Gara-gara Viral di Medsos, Pantai Pahang Waq Lembata 'Diserbu' Sampah Plastik, Simak

Desa Bean dan Tobotani Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, akhir-akhir ini menjadi satu-satunya tujuan wisata paling diburu di Kabupaten Lembata.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Gara-gara Viral di Medsos, Pantai Pahang Waq Lembata 'Diserbu' Sampah Plastik, Simak
Dokumen Pribadi Pemuda Atuwalupang Alias Fals
Pemandangan Pantai Toro atau juga dikenal dengan nama Pantai Pahang Waq atau Pantai Wuoq yang berada di antara desa Bean dan Tobotani Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, akhir-akhir ini menjadi satu-satunya tujuan wisata paling diburu di Kabupaten Lembata.

Gara-gara Viral di Medsos, Pantai Pahang Waq Lembata 'Diserbu' Sampah Plastik

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Pantai Toro atau juga dikenal dengan nama Pantai Pahang Waq atau Pantai Wuoq yang berada di antara desa Bean dan Tobotani Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, akhir-akhir ini menjadi satu-satunya tujuan wisata paling diburu di Kabupaten Lembata.

Pantai dengan pemandangan bukit berbatu yang eksotis itu awalnya viral di media sosial dan diklaim sebagai 'surga tersembunyi' yang baru ditemukan di Kabupaten Lembata. Dalam sekejap, sudah puluhan bahkan ratusan pengunjung mendatangi

Pantai Toro dan mengabadikan momen terbaik di sana. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak remaja dan kaum muda. Peningkatan kunjungan wisatawan lokal ini terjadi saat liburan panjang pada akhir Oktober 2020 kali ini.

Sayangnya, kedatangan para wisatawan ini tak diiringi dengan etika berwisata yang baik. Akibatnya, Pantai Toro atau Pantai Pahang Waq kini perlahan mulai 'diserbu' sampah plastik yang dibawa para pengunjung. Ini seolah bencana yang tak dikehendaki sama sekali.

Angel Wullo, yang datang ke Pantai Toro pada Kamis (29/10/2020) kemarin memberi kesaksikan kepada Pos Kupang bahwa sampah plastik mulai terlihat di lokasi pantai yang tersembunyi tersebut.

Menurut Angel, beberapa jenis sampah plastik seperti botol minuman kemasan, puntung rokok, plastik kresek, botol bir dan kulit ketupat mulai nampak di kawasan sebelum memasuki areal pantai tersebut.

"Sampah-sampah itu mau datang darimana lagi kalau bukan dari pengunjung," ketus Angel, saat ditemui pada Minggu (1/11/2020).

Dia sendiri mengaku kaget karena begitu banyak orang yang datang ke Pantai Toro. Ada yang memang datang untuk berfoto ria dan ada pula juga yang berenang di sana.

Angel merasa miris karena perilaku para pengunjung itu tidak seindah sejumlah foto indah yang terpampang di media sosial mereka.

Perilaku membuang sampah di tempat-tempat alami seperti Pantai Toro ini menurut Angel justru dilakukan oleh kaum muda Lembata yang nota bene sudah berpendidikan.

"Yang tinggalkan jejak sampah kan hanya manusia. Binatang tidak pernah. Jadi, silakan simpulkan sendiri," sindirnya.

Sebuah foto yang menunjukkan adanya sampah plastik di Pantai Toro juga turut ditampilkan akun Instagram oranglembata. Dalam potongan foto yang diunggah pada hari Minggu kemarin kelihatan dua botol minuman kemasan mengapung di permukaan air laut. Potret itu diabadikan oleh pemilik akun Instagram ell.amunmama28 dan mendapat banyak tanggapan dari warganet.

Dihubungi saat aksi bersih-bersih di Pantai Wangatoa, member Trash Hero Chapter Lembata, Yobin Bataona dan Zita Wuwur mengaku kesal dengan perilaku para pengunjung yang meninggalkan sampah di sana. Yobin dan Zita sepakat menyebut kalau akan ada 'gelombang sampah plastik' yang masif menerjang Pantai Toro.

"Semua akan berkelit bahwa bukan dia. bukan kelompoknya. Lalu siapa? turun dari langitkah? Satu saja sampah dari satu orang, bayangkan kalau 100 orang lakukan hal yang sama," ujar Yobin pada Minggu (1/11/2020).

"Punya smartphone untuk mengambil gambar di tempat bagus. Tapi sayang sekali otak tidak smart. Manusia tanpa semesta; bukan apa-apa tapi Semesta tanpa manusia, tidak apa-apa," tambah Yobin.

Sebaiknya, kata Yobin, siapapun traveller yang menemukan tempat indah seperti Pantai Toro tidak perlu mengunggah di media sosial dengan alamat yang jelas. Biarkan tempat itu tetap tersembunyi dan terjaga tetap alami.

Trash Hero Chapter Lembata sendiri juga ingin sekali pergi berwisata sekaligus melakukan aksi bersih-bersih di sana sembari memberi edukasi ke sesama pengunjung tentang bahaya sampah plastik.

"Sampah kita ya tanggung jawab kita. Kantongi sampahmu dan bawa pulang. Bila merasa keberatan. Jangan bawa wadah atau kemasan apapun yang berpotensi menimbulkan sampah," pesan Zita Wuwur.

Baca juga: Kursi Wakil Bupati Ende Belum Terisi, Sekda Ingatkan ASN Duduk Manis, Kerja!

Baca juga: Bukan Teroris? Pria Berkostum Abad Pertengahan Tikam Dua Orang Hingga Tewas, Ini Kata Polisi

Baca juga: Upacara Ulang Tahun Humas Polri ke-69 Dilaksanakan Secara Virtual di Polda NTT, Info

Para pemuda desa Atuwalupang, Kecamatan Buyasuri juga sudah memasang plang peringatan kepada pengunjung untuk tidak asal membuang sampah di Pantai Toro tersebut. Pemasangan plang ini merupakan buntut dari masifnya wisatawan yang datang dan meninggalkan jejak sampah di sana.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved