Indonesia Tetap Netral dalam Konflik Laut China Selatan, RI Diramal akan Berselisih Dengan China

Konflik Laut China Selatan antara China dan Negara-negara ASEAN yang melibatkan Amerika Serikat menjadi perhatian dunia

Editor: Alfred Dama
TRIBUNNEWS/SETPRES/KRISHADIYANTO
Presiden Joko Widodo mengunjungi perairan Natuna menggunakan KRI Imam Bonjol-383, Kamis (23/6/2016). Di atas kapal yang menembak nelayan Tiongkok tersebut Presiden menggelar rapat terbatas terkait konflik kawasan Natuna. 

Tindakan seperti itu sekali lagi akan membuat China menjadi sorotan internasional.

Baca Juga: Twitter Sampai Turun Tangan Langsung, Cuitan Mahathir Mohamad Setelah Serangan di Gereja Nice Ini Bikin Gempar, 'Halalkan' Darah Orang Pranci

Tahun 2016 ketika selusin kapal penangkap ikan Tiongkok pernah menolak untuk mengindahkan peringatan korvet angkatan laut Indonesia untuk meninggalkan perairan Indonesia.

Jadi, korvet itu melepaskan tembakan peringatan ke kapal penangkap ikan. Itu mendorong China untuk mengerahkan kapal penjaga pantainya ke daerah tersebut.

Sebagai tanggapan, angkatan laut Indonesia mengirim enam kapal perang di dekatnya untuk melakukan latihan angkatan laut selama 12 hari sebagai unjuk kekuatan.

Sejak insiden itu Angkatan Udara Indonesia mengadakan latihannya sendiri di atas Pulau Natuna dengan pesawat tempur F-16 dan Su-30.

Meski Jakarta akhirnya mengecilkan insiden tersebut, militernya telah mengambil langkah konkret untuk menjaga laut di sekitar Kepulauan Natuna.

Itu meningkatkan pangkalan udara di Ranai di Pulau Natuna sehingga pesawat tempur garis depan Su-27 dan Su-30 serta helikopter serang AH-64E baru dapat beroperasi lebih dekat ke daerah yang disengketakan.

Tindakan itu juga meningkatkan fasilitas pelabuhan di pulau itu sehingga mereka dapat menampung tidak hanya kapal patroli lepas pantai yang lebih kecil, tetapi juga kapal selam dan kombatan permukaan yang lebih besar.

Pada akhir 2018, Indonesia mengaktifkan komando militer gabungan baru di pulau itu dan mendirikan pangkalan operasi kapal selam di sana.

Pasukan dan peralatan baru juga telah tiba, termasuk batalion infanteri mekanis, sistem radar pencarian udara baru, dan peralatan pemantauan langkah-langkah dukungan elektronik untuk memberikan peringatan dini.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.id dengan judul: Meski Main Aman dan Tak Mau Ikut Campur dengan China, Indonesia Justru di Perdiksi Akan Berselisih dengan China di Masa Depan, Hal Ini yang Jadi Pemicunya https://intisari.grid.id/read/032405361/meski-main-aman-dan-tak-mau-ikut-campur-dengan-china-indonesia-justru-di-perdiksi-akan-berselisih-dengan-china-di-masa-depan-hal-ini-yang-jadi-pemicunya?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved