Golkar Optimistis Menang 8 Pilkada, Sanksi kepada Kader Membelot
Sebulan menjelang pemungutan suara, Partai Golkar mengklaim memenangi delapan dari sembilan Pilkada serentak NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG -Sebulan menjelang pemungutan suara, Partai Golkar mengklaim memenangi delapan dari sembilan Pilkada serentak NTT. Optimisme itu ada setelah mencermati tren positif pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung Partai Golkar selama masa kampanye.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Frans Sarong mengungkapkan, sejak awal sudah dipatok enam paket yang diusung Partai Golkar memenangkan Pilkada serentak.
"Tetapi dari kajian kita sebetulnya dari paslon usungan Golkar, malah menunjukan tren meningkat secara positif. Misalnya, dari enam itu dengan keunggulan level 1 ada di Malaka, Sumba Timur, Ngada, Manggarai, Manggarai Barat dan Belu," sebut Frans Sarong di Kupang, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: CIS TIMOR Rilis Hasil Survei Pilkada Sabu Raijua, Ini Hasilnya
"Malah sekarang yang juga punya tren positif asalkan mampu mengemas secara baik semua peluang menang level 2 justru mulai dari TTU, Sumba Barat dan Sabu Raijua. Sehingga kami optimis bisa mencapai kemenangan dari 6 kabupaten naik menjadi 8 kabupaten dengan sisa waktu yang ada," tambah Frans Sarong.
Partai Golkar mengusung pasangan Stefanus Bria Seran-Wendelinus Taolin dalam Pilkada Malaka. Golkar berkoalisi dengan Partai NasDem, PDIP, Hanura, PAN dan Gerindra. Paket SBS-WT melawan pasangan Simon Nahak-Kim Taolin yang diusung PKB, Perindo dan PSI.
Baca juga: Satgas Gagalkan Penyelundupan Minyak Tanah
Di Pilkada Sumba Timur, Partai Golkar berkoalisi dengan PKB mengusung pasangan Umbu Lili Pekuwali-Yohanis Hiwa Wunu. Paket ULP-YHW menantang pasangan Kristofel Praing-David Melo Wadu yang diusung PDIP, NasDem, PAN, Hanura, Demokrat, Gerindra, PKPI, PPP dan PKS
Pada Pilkada Ngada, Partai Golkar berkoalisi dengan PKB mengusung pasangan Andre Paru-Raimundus Bena. Keduanya berkontestasi melawan pasangan Wilfridus Muga-Herman Say (calon perseoranga/independen), Paulus Soliwoa-Greg Upi Dheo yang diusung NasDem dan Demokrat. Kemudian, pasangan Kristo Loko-Emanuel Dopoyang diusung PAN dan Hanura serta pasangan Helmut Waso-Anis Tay Ruba yang diusung PDIP dan Perindo.
Partai Golkar berkoalisi dengan NasDem, PKPI dan PBB mengusung pasangan Edistasius Endi-Yulianus Weng di Pilkada Manggarai Barat. Paket Endi-Weng menantang pasangan Adrianus Garu-Anggalinus Gapul yang diusung Hanura dan PAN, pasangan Maria Geong-Silverius Sukur yang diusung PDIP, PKB, Gerindra dan Perindo serta pasangan Pantas Ferdinandus-Hj Andi Riski Nur Cahya D
yang diusung Demokrat, PKS dan PPP.
Sedangkan di Pilkada Manggarai, Partai Golkar berkoalisi dengan PDIP mengusung pasangan Herybertus GL Nabit-Heribertus Ngabut. Keduanya menantang pasangan Deno Kamelus-Victor Madur yang diusung PAN, NasDem dan Demokrat.
Pada Pilkada Belu, Partai Golkar berkoalisi dengan NasDem, PKB, PKS dan PKPI mengusung pasangan Agus Taolin-Aloysius Haleserens, melawan pasangan Willybrodus Lay-JT Ose Luan yang diusung Demokrat, PDIP, Gerindra, PAN, Hanura dan PPP.
Pilkada TTU, Partai Golkar berkoalisi dengan PKB dan Gerindra mengusung pasangan Juandi David-Eusebius Binsansi. Keduanya melawan pasangan Hendrikus Frengky Saunoah-Amandus Nahas yang diusung PDIP, Demokrat, Hanura, PAN, Perindo, PKS dan Berkarya serta pasangan Kristina Muki-Yosep Tahu yang diusung Partai NasDem.
Di Pilkada Sumba Barat, Partai Golkar berkoalisi dengan Hanura dan PSI mengusung Daniel Bili-Timotius Ragga, menantang pasangan Agustinus Niga Dapawole-Gregorius HBL Pandango yang diusung Gerindra, NasDem, PAN dan Berkarya.
Selain itu, pasangan Marthen Ngailu Toni-Agustinus Bernadus Bora yang diusung PDIP dan PKB, serta pasangan Yohanes Dade-John Lado Bora Kabba yang diusung Demokrat dan Perindo.
Sementara di Pilkada Sabu Raijua, Partai Golkar mendukung calon independen, Takem Raja Pono-Herman Hegi Radja Haba. Pasangan ini menantang Nikodemus Rihi Heke-Yohanis Uly Kale yang diusung NasDem dan PKB serta pasangan Orient P Riwu Kore-Thobias Uly yang diusung PDIP dan Demokrat.
Frans Sarong juga menjelaskan bahwa pihaknya menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Partai Golkar NTT yang berlangsung di Sahid T-More Kupang, selama Minggu-Senin (8-9/11). Rakornis dihadiri Ketua Korwil Bali Nusra DPP Golkar, Ahmad Doli bersama Gde Sumarjaya Linggih dan Wasekjen DPP Golkar Herman Hayong.
Menurut Frans Sarong, peserta rakornis merupakan seluruh jajaran Bappilu Golkar dari sembilan kabupaten yang menggelar Pilkada.
"Rakornis ini untuk memberikan pembekalan kepada seluruh jajaran Bappilu yang melaksanakan Pilkada pada Desember 2020 nanti sehingga mereka bisa terus mencermati apa-apa yang diperlukan untuk memenangkan paket usungan Partai Golkar," ujar Frans Sarong yang saat itu didampingi Debi Angkasa, Libby Sinlaeloe, Heru Dupe dan Beny Taopan.
"Setelah mengikuti kegiatan ini, tim Bappilu bisa memberikan dukungan berarti bagi paslon usungan Golkar supaya mereka mendapatkan rekomendasi-remokansdi yang bisa dimanfaatkan untuk memenangkan pertarungan Pilkada," katanya.
Mantan wartawan Kompas ini menambahkan, sinergi antara Bappilu dan Badan Saksi Partai Golkar menjadi satu kesatuan instrumen untuk partai Golkar meraih kemenangan.
"Badan Saksi itu lebih ke urusan teknis sedangkan Bappilu itu semacam dapur pemikiran dari Partai Golkar di setiap tingkatan. Dan, keberhasilan itu sangat ditentukan sejauh mana bobot sinkronisasi antara Bappilu dan Badan Saksi. Dua badan ini harus menunjukan kerja sama yang sangat intens," jelasnya.
Sanksi Tegas
Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT, Melki Laka Lena memprediksi Golkar memenangi enam Pilkada. Ia berharap semua kader kompak dan bergandengan tangan untuk berjuang bersama.
"Apabila ada kader yang tidak loyal atau membelot maka akan diberikan sanksi tegas," kata Melki saat ditemui di Betun, Kabupaten Malaka, Minggu (8/11/2020).
Menurut Melki, proses Pilkada masih terus berjalan dan tinggal menghitung beberapa pekan menuju pada hari pencoblosan. Dari hasil pengamatan lapangan sepanjang pelaksanaan kampanye, diprediksikan paslon usungan Golkar menang di enam kabupaten.
"Kita prediksikan 6 paslon bupati dan wakil bupati yang merupakan usungan Golkar bersama parpol lainnya akan menang. Masih tinggal beberapa pekan dengan kerja bersama dan bergandengan tangan bisa saja semua paslon jagoan Golkar di 9 kabupaten bisa kita raih kemenangan," ujarnya.
Mengenai adanya pengurus atau kader Golkar yang membelot, Melki menegaskan, pihaknya terus memantau dan berharap tidak ada dan bisa sama-sama menyatukan langkah berjuang bersama.
"Kalau ada yang tidak mengindahkan instruksi partai maka akan diberikan teguran sampai pada sanksi tegas. Intinya mari kita bergandengan tangan karena nanti habis pilkada kita masih dalam bingkai kebersamaan. Jangan karena pilkada lalu kita terpecah belah," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.
Berkenaan dengan kejadian beberapa waktu lalu di Malaka, ada dugaan keterlibatan kader Golkar dan kini dalam penanganan proses hukum, Melki menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
"Biarkan proses hukum berjalan. Tugas kita sekarang adalah mengawal pesta demokrasi Pilkada ini agar berjalan aman, lancar dan sukses untuk menghasilkan pemimpin Malaka 5 tahun ke depan," tandasnya. (hh/yon)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/golkar-optimis-menang-di-delapan-pilkada-ntt.jpg)