hari Ini, Ini Pandangan Alexander Alfa Jan Junior Seran
Pria yang akrab disapa Naldo ini mengatakan memang hutan lindung harus terus dilindungi dan wajib dilestarikan dengan tanaman Mangrove.
"Ini adalah program Kementrian Lingkungan Hidup, ada 10 ribu anakan mangrove yang kami tanam. Ini sudah masuk hari yang ke 20," ungkap Naldo kepada POS-KUPANG.COM Senin (23/11/2020).
Baca juga: Paparan Covid-19 di Kalangan Tenaga Kesehatan di NTT: Fasilitas Kesehatan Lockdown-Sapa Mau Help
Ia menyebutkan Mangrove yang ditanam di lahan seluas 10 Hektar itu adalah jenis Rhizopora dan ditanam di wilayah Desa Aeramo.
"Penanaman dipusatkan di 3 lokasi pesisir pantai utara yakni di Wago Taga, Molu Ebo dan Biza Muzi. Semuanya masuk di wilayah administrasi desa Aeramo" ujarnya.
Ia mengatakan, dari hasil padat karya penanaman Mangrove yang sumber dananya dari Dipa BPDASHL Benain Noelmina tahun anggaran 2020 itu, Kelompok Tani Kaju Mata yang didominasi oleh orang-orang tersebut mendapatkan HOK senilai Rp 57. 450.000 rupiah.
Ketua RT 17 Dusun 04 Desa Aeramo ini berharap dengan ditanamnya kembali tanaman mangrove di wilayah pesisir tersebut kawasan pantai akan terjaga dari abrasi ataupun gelombang pasang.
"Tanaman mangrove sangat penting di wilayah pesisir untuk mencegah abrasi pantai sehingga masyarakat harus sadar dan wajib menanam, menjaga serta merawat tanaman mangroove demi menjaga ekosistem pesisir,"ungkapnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat agar senantiasa menjaga ekosistem pesisir melalui menanam dan tidak mengeksploitasi hutan mangrove demi menjaga kelestarian kekayaan biota laut sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup generasi mendatang.
"Sebagai orang muda saya berharap dengan adanya aksi penanaman mangrove tersebut bisa menjadikan alam sekitar terutama pantai bisa terjaga dan setelah adanya penanaman mangrove diharapkan masyarakat sekitar juga bisa menjaga dan merawatnya, sehingga nantinya bermanfaat bagi semua. Mari kita jaga hutan mangrove ita sebab ini adalah aset yang sangat bermanfaat untuk masa depan anak cucu kita," ajaknya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di pesisir pantai dan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)