Rizal Ramli Kritisi Wapres di Depan Menteri Jokowi,Mantan Menteri Sebut Ma'ruf Amin:Kayak Pelengkap
Mantan Menteri Koordinator Ekonomi , Rizal Ramli kerap memberikan kritikan pedas pada kepemimpinan Presiden Jokowi Widodo
Rizal Ramli Kritisi Wakil Presiden di Depan Menteri Jokowi, Mantan Menteri Sebut Ma'ruf Amin: Kayak Pelengkap
POS KUPANG.COM -- Mantan Menteri Koordinator Ekonomi , Rizal Ramli kerap memberikan kritikan pedas pada kepemimpinan Presiden Jokowi Widodo
Ia juga kerap mengritik Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam kebijakan keuangan dan moneter nasional
Dalam ILC yang disiarkan TV Obe, Risal Ramli mengritik Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin
Ia bahkan menyebut Maruf Amin hanya sebagai pelengkap dalam pemerintahan Jokowi
Ekonom Senior, Rizal Ramli blak-blakan berkomentar soal Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.
Hal itu diungkapkan Rizal Ramli di depan para menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Indonesia Lawyers Club yang mengangkat tema 'Setahun Jokowi-Ma'ruf' pada Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Mahfud MD Beri Jawaban Menohok Jawab Gatot dan Amien Rais, Sebut Tak Mampu Selesaikan Persoalan Itu
Baca juga: Pantas Disebut Playboy, BCL Blak-blakan Pernah Digodahnya Raffi Ahmad: Ini Anak Kecil Ngapain sih
Baca juga: Wanita Masa Lalu Sule Muncul Langsung Mara-mara sampai Nathalie Holscher Nangis, Ini Faktanya
Baca juga: Tiga Hari ke Labuan Bajo Gunakan Kapal Pesiar, Raffi Ahmad Ungkap Sewa Kapal, Harga Sewanya Wow
Sedangkan saat itu hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Teknologi dan Informasi, Johny G Plate, hingga Kepala Staf Kantor Kepresidenan, Moeldoko.

Mulanya, Rizal Ramli menyapa para pejabat yang hadir.
Secara khusus ia memuji Moeldoko yang menurutnya pernyataannya cukup jelas.
"Para pejabat di depan saya senang, Pak Moeldoko tadi jelas arahnya ya," kata Rizal.
Selain itu ia juga memuji penjelasan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.
Bahkan keterangan Bahlil lebih jelas dibanding Menteri Koordinator yang menaunginya, yakni Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto.
"Bahlil apalagi, Menkonya saja kalah sama dia yang ngomong."
"Pak Mahfud, Pak Johny, Pak Donny (Satuan Tugas Covid-19)," ujar Rizal.
Rizal merasa pikiran-pikiran Bahlil cukup berani.
"Jadi enggak salah kan milik Pak Presiden pembantu?" tanya Karni Ilyas.
"Enggak salah, good choice, karena berani berpikir out of the box."
"Karena ngeberesin Indonesia ini enggak bisa pakai cara-cara konvesional," jawab Rizal.
Kemudian, barulah Mantan Menteri Ekonomi ini menyinggung Ma'ruf.
Menurutnya Ma'ruf ini selama ini seperti tidak terlihat dalam pemerintahan.
"Bung Karni saya diundang ke sini satu tahun Pak Jokowi, saya bingung satu tahun? Bukannya sudah enam tahun."
"Memang satu tahun bersama Pak Ma'ruf cuma Bapak Wakil Presiden kita ini antara ada dan tiada."
"Kayak pelengkap doang," kritiknya.
Mendengar itu, para menteri di hadapan Rizal Ramli hanya saling pandang dan tertawa.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa pemerintah Jokowi memang harus dievaluasi.
Tapi memang enggak bisa dihindari kita harus evaluasi Pemerintahan Jokowi tahun ke-6.
Lihat sejak menit awal:
Bandingkan Penangkapan Aktivis KAMI pada Masa Soeharto
Dalam acara itu, Rizal Ramli juga memberikan sorotan tajam terhadap cara atau perlakukan dalam penangkapan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Dilansir TribunWow.com, Rizal menilai bahwa para aktivis yang ditangkap mendapatkan perlakukan yang begitu buruk.
Rizal Ramli mengatakan tidak sepantasnya mereka diperlakukan layaknya tersangka kasus korupsi ataupun pelanggaran berat lainnya.
Hal itu ditujukan langsung kepada Menko Polhukam Mahfud MD dan juga Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
"Kalau boleh saya ingin sampaikan kepada Menko Polhukam Pak Mahfud dan Pak Moeldoko, itu cara-cara polisi menangkap para aktivis seolah-olah mereka teroris," ujar Rizal Ramli.
Dirinya lantas mencontohkan satu kasus, yaitu dalam penangkapan salah seorang petinggi KAMI , Jumhur Hidayat
Menurut Rizal Ramli , dalam penangkapan Jumhur Hidayat di rumahnya bisa dikatakan kurang pantas karena dilakukan pada dini hari dengan melibatkan puluhan anggota kepolisian.
Apalagi dikatakannya bahwa Jumhur sendiri tidak dalam kondisi yang baik setelah menjalani operasi.
"Jumhur itu ditangkap jam 4 pagi oleh 30 polisi, dobrak pintunya, istrinya masih pakai night gown enggak ada waktu buat ganti baju," ungkapnya.
"Jumhur sendiri luka bekas operasi empedu mau ambil obat saja enggak dikasih," imbuhnya.
Melihat kondisi miris tersebut, Rizal membandingkan pada pemerintahan Presiden Soeharto.
Mengaku sebagai mantan tahanan di era Soeharto, namun dirinya mengatakan tetap diperlakukan dengan baik dan sopan.
"Ini kalau begini, saya pernah ditahan oleh pemerintah Soeharto, penjara milter, sopan-sopan tuh perwira TNI waktu itu," ungkap Rizal Ramli.
"Kita diperlakukan respect mahasiswa dan aktivis," imbuhnya.
Mantan Menko Kemaritiman itu kemudian menyinggung perlakuan terhadap dua tersangka polisi yang terlibat dalam kasus Djoko Tjandra , tepatnya penghapusan red notice.
Seperti yang diketahui, mereka justru terlihat layaknya orang bebas, tidak menggunakan baju tahanan maupun diborgol.
Bahkan yang lebih tidak adilnya lagi, keduanya sempat mendapatkan jamuan makan siang oleh Kajari Jakarta Selatan.
"Ini kalau temennya sendiri, jendral polisi, korlap enggak diborgol, mahasiswa dan aktivis diborgol," kata Rizal.
"Taipan-taipan yang breng*** Djoko Tjandra bebas tangannya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 21.25:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di Depan Para Menteri Jokowi yang Hadiri ILC, Rizal Ramli Kritisi Ma'ruf Amin: Kayak Pelengkap Doang, https://wow.tribunnews.com/2020/10/21/di-depan-para-menteri-jokowi-yang-hadiri-ilc-rizal-ramli-kritisi-maruf-amin-kayak-pelengkap-doang?page=all.