Denny Siregar, Abu Janda dan Pembenci Habib Rizieq Puji Langkah Pangdam Jaya: Ini Negara Hukum Bro!

Permadi Arya atau dikenal dengan julukan Abu Janda, dalam akun Twitternya meledek para pendukung Habib Rizieq dan memuji langkah Pangdam Jaya.

Editor: Frans Krowin
Kolase Tribunnews
Minggu, 15 November 2020 21:59 tribunnewslihat fototribunnews koloase tribunnews Moeldoko dan Denny Sigar Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Denny Siregar, Ade Armando, Abu Janda dan Nikita Mirzani Bikin Rizieq Shihab Terusik, https://manado.tribunnews.com/2020/11/15/denny-siregar-ade-armando-abu-janda-dan-nikita-mirzani-bikin-rizieq-shihab-terusik?page=3. Editor: Aswin_Lumintang 

Denny Siregar, Abu Janda dan Pembenci Habib Rizieq Puji Langkah Pangdam Jaya: Ini Negara Hukum Bro!

POS-KUPANG.COM, JAKARTA--Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman kini tengah dalam sorotan publik.

Keberaniannya untuk mengritik Front Pembela Islam (FPI) dan Bos FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) dinilai cukup mengejutkan.

Terutama di tengah sejumlah kontroversi dan pelanggaran yang diduga dilakukan HRS belakangan ini.

Mayjen Dudung juga secara tegas mengakui memerintahkan bawahannya untuk menurunkan baliho dan poster Habib Rizieq Shihab.

Pernyataan itu disampaikan Dudung usai gelar apel kesiapan Pilkada serentak tahun 2020, dan penanggulangan banjir di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dudung membenarkan informasi pencopotan baliho tersebut saat ditanyai wartawan.

"Terkait video anggota berbaju loreng turunkan baliho, itu perintah saya."

 

"Karena beberapa kali Pol PP menurunkan baliho itu tapi kembali dinaikkan lagi," tegas Dudung kepada perwarta, saat dikonfirmasi terkait video viral tersebut.

Dudung menjelaskan, dalam kesatuan TNI di wilayah Jayakarta, memang kerap ada patroli yang digelar oleh pasukan darat, laut, dan udara. Mereka tergabung dalam Dankorgatap.

Patroli tersebut bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah Jadetabek.

Dudung menegaskan, penindakan keamanan tersebut tidak pandang bulu.

Terlebih, aturan pemasangan baliho sudah tertera dalam aturan Gubernur dan pemerintah daerah.

"Ini negara hukum, jadi harus taat hukum."

"Kalau pasang baliho ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya juga sudah disediakan," ujar Dudung.

Sehingga, Dudung mengingatkan tidak boleh ada pihak-pihak yang sewenang-wenang dan melanggar aturan.

Dudung mengimbau agar organisasi-organisasi yang tidak taat dengan hukum, membubarkan diri.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu kalau coba-coba dengan TNI," tegas Dudung.

Ia juga mengingatkan FPI agar tidak lagi memasang baliho-baliho yang mengajak revolusi.

Jika masih ditemukan baliho-baliho seperti itu, pihak TNI tidak akan segan-segan mencopot baliho-baliho tersebut.

"Saya tidak akan segan-segan tindak keras yang coba ganggu persatuan dan kesatuan di wilayah Jayakarta ini," papar Dudung.

Menurut Dudung, FPI tidak dapat disebut mewakili umat Islam secara seluruhnya.

Sebab, masih banyak Umat Islam yang mencintai perkataan yang baik dan bertingkah baik.

Sebelumnya, video beberapa anggota TNI membongkar baliho Rizeq Shihab, beredar viral.

Video pembongkaran baliho itu ramai diperbincangkan oleh netizen, dengan menyatakan dukungannya juga ada yang menyatakan penolakannya.

Pujian dari Denny dan Abu Janda

Sejumlah aktivis media sosial yang selama ini 'menentang' dan kerap memberikan kritik pedas terhadap Habib Rizieq dan Front Pembela Islam, kegirangan dengan langkah Mayjen Dudung.

Mayjen Dudung pun pada Jumat malam menjadi bahan perbincangan hangat bahkan merangkak dalam jajaran trending Twitter di Indonesia.

Permadi Arya atau dikenal dengan julukan Abu Janda, dalam akun Twitternya meledek para pendukung Habib Rizieq dan memuji langkah Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman.

"Bapak2 petugas TNI atas perintah Pangdam Jaya terus bergerak bantu membersihkan DKI Jakarta dari sampah peradaban yang merusak ahlak. Saksikan dan menangislah.," tulis Permadi Arya dalam akun Twitternya.

Ia menyebut, bahwa kesedihan para pendukung HRS menjadi sesuatu yang 'menyenangkan' baginya dengan menulis, "Ketahuilah bahwa air mata kalian lezat sekali rasanya."

"Hari ini saya senyum2 sendiri membuat kawan saya bertanya.. kenapa anda terlihat bahagia sekali? saya jawab: karena hari ini para iblis bergamis, setan bersorban, preman berjubah agama akhirnya merasa panas dingin gemetar ketakutan melihat ketegasan negara," tulisnya lagi.

Sementara itu, rekan Abu Janda yakni Denny Siregar, juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada TNI yang telah menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab.

"Terimakasih, TNI.. Sudah menurunkan berhala yang merusak tauhidnya saudara2 Islam kita.. Biar mereka kembali ke agama, tidak tersesat jadi penyembah baliho spt yang sudah2," tulis Denny di akun Twitternya, Jumat.

Denny menganggap, tidak ada salahnya TNI turun untuk ikut menertibkan baliho serta poster Habib Rizieq Shihab.

"Ga ada salahnya TNI turun ke masyarakat dan menurunkan baliho Rizik.  Itu menjawab rumour yang beredar liar bahwa TNI sedang tdk solid. Turunnya TNI juga membangun kepercayaan masy awam. Gak usah diributin deh, ente2 waktu Rizik bikin masalah pada kemana emang ? Diam kan ?," tulisnya.

Pernyataan dua pegiat media sosial itu pun diamini oleh para warganet yang mendukungnya.

Mereka umumnya selama tidak begitu menyukai Habib Rizieq maupun FPI dengan sejumlah alasan.

Kapolda Metro Jaya dukung Mayjen Dudung

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang baru saja resmi dilantik, mengatakan dirinya mendukung penuh langkah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Yaitu melakukan penertiban atau penurunan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab di beberapa wilayah di Jakarta.

"Saya dukung langkah Pangdam Jaya karena pasti tujuannya baik untuk Republik ini, untuk negara ini," kata Fadil usai sertijab yang digelar tertutup di Balai Pertemuan Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/11/2020) sore

"Itu melanggar perda. Memasang spanduk itu harus ada izin dan bayar pajak," kata Fadil.

Menurutnya apa yang dilakukan Pangdam Jaya juga termasuk preventif strike atau langkah pencegahan.

"Itu yang saya katakan dengan pencegahan keras atau preventif strike. Semua upaya yang bisa untuk menimbulkan kerumunan akan kami intervensi secara dini," kata Fadil.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya akan menindak tegas siapapun atau pihak manapun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat dengan penegakan hukum, di tengah pandemi Covid-19 di Jakarta.

"Terkait perkembangan Covid-19, prinsip saya, satu, Salus populi suprema lex esto. Artinya Keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi," kata Fadil.

"Kedua, polisi adalah pelindung dan pengayom masyarakat. Polri hadir untuk menyelamatkan jiwa masyarakat. Jadi siapapun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas," tegas Fadil.

Selain itu kata Fadil pihaknya akan melakukan upaya-upaya pencegahan yang keras.

"Kami lakukan upaya pencegahan keras, preventif strike. Jadi penegakan hukum akan saya dahului dengan pencegah keras," katanya.

Sebab kata Fadil, Jakarta saat ini belum aman dari pandemi covid-19 berdasar data WHO.

"Saya perlihatkan datanya biar teman-teman tahu. Dimana 59 persen kasus Indonesia terjadi di Pulau Jawa dan yang terbesar adalah di Jakarta. Transmission Jakarta juga masih diatas satu. Artinya resiko orang tertular masih sangat tinggi," ujar Fadil.

Selain itu kata dia angka kematian di Jakarta akibat Covid-19 juga tinggi.

"Oleh sebab itu bedasarkan data itu siapapun yang melakukan pelangggaran protokol kesehatan di Jakarta akan saya tindak tegas," kata Fadil.

Sebelumnya Fadil berharap penugasan dirinya sebagai Kapolda Metro Jaya bisa membuatnya memberikan yang terbaik.

Apalagi dirinya kata Fadil bukanlah orang baru di Polda Metro Jaya. Ia pernah menjabat Kapolsek, dan Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Saya juga pernah menjabat Dirkrimsus Polda Metro Jaya," katanya.

"Mudah-mudahan dalam kesempatan ini, kita dan rekan-rekan wartawan dapat bekerja bersinergi," katanya.

Kritik Fadli Zon

Di sisi lain, terhadap pihak yang memberikan kritik terhadap langkah TNI yang menerjunkan pasukan hingga kendaraan militer untuk menurunkan baliho dan poster Habib Rizieq Shihab.

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengkritisi TNI yang melakukan penertiban baliho.

Terlebih TNI mencopot baliho pempimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq.

Fadli Zon menyebut bahwa TNI tidak berwenang melakukan penertiban baliho.

"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan n tupoksi TNI," kata Fadli Zon dalam cuitan di akun Twitter-nya @fadlizon, Jumat (20/11/2020).

"Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi dwifungsi ABRI imbangi dwifungsi polisi," tambahnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Abu Janda, Denny Siregar dan Para Pembenci Habib Rizieq Puji Langkah Mayjen Dudung, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/20/abu-janda-denny-siregar-dan-para-pembenci-habib-rizieq-puji-langkah-mayjen-dudung?page=all

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved