Simak Kisah Gelandang Munadi Bercerita saat Suporter Bantu Keuangan Pemain Tira Persikabo

POS KUPANG.COM--Gelandang Persikabo 1973, Munadi saat menjalani sesi latihan di lapangan PMPP, Hambalang, Kabupaten Bogor 

Munadi pernah merasakan pahit manisnya dunia si kulit bundar bersama para suporter.

Tahun 2016, Munadi merasakan suporter memberikan motivasi melalui chants-chants penyemangat dari tribun.

Selain itu, Munadi dan pemain Tira Persikabo lainnya mendapatkan uang swadaya dari suporter ketika kondisi keuangan Laskar Padjajaran sedang memburuk pada 2016.

"Suporter adalah pemain ke-12 pada saat pemain sedang berjuang di lapangan. Bukan hanya itu, mereka itu benar-benar seperti keluarga sendiri. Bagi saya Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS), Kabomania, dan PAS 1973 sangat berarti. Mereka adalah keluarga," kata Munadi dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Pemain yang lahir di Bekasi pada 25 Januari 1989 itu menuturkan bahwa suporter selalu ada di saat tim kondisinya sedang di atas maupun di bawah.

"Mereka (suporter) selalu ada disaat tim Tira Persikabo sedang jatuh hanya mereka yang mendukung. Jadi menurut saya, peran suporter di dalam sepak bola itu sangat luar biasa," tutur Munadi.

Tak hanya itu, Munadi mengaku perasaannya campur aduk ketika UPCS memberikan chants khusus dari tribun selatan.

Dalam chants tersebut, UPCS menyanyikan "Munadi Ale Ale, Munadi Ale Ale, Munadi Munadi Munadi Munadi, Munadi Ale Ale".

"Jujur saya tidak tahu harus berkata apa. Perasaan saya campur aduk. Terharu, bangga ketika UPCS menyanyikan lagu itu. Chants tersebut memotivasi saya untuk bisa memoersembahkan yang terbaik untuk semua elemen suporter di tim Tira Persikabo," papar Munadi.
Tags 
Munadi
Gelandang Tira Persikabo Munadi
Munadi bermain di posisi apa

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Gelandang Munadi Bercerita ketika Suporter Bantu Keuangan Pemain Tira Persikabo, https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/06/gelandang-munadi-bercerita-ketika-suporter-bantu-keuangan-pemain-tira-persikabo.
Penulis: Yudistira Wanne
Editor: Sigit Nugroho