Malaysia Bergejolak, PM Muhyiddin Yasin Minta Raja Negeri Jiran Umumkan Keadaan Darurat Nasional

Politik dan perebutan kekusaan di Malaysia terus bergejolak setelah perdana menteri Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari kursi perdana menteri ser

Editor: Alfred Dama
via sosok.grid.id
Muhyiddin Yasin 

Malaysia Bergejolak, PM  Muhyiddin Yasin  Minta Raja Negeri Jiran Umumkan Keadaan Darurat Nasional

POS KUPANG.COM -- Politik dan perebutan kekusaan di Malaysia terus bergejolak setelah perdana menteri Mahathir Mohamad  mengundurkan diri dari kursi perdana menteri serta membubarkan kabinet

Ia digantikan oleh Muhyiddin Yasin , namun pemerintahan perdana menteri yang baru ini tidak berjalan mulus setelah ditolak sejumlah elit politik Malaysia

Negeri jiran ini juga bergejolak setelah mega korupsi yang meliatkan mantan perdana menteri, Najib Razak terkuak ke publik 

ini kondisi politik Malaysia sedang tak karuan.

Perebutan kekuasaan terjadi antara Mahathir Mohamad dengan PM Muhyiddin Yasin

Jelas kondisi keruh ini membuat Raja Malaysia bingung.

Karena ia dibisiki dari segala arah, satu meminta ini lainnya meminta itu.

Baca juga: Krisdayanti Buka-bukaan Soal Perseteruan dengan Aurel dan Azriel yang seret Laut Lemos, 5 Bulan Diam

Baca juga: Timor Leste jadi Neraka Buat Perempuan Bumi Lorosae, Dilecehkan Hingga Dibunuh Suami dan Keluarga

Baca juga: Liga Spanyol, Real Madrid di Puncak Disusul Atletico, Barcelona di Urutan 12, Ini Hasil Lengkap

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin bertemu dengan raja malaysia pada Jumat (23/10) untuk memintanya mengumumkan keadaan darurat, dua sumber Reuters yang mengetahui langsung masalah tersebut

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad (YouTube)

mengatakan.

Sumber Reuters, yang tak bersedia disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media, tidak mengungkapkan alasan Muhyiddin mengajukan permintaan tersebut kepada raja malaysia.

Keadaan darurat yang Muhyiddin usulkan akan mencakup pembekuan parlemen, yang akan bersidang kembali pada November, tetapi mengesampingkan pembatasan publik tambahan di luar pembatasan untuk mengekang penyebaran virus corona yang saat ini berlaku, menurut sumber Reuters lainnya. 

Tapi, sumber itu tidak mengungkapkan berbagai tindakan yang akan Muhyiddin lakukan.

Muhyiddin, yang berkuasa pada Maret lalu, telah berada di bawah tekanan sejak pernyataan Anwar Ibrahim, pemimpin oposisi, bulan lalu bahwa dia memiliki cukup suara di parlemen untuk menggulingkannya. Kebangkitan kasus virus corona juga menambah masalah Muhyiddin

Pemerintah yang tidak memiliki legitimasi 
Menanggapi langkah Muhyiddin itu, Anwar Ibrahim berkata: "Kami memiliki pemerintah yang tidak memiliki legitimasi dan yang tahu akan gagal untuk menunjukkan dukungan mayoritas di parlemen, dan menggunakan krisis Covid-19 sebagai alasan untuk membenarkan penyalahgunaan kekuasaannya".

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved