Acara Rizieq Shihab Mulai Berdampak Ledakan Covid-19, Kemenkes Sebut Ciptakan Klaster Baru

Kekuatiran massa yang berkerumun saat penyambutan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta dan berbagai acara yang digelar pendukung Rizieq Shihab kini

Editor: Alfred Dama
via suar grid.id
Habib Rizieq Shihab 

Acara Rizieq Shihab Mulai Berdampak Ledakan Covid-19, Kemenkes Sebut Ciptakan Klaster Baru

POS KUPANG.COM -- Kekuatiran massa yang berkerumun saat penyambutan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta dan berbagai acara yang digelar pendukung Rizieq Shihab kini mulai menjadi kenyataan

Kemenkes menyebutkan, massa yang berkerumun tersbut telah menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19 atau virus corona

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut dampak kegiatan Peringatan Maulid Nabi dan Hajatan Habib Rizieq Shihab menambah kasus penyebaran penyakit akibat infeksi virus SARS-CoV-2 (COVID-19) dalam beberapa hari terakhir.

Penambahan kasus klaster acara ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kerumuman kegiatan tersebut.

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr. Muhammad Budi Hidayat, M.Kes dalam konferensi pers tentang perkembangan terkini seputar Pemeriksaan, Pelacakan, dan Perawatan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (22/11/2020) mengatakan, dalam dua pekan terakhir terdapat beberapa kerumunan massa terkait kedatangan dan kegiatan Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Penjambret Kena Batu, Wanita Korbannya Ternyata Petarung MMA, Pria Ini Babak Belur Dihajar 

Baca juga: Dita Soedarjo Ditinggal Nikah Denny Soemargo,Kini Sibuk Ladeni Nyinyiran Natisen,Sang Mantan Bahagia

Baca juga: Janda Kaya Raya Ririn Ekawati Siap Jadi Istri Ibnu Jamil,  Begini Rencana Konsep Pernikahan Mereka 

Baca juga: Raffi Ahmad dan Andre Taulany Jadi Undangan Bayarandi Nikahan Sule,Nathalie Holscher Sampai Jual ini

Yakni di Banten atau kawasan Bandara Seokarno-Hatta atau Klaster Bandara, kemudian kegiatan pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan (klaster Petamburan), serta di Megamendung, Jawa Barat yaitu kegiatan ceramah Habib Rizieq dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (Klaster Megamendung).

Menurut Budi, tiga kegiatan di wilayah yang berbeda itu telah memunculkan memunculkan klaster penularan baru COVID-19 di Indonesia.

Dari hasil pelacakan dan testing pada sejumlah kejadian tersebut, kata dia, hasil pemeriksaan PCR di Labkesda pada 21 November 2020 ditemukan di Tebet Total 50 positif di petamburan sebanyak 30 kasus positif dan di Mega Mendung 15 sedang menunggu hasil pemeriksaan.

Dengan demikian, jumlah kasus orang positif tertular virus corona telah mencapai 95 orang.

Budi mengatakan, data tersebut terlihat kenaikan kasus penularan COVID-19 cukup tinggi.

Beberapa hari sebelumnya, kata dia, dari tiga klaster kegiatan tersebut ditemukan kasus penularan CIVID-19 yang jumlahnya mencapai 77 kasus orang positif tertular virus corona. Rinciannya klaster Petamburan 7 orang, klaster Megamendung (20 orang) dan laporan lain (50 orang).

“Kemenkes mengimbau semua orang yang mengikuti acara-acara tersebut dan siapapun yang merasa telah kontak erat dengan orang yang hadir, agar melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari,” imbau Budi.

Budi juga menyarankan apabila selama melakukan karantina mengalami gejala terinfeksi COVID-19 seperti: batuk, pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan, serta hilang indra penciuman dan perasa, maka segera kunjungi Puskesmas terdekat untuk dilakukan tes usap (PCR-test)

Sejauh ini kata dia, Kemenkes bersama Satgas Penanganan COVID-19 terus melakukan penguatan tracing dengan rasio 1: 30, yakni 1 pasien berbanding 30 kontak erat yang dilacak.

Pelacakan dilakukan secara agresif di tingkat kecamatan, terutama yang memiliki kerumunan dengan jumlah massa besar. Selain itu juga dilakukan pemantauan yang lebih intensif terjadinya penularan dalam 14 hari ke depan.

“Kemenkes bersama fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terus melakukan pelacakan di tingkat kecamatan/puskesmas, percepatan pemeriksaan spesimen dan merujuk kasus konfirmasi tanpa gejala ke wisma/hotel tempat isolasi,” ujarnya.

Budi mengatakan Kemenkes bersama Satgas Penanganan COVID-19 telah menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas untuk menelusuri penularan dan kontak erat. Kami berharap masyarakat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularan.

“Kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemimpin daerah agar memberikan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan. Kita harus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 agar COVID-19 dapat segera kita atasi,” tegasnya.

Sedangkan  Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes Prof. dr. Abdul Kadir, menegaskan negara hadir dan bertanggungjawab dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 termasuk dalam kasus kegiatan Rizieq Shihab ini.

“Kami Meminta masyarakat agar terbuka dan mendukung para relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularaan,” tegasnya.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada 2020 Kota Tangsel, Muhamad-Saraswati Janji Bangun Lapangan Bola Per Keluarahan

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Jakarta Pecah Rekor Baru, 1.579 Kasus dalam Satu Hari, Anies Perpanjang PSBB

Iapun mengajak sikap proaktif masyarakat untuk mau dan peduli dengan bersedia mendatangi titik-titik layanan kesehatan untuk diperiksa kesehatannya.

Ia mengatakan masyarakat bisa menjadi pahlawan kesehatan dengan kesediaan mereka untuk diperiksa serta menginformasikan siapa saja telah kontak erat dengannya jika ditemukan yang bersangkutan positif covid-19.

Pelacakan kontak merupakan sebuah kerja kemanusiaan, sebuah gerakan kemasyarakatan nonpartisan, untuk kemanusiaan, nondiskriminatif dan pro terhadap kehidupan.

“Ini yang perlu ditanamkan sehingga masyarakat tidak perlu resisten agar anggota relawan lacak kontak di lapangan bekerja aman dan nyaman dan tidak dicuriga,” sebutnya.

Untuk langkah antisipasi lonjakan pasien COVID-19 akibat dinamika yang terjadi masyakarat dalam beberpa minggu terakhir, Abdul Kadir mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyiapkan strategi pencegahan.

Sejumlah langkah antisipasi Kemenkes tersebut dilakukan melalui sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit diantaranya pertama, memantau kondisi saat ini melalui Dinas Kemenkes setempat berdasarkan keterisian temopat tidur (TT).

“Apabila terjadi lonjakan pasien hingga 20 sampai 50 persen, maka RS masih dapat menampung lonjakan pasien hingga 2 kali lipat. Kondisi sampai saat ini, keterisian ruang perawatan baru 50 persen,” kata Abdul Kadir.

Langkah kedua, jika kenaikan pasien hingga 50 sampai 100 persen, Kementerian Kesehatan akan melakukan penataan TT dengan menambah kapasitas ruang perawatan pasien COVID-19.

Ia mengimbau masyarakat yang telah kontak erat dan mengikuti kegiatan di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, Tebet dan Mega Mendung untuk segera melakukan isolasi mandiri.

"Apabila bergejala, segera periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan. Pemerintah juga telah menyediakan pusat karantina di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet,” pesannya.

Ia juga memstikan sampai saat ini, ketersediaan obat mencukupi, dan buffer stock juga cukup. Masyarakat diimbau untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan pakai sabun. *

Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kemenkes Sebut Penjemputan dan Hajatan Habib Rizieq Ciptakan Klaster Baru, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/23/kemenkes-sebut-penjemputan-dan-hajatan-habib-rizieq-ciptakan-klaster-baru?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved