Program Tanam Jagung Panen Sapi di Ende Belum Maksimal

Saat ini total lahan yang yang sudah ditanami jagung baru 44 hektare dari kuota yang ditetapkan oleh Pemprov NTT, 200 hektare.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI
Marianus Alexander Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende saat jumpa pers bersama Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende, di Ende, Rabu (21/10/2020). 

Program Tanam Jagung Panen Sapi di Ende Belum Maksimal

POS-KUPANG.COM | ENDE - Pelaksanaan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Ende belum maksimal.

Saat ini total lahan yang yang sudah ditanami jagung baru 44 hektare dari kuota yang ditetapkan oleh Pemprov NTT, 200 hektare.

Hal itu disampaikan oleh Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende, Marianus Alexander, kepada awak media di Ende, Rabu (21/10/2020).

"Tanam jagung panen sapi di kabupaten Ende baru dimulai tahun 2020 dan kita baru mulai pada musim tanam April- September," ungkap Marianus.

Marianus mengatakan, program TJPS merupakan program pemerintah provinsi NTT.

"Dari kabupaten masing-masing diberikan kuota untuk melaksanakan itu, kita 200 hektare di musim tanam April September," ungkapnya.

Tetapi setelah dilakukan verifikasi, kata Marianus, ternyata berdasarkan persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan TJPS luas lahan tidak mencapai 200 hektare.

Marianus menyebut, salah satu persyaratan untuk mendapatkan program TJPS yakni petani mesti memiliki lahan minimal seluas 0,3 hektare.

Namun setelah diversifikasi, cukup banyak petani yang lahannya di bawah 0,3 hektare.

Dengan demikian, kata Marianus, kuota 200 tidak bisa dipenuhi. Hanya ada ada 101 petani yang tergabung dalam program TJPS dengan total luas lahan yang sudah ditanami jagung 44 hektare.

Menanam di Musim Panas

Selain itu, kata Marianus menanam di musim panas April - September tentu merupakan pilihan berani karena air berkurang dan kondisi tanah tidak lagi basah.

Belum lagi, datangnya benih jagung dari provinsi terlambat sehingga penanaman molor hingga akhir Juni. Padahal rencana penanaman dilakukan pada bulan Mei.

Baca juga: Internet Murah dan KUOTA GRATIS Telkomsel, 20 GB hanya Rp 6.000, Bisa untuk YouTube, Medsos, WFH dll

Baca juga: Pemda TTU Buka Seleksi Dirut dan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Cendana Bhakti, Info

Baca juga: Ada Sembilan Titik Panas di Pulau Sumba,  Terhitung Tanggal 11-20 Oktober 2020

Marianus mengatakan, sisa kuota lahan yang belum terpenuhi, akan diprogramkan kembali pada tahun 2020-2021 pada musim tanam Oktober - Maret nanti.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved