Keracunan di TTS

Kepala Puskesmas Tetaf TTS: Korban Keracunan Mencapai 166 orang

Usai menyantap makanan dan minuman yang disediakan panitia, para peserta mengalami gejalah mual-mual, sakit kepala, mencret hingga muntah. Para korban

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
PK/Dion Kota
para korban kasus keracunan makanan sedang dirawat di Posko penanganan korban keracunan makanan 

Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota

POS-KUPANG. COM | SOE - Kepala Puskesmas Tetaf , Alfred Benu mengatakan, korban kasus keracunan makanan mencapai 166 orang. Mayoritas korban merupakan anak-anak yang mengikuti kegiatan HUT PAR GMIT Imanuel Kuatnana.

" Semalam korban keracunan yang terdata mencapai 166 orang. Seluruhnya mengalami gejalah keracunan seperti sakit kepala, sakit perut, mual-mual dan mencret," ungkap Alfred kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (18/11/2020) di Posko penanganan korban keracunan makanan.

Karena jumlah korban yang sangat banyak lanjut Alfred, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna penderita posko penanganan korban keracunan. Selanjutnya tim dari Dinkes Kabupaten TTS langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD guna pendirian posko. 

Setelah Posko berdiri, sekitar pukul 24.00 WITA, seluruh korban digeser dari Puskesmas ke posko.
" awalnya seluruh korban kita rawat di Puskesmas. Namun setelah Posko berdiri para korban dirawat di Posko sehingga pelayanan di Puskesmas tetap bisa berjalan," ujarnya.

Dari hasil observasi lanjut Alfred, beberapa pasien yang kondisinya telah stabil diijinkan untuk pulang. Sedangkan pasien yang kondisinya belum stabil dan masih membutuhkan perawatan masih dirawat di Posko. Untuk jumlah pasti yang masih dirawat, Alfred mengaku pihaknya belum melakukan pendataan.

" Mayoritas kondisinya sudah stabil sehingga kita ijinkan untuk pulang. Hanya beberapa yang masih dirawat," terangnya.

Disinggung terkait Penyebab kasus keracunan massal tersebut Alfred mengaku, belum mengetahui persis penyebabnya. Tim dari Dinkes Kabupaten TTS sudah mengambil sampel daging ayam dan mie sisa acara perayaan HUT PAR.

" Sampel makanan yang dikonsumsi para korban sudah di bawa tim dari Dinkes guna dilakukan pemeriksaan lab di Balai POM Kupang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Perayaan hari ulang tahun (HUT) PAR GMIT Imanuel Kuatnana, Selasa (17/11/2020) berujung kasus keracunan massal.

Usai menyantap makanan dan minuman yang disediakan panitia, para peserta mengalami gejalah mual-mual, sakit kepala, mencret hingga muntah. Para korban pun langsung dibawa ke Puskesmas Tetaf guna mendapatkan pertolongan medis.

Kadis Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte mengatakan, kasus keracunan massal ini bermula dari perayaan HUT PAR di lapangan Nekmese Kuatnana. Kegiatan tersebut mayoritas diikuti oleh anak-anak dan kaum remeja. Kegiatan awalnya berjalan dengan baik hingga santap bersama. Namun usai santap bersama, para peserta kegiatan mulai merasakan gejala keracunan.(Din)

Baca juga: Tim Penyidik Kejati NTT Sita Lahan Kerangan Seluas 30 Ha di Labuan Bajo, Manggarai Barat - NTT

para korban kasus keracunan makanan sedang dirawat di Posko penanganan korban keracunan makanan
para korban kasus keracunan makanan sedang dirawat di Posko penanganan korban keracunan makanan (PK/Dion Kota)

 
Area lampiran

 

BalasTeruskan

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved