TERKUAK,Oknum TNI Diduga Terlibat PembunuhanPendeta di Papua,Tembak di Kandang Babi,TNI Tindak Tegas
Institusi TNI pun menanggapi hasil penyelidikan ini dengan siap menindak tegas oknum yang terlibat setelah semua bukti terkumpulkan
TERKUAK, Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta di Papua, Terjadi di Kandang Babi, TNI Tindak Tegas
POS KUPANG.COM -- Misteri pembunuhan Pendeta Yeremia di Papua secara perlahan mulai terkuak. Hasil penyelidikan Tim Gabungan Pencari Fakta atau TPGF menyebutkan ada dugaan keterlibatan oknum TNI dari Koramil setempat dalam kasus itu
Institusi TNI pun menanggapi hasil penyelidikan ini dengan siap menindak tegas oknum yang terlibat setelah semua bukti terkumpulkan
Kasus pembunuhan yang juga menarik perhatian dunia internasional itu telah menyebabkan kubuh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dan intitusi aparat keamanan saling tuduh
Hasil temuan tim pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM menunjukkan adanya dugaan keterlibatan petinggi Koramil Hitadipa sebagai pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Merespons hal ini, Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Pertahanan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan, TNI akan menindak tegas jika terdapat prajuritnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan Pendeta Yeremia.
Baca juga: Teroris Serang Tempat Ibadah di Austria, Tewaskan 7 Orang, Gunakan Bom dan Senjata Api
Baca juga: Bunga Zainal Dituduh Pelakor Hingga Pindah Agama dan Nikah dengan Pria Tua, Ini Hunian Mewahnya
Baca juga: Presiden Perancis Dianggap Hina Agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, Ini Klarifikasi Emmanuel Macron
"Kalau memang terbukti ada oknum aparat terlibat maka TNI akan menindak tegas terhadap oknum aparat tersebut sesuai hukum yang berlaku," tandas Suriastawa dalam keterangannya, Senin (2/11/2020).
Di samping itu, Suriastawa menghormati temuan Komnas HAM tersebut.
Namun demikian, pihaknya masih menunggu pendalaman atas temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Mahfud MD
"Sah-sah saja bilang terduga karena belum ada bukti kuat dan saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh TGPF terhadap masalah ini sehingga sebaiknya kita tunggu hasil nyatanya," kata dia.
Diduga pelaku langsung
Hasil investigasi tim pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM menyimpulkan, seorang petinggi TNI Koramil Hitadipa diduga menjadi pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan, oknum tersebut diduga menjadi pelaku langsung penyiksaan dan/atau pembunuhan di luar proses hukum (extrajudicial killing).
“Ini juga berangkat dari pengakuan korban sebelum meninggal kepada dua orang saksi, minimal dua orang saksi yang bahwa melihat (oknum) berada di sekitar TKP pada waktu kejadian dengan 3 atau 4 anggota lainnya,” kata Anam dalam konferensi pers daring, Senin (2/11/2020).
Hal itu disimpulkan Komnas HAM dari bekas luka tembakan yang diduga dilepaskan dari jarak kurang dari satu meter.

Karakter tembakan
Pertimbangan lainnya adalah karakter tembakan di lokasi kejadian yaitu kandang babi yang sangat sempit, Komnas HAM menyimpulkan pelaku menggunakan senjata api laras pendek atau pistol atau senjata lain.
Menurut Komnas HAM, peristiwa kematian Pendeta Yeremia berhubungan dengan serangkaian peristiwa pada 17-19 September 2020.
Salah satunya adalah penembakan yang menewaskan anggota TNI Serka Sahlan dan perampasan senjatanya oleh TPNPB/OPM.
Peristiwa itu mendorong adanya pencarian terhadap senjata yang dirampas itu.
Anam mengungkapkan, Pendeta Yeremia diduga sudah menjadi target atau dicari oleh terduga pelaku.
Penyiksaan dan/atau tindakan kekerasan yang dialami Pendeta Yeremia diduga untuk mendapatkan keterangan korban terkait keberadaan senjata yang dirampas tersebut.
"Hal ini secara tegas disampaikan (pelaku), anggota TNI Koramil Hitadipa, yang menyebutkan nama Pendeta Yeremia Zanambani sebagai salah satu musuhnya," tuturnya.
"Pendeta Yeremia Zanambani juga cukup vokal dalam menanyakan hilangnya dua orang anggota keluarganya kepada pihak TNI," kata Anam.
Untuk itu, selain pelaku langsung, Komnas HAM juga menduga adanya pelaku tidak langsung yaitu pemberi perintah pencarian senjata yang dirampas.
Keterlibatan aparat
Sebelumnya, temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya juga telah mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan aparat dalam kasus penembakan Pendeta Yeremia.
Hasil investigasi diumumkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (21/10/2020).
"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat. Meskipun ada juga kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga," ujar Mahfud.
TGPF diketahui menginvestigasi beberapa kasus pembunuhan yang terjadi di Intan Jaya, Papua, pada pertengahan September lalu.
Selain penembakan Pendeta Yeremia, kasus lainnya yang diinvestigasi adalah prajurit TNI bernama Pratu Dwi Akbar, warga sipil bernama Badawi, dan prajurit TNI Serka Sahlan.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Petinggi Koramil Hitadipa Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia, TNI Siap Tindak Tegas, https://wartakota.tribunnews.c2020/11/03/petinggi-koramil-hitadipa-diduga-terlibat-pembunuhan-pendeta-yeremia-tni-siap-tindak-tegas?page=all.om/